Memiliki
payudara dengan bentuk dan ukuran sempurna tentunya mampu membuat ribuan wanita
rela menempuh segala cara, termasuk cara terpopuler yaitu operasi plastik
payudara. Padahal efek buruk kesehatan, bahkan nyawa bisa terancam. Lantas
bagaimana tren operasi plastik payudara ini? Puluhan ribu perempuan di sejumlah
negara kini dihantui kecemasan atas maraknya kejadian mengejutkan akibat implan
payudara. Rasa ketakutan dan kemarahan tumbuh di antara perempuan di sejumlah
negara setelah tersebar berita produk implan payudara asal Prancis (PIP) yang
dapat mengancam kesehatan dan menjadi penyebab kanker.
Pada tahun
1980-an popularitas pembesaran payudara dengan implan meningkat pesat, diiringi
dengan risiko kesehatannya. Meskipun sudah populer masih banyak yang belum
mengetahui jenis, fungsi, dan risiko penggunaan implan payudara. Saat ini ada
dua jenis implan payudara yang populer di masyarakat umum, yaitu Saline dan
Silikon. Implan jenis Saline terbuat dari campuran garam dan air, sedang
Silikon terbuat dari bahan-bahan plastik sintetis. Penggunaan implan Silikon sebenarnya
sudah dilarang pada tahun 1990, sehingga implan Saline kini semakin banyak
digunakan. Setelah 10 tahun penelitian, Food and Drugs Administration Amerika
menyetujui penggunaan implan bagi perempuan di atas 22 tahun.
Pada tahun
1992 badan pengawas obat Amerika (FDA) menyatakan bahwa pembesaran payudara
dengan implan silikon hanya diijinkan pada perempuan yang melakukan
rekonstruksi payudara pasca operasi kanker payudara. Alasannya, karena belum
ada bukti-bukti ilmiah yang kuat mengenai keamanan implan silikon. Sejak itu
selama 14 tahun wanita yang berminat untuk membesarkan payudaranya hanya
menggunakan implan payudara yang berisi saline atau air garam steril.
Setelah Implan
silikon payudara pertama kali diperkenalkan pada tahun 1962, keamanan implan
ini terus diteliti. Tahun 2010 perhimpunan ahli bedah plastik Perancis menemukan
hasil penyelidikan implan PIP lebih gampang pecah dibanding implan lain dan
silikon yang dipakai bukanlah untuk penggunaan medis. Harga implan ini juga
yang paling murah di pasaran. Cukup banyak ahli yang mengklaim kaitan antara
silikon gel dengan meningkatnya risiko penyakit imunologi seperti lupus,
artritis reumatoid, fibromyalgia, dan penyakit lainnya.
Implan
payudara memiliki beberapa fungsi, di antaranya membuat payudara untuk pria
yang menjalani operasi kelamin, rekonstruksi payudara wanita menjadi lebih
ketat dan kencang, dan mengembalikan bentuk payudara wanita yang mengalami
masektomi. Efek samping dan risiko terkait penggunaan implan payudara, antara
lain penurunan kemampuan menyusui, pengerasan payudara, infeksi, gangguan
sensasi puting, dan penumpukan kalsium di sekitar implan payudara. Implan
payudara biasanya memiliki batas penggunaan, bukan untuk seumur hidup. Dengan
begitu, perempuan yang menggunakan implan payudara harus kontrol rutin untuk
menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Pada tahun
2006 FDA menyatakan implan silikon aman. Keputusan itu didasarkan pada riset-riset
selama 14 tahun yang tidak menemukan kaitan antara penyakit dan implan silikon
ini. Kendati begitu FDA memerintahkan dua produsen implan silikon untuk
meneliti keamanan produknya sampai 10 tahun mendatang. Pada dasarnya implan
silikon terbilang aman asalkan bahan yang dipakai sesuai dengan standar
keamanan medis. Yang dilarang adalah penyuntikan silikon cair yang disuntikkan
ke payudara karena bisa menyebabkan infeksi dan sulit untuk diangkat. Namun,
meski membutuhkan prosedur dan proses yang panjang serta memiliki efek
komplikasi tetap saja banyak wanita melakukan implan payudara.
Sebelum
memutuskan untuk implan, sebaiknya Anda ketahui dulu fakta seputar implan
payudara, seperti dikutip dari laman Shine:
1. Tidak
bertahan selamanya.
Menurut FDA,
jika menjalani teknik implan payudara (silikon atau operasi), Anda mungkin akan
memerlukan pembedahan tambahan dalam waktu 10 - 15 tahun kemudian. Hal ini bisa
dikarenakan kemungkinan muncul komplikasi, seperti masalah ukuran payudara yang
asimetri, timbul kerutan, dan lain-lain.
2. Efek pada
psikologis
Sebuah studi
di American Journal of Epidemiology menemukan, dibandingkan dengan populasi
umum, wanita dengan implan payudara, 73 persen lebih mungkin melakukan bunuh
diri. Namun, hal tersebut bukan hasil dari implan sepenuhnya. Hal ini terjadi
akibat keinginan untuk melakukan implan tidak memecahkan masalah psikologis
yang sudah ada sebelumnya. Seperti, kepercayaan diri rendah atau depresi.
Sebaiknya lakukan konsultasi dengan psikolog terlebih dahulu sebelum menjalani
operasi plastik apapun.
3. Sulit
mendeteksi adanya gejala kanker payudara
Beberapa
jenis implan silikon bisa menyebabkan sulit mendeteksi kanker saat mammogram
secara rutin. Beberapa penelitian memperkirakan, 30 persen tumor akan sulit
ditemukan pada wanita yang melakukan pembedahan. Tentu saja, jika Anda memiliki
implan, ini bukan alasan melewatkan mammogram sama sekali. Jika terpaksa harus
melakukan implan, cari dokter yang bisa membantu Anda mendeteksi kanker secara
efektif meski telah dilakukan implan.
4.
Kebanyakan pria lebih suka bentuk payudara alami
Tidak ada
studi ilmiah yang membenarkan pendapat ini. Namun, dalam setiap online dan
survei yang disponsori majalah, ditemukan bahwa lebih dari 80 persen pria
mengatakan, mereka lebih menyukai wanita dengan payudara alami. Menurut para
responden pria, payudara alami justru lebih terlihat simetri, lembut dan
memiliki bentuk sempurna.
5. Ada cara
alami membesarkan payudara
Melakukan
operasi payudara memiliki efek negatif yang mungkin diterima 10 atau 15 tahun
kemudian. Karena itu, lebih baik membesarkan payudara dengan cara alami, yakni
dengan olahraga. “Lakukan gerakan yang memperkuat punggung bagian atas bisa
membantu membesarkan dan mengencangkan payudara secara alami,” kata fisiolog
Tom Holland, pemilik Tom Holland's Athletic Club di New Canaan, AS. Ia
menyarankan melakukan gerakan push up, yang akan melatih otot Anda untuk
menarik bahu ke bawah dan kembali, dan secara otomatis mengencangkan otot
payudara.
Tragedi
Implan Payudara
Di Perancis,
sekitar 30 ribu wanita menjalani implant payudara. Angka itu diperkirakan
membengkak hingga lebih 300 ribu wanita dalam penghitungan pelaku implan di
seluruh dunia. Ironisnya, hampir seluruhnya terjebak menggunakan gel implan
berbahaya produksi perusahaan asal Perancis, Poly Implant Prothese (PIP). Pemasok
terbesar dunia untuk bahan baku implan payudara itu terbukti menggunakan
material membahayakan kesehatan, yang biasa dipakai untuk komponen elektronik
dan komputer.
Terlepas
bahan baku yang digunakan, implant payudara menyimpan sejumlah risiko
berbahaya. Di balik kemampuannya memperbaiki penampilan tubuh secara instan,
implan payudara seolah bom waktu yang siap meledak kapan pun. Korban berjatuhan
akibat penggunaan implant payudara yang tak memenuhi standar medis, seperti : meletus,
memicu infeksi, bahkan, ada yang mengembangkan kanker langka yang menyerang
imunitas.
Dari ribuan
wanita yang menjadi korban, berikut beberapa kisah tragis akibat implan
payudara:
1. Payudara
Jadi Empat
Maria Alaimo,
41 tahun asal Staten Island, New York, Implan membuat payudaranya menjadi
empat. Di dadanya tumbuh empat payudara, dua gumpalan daging mengembang di
bawah payudara aslinya yang berukuran C. Kepala bagian operasi plastik pusat
kesehatan Universitas George Washington, Dr. Michael Olding, mengatakan, di
dunia medis kasus semacam itu disebut sebagai double bubble. "Payudara
implan tak menyatu, dan tumbuh di bawah atau di atas payudara asli (ABC News).
2. Meletus
Saat Penerbangan.
Irena D, 45
tahun, seorang wanita Rusia, Implan yang membuat payudaranya membesar hingga
ukuran F itu meletus, akibat tak mampu menahan perbedaan tekanan di pesawat
saat melakukan penerbangan dari Moskow ke California, pertengahan 2009. (The
Register)
3. Meletus
Terkena Paintball
Seorang
wanita berumur 26 tahun, implan payudaranya terkoyak saat tertembak peluru cat berkecepatan
190 mil per jam yang menghujam dadanya di sebuah area permainan paintball di
Inggris. (The Sun).
4. Meletus
dan Meradang
Lindsey
Easeman, seorang wanita asal Inggris, gel implan payudaranya di bagian kanan
meletus. Dengan kondisi meradang dan muncul benjolan, dua payudaranya terpaksa
diangkat bersama gel implan produksi PIP.
Reaksi Dunia
terhadap Tragedi Implan
Sekitar
300.000 sampai 400.000 perempuan di 65 negara dari Eropa hingga Amerika Selatan
diyakini telah memakai gel silikon buatan PIP yang di bawah standar karena
harganya yang murah. Kekhawatiran atas implan itu tersebar di seluruh dunia
bulan lalu setelah otoritas kesehatan Prancis menyarankan 30 ribu wanita yang
memiliki implan PIP segera mengangkat implannya karena peningkatan risiko
pecah. Para pejabat juga mengatakan bahwa kanker, termasuk 16 kasus kanker
payudara, telah terdeteksi pada 20 wanita Perancis pemakai implan itu, namun bersikeras
tidak ada bukti keterkaitan implan itu dengan penyakit tersebut. Penemu PIP,
mengatakan bahwa banyak informasi yang muncul di seputar itu tidak benar,
sekalipun menolak berkomentar lebih jauh.
Implan PIP
paling banyak dipakai sebelum ditarik dari pasaran tahun 2010. Dari situs web
perusahaan Poly Implant Prothese disebutkan bahwa produk implan payudara mereka
sudah diekspor ke lebih dari 60 negara, dan merupakan salah satu pembuat implan
terkemuka di dunia. Implan berupa gel silikon itu tidak pernah dijual di AS.
Diperkirakan,
sekitar 42.000 perempuan di Inggris menerima implan ini. Selain itu, lebih dari
30.000 perempuan di Perancis, 9.000 di Australia, 4.000 di Italia, dan hampir
25.000 implan dijual di Brasil. Belum jelas seberapa banyak perempuan di
Amerika Latin yang menggunakan implan PIP,
Masyarakat
Bedah Plastik Brasil mengatakan, ada sekitar 20.000 perempuan di negara itu
menggunakan implan PIP ataupun implan lain yang juga bermasalah keluaran Rofil
Medical BV dari Belanda.
namun jumlah
mereka mencapai puluhan ribu. PIP dilaporkan telah mengekspor 80 persen dari
produksinya, sekitar 100.000 implan per tahun. Otoritas Perancis memperkirakan,
ada 300.000 perempuan di seluruh dunia menggunakan implan PIP. Diperkirakan ada
sekitar 300.000 perempuan di seluruh dunia menggunakan implan yang berbahaya
ini.
Skandal
implan ini paling besar terjadi di Venezuela. Diperkirakan ada 16.000 perempuan
di negara itu menggunakan implan PIP. Kondisi ini membuat perempuan Venezuela,
yang biasanya dikenal cantik karena sering memenangi kontes ratu kecantikan
tingkat dunia, sebagai pengguna implan terbesar secara perkapita.
Lebih dari
4.000 perempuan Venezuela telah menjalin kontak lewat Facebook guna berbagi
informasi berkaitan dengan implan PIP yang bermasalah ini. Soalnya, ada 35.000
sampai 40.000 perempuan di negara ini melakukan bedah penanaman implan setiap
tahunnya. Jumlah ini terus bertambah. Ribuan implan PIP juga diketahui terjual
di Argentina. Ada sekitar 500 perempuan di Argentina dan Venezuela juga
menggunakan implan serupa.
SUMBER : https://hellosehat.com; www.cnnindonesia.com; http://jogja.tribunnews.com Liputan6.com; www.youtube.com
POSTING TERKAIT :
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan