KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Thursday 19 April 2018

Kiat Sukses Wawancara Kerja atau Interview Kerja

Posted by   on Pinterest

Bagaimana menghadapi wawancara dengan cara yang terbaik?

Seorang manajer berpengalaman atau seseorang yang baru melamar ke posisi manajerial, biasanya akan menghadapi beberapa tes ketat sebagai bagian dari proses wawancara. Seiring dengan jumlah pelamar yang bertambah dari tahun ke tahun, persaingan yang ketat membuat seseorang harus mengerahkan ‘jurus’ ekstra dalam performa saat wawancara.
Rob Williams, pakar psikolog kerja dan pengembang tes psikometri independen, mengungkapkan tiga jenis tes yang paling mungkin Anda hadapi. Lebih banyak industri yang mengajukan kandidat untuk tes psikometri melalui online sebagai pra-penilaian sebelum wawancara yang sebenarnya. Tes semacam ini tidak memiliki jawaban yang benar atau salah. Sebaliknya, mereka dirancang untuk memastikan gaya manajemen Anda dan melihat apakah itu sesuai dengan pekerjaan.

Berikut Tips Sukses Wawancara Kerja atau Interview Kerja yang perlu Anda Pertimbangkan.

Kuesioner Kepribadian.
Tes yang sering digunakan perekrut dengan pertanyaan untuk menyelidiki sisi lemah kepribadian Anda. Oleh karena itu, teliti dahulu secara menyeluruh posisi (dan peran serupa di perusahaan dan di seluruh industri Anda) untuk mendapatkan gagasan tentang ciri-ciri kepribadian yang paling mereka hargai.
Bagaimana menghadapinya dengan baik? Jawablah sejujur ​​mungkin dengan respons pertama yang muncul di pikiran. Menebak profil, tidak akan membuahkan hasil yang benar. Mencoba "memalsukan" kepribadian asli Anda itu merupakan pertanda bahwa Anda pasti melamar pekerjaan yang salah. '

Riset Perusahaan
Sebelum melamar kerja di suatu perusahaan, lakukan riset kecil tentang perusahaan tersebut. Kenali perusahaan yang anda lamar, apa saja yang disukai dan tidak disukai orang-orang di lingkungan kerja itu? Bagaimana atmosfer yang dibangun para pekerjanya? Pelajari peraturan, seperti tahun berdiri, serta pada bidang apakah perusahaan tersebut bergerak. Begitu juga tentang bagian yang Anda lamar. Apa tugasnya, kewenangan, serta kewajiban yang harus dipenuhi. Sebab ini pun masuk dalam materi yang akan ditanyakan oleh pewawancara, sehingga setidaknya Anda tahu pertanyaan yang akan Anda terima dan jawaban yang bisa diberikan.
Tekanan manajerial biasanya meningkat dengan otoritas, maka untuk jabatan senior diperlukan pendekatan yang lebih tangguh dan tenang.
Sifat-sifat tertentu dapat dinilai berbeda di tingkat manajerial. Misalnya : Pemimpin tim diharapkan untuk menegaskan dan melatih orang lain dalam mengikuti praktik terbaik dan mematuhi aturan dan prosedur perusahaan. Profil manajerial menengah membutuhkan keterampilan perencanaan dan organisasi yang lebih maju untuk mengelola tanggung jawab sumber daya mereka secara efektif.
Efektivitas seorang Direktur tergantung pada interaksi tingkat dewan mereka, sehingga pendekatan manajemen konflik/ tim, gaya perubahan dan pengambilan keputusan akan diteliti dalam profil kepribadian pemohon.

Kelebihan dan kekurangan
Ceritakan tentang diri Anda dengan memperlihatkan hal-hal yang bisa Anda percaya. 
Jangan mengeluh dan menjelekkan orang lain pada sesi ini
Ingat, wawancara kerja bukan tempat curhat keluh kesah atau tempat menjelekan orang lain. Anda juga akan memperoleh penilaian buruk dari pewawancara karena sikap Anda yang gemar curhat dan mengurusi kehidupan orang lain yang tidak terlalu penting dan tidak akan berpengaruh terhadap pekerjaan Anda. Unggulkan potensi yang tersimpan di dalam diri Anda.

Tes Kepribadian
Tipe "fit" tambahan lainnya yang digunakan, seperti : tes nilai atau tes kekuatan. Juga, keterampilan utama seperti berpikir kreatif, kecerdasan emosional, keterampilan membangun tim dan keterampilan interpersonal dapat diukur dengan tes kepribadian yang dirancang khusus untuk tujuan itu. Pengambilan keputusan yang efektif sangat penting sehingga manajer tingkat menengah dan yunior akan sering diberikan tes penilaian situasional yang dirancang untuk menguji beberapa kompleksitas peran manajerial.

Tes penilaian situasional (SJT)
SJT ini mengukur kemampuan penilaian dan pengambilan keputusan seorang manajer. Biasanya untuk menguji kompetensi yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Kompetensi adalah spesifik perusahaan dan sektor. Misalnya, untuk peran layanan pelanggan, kompetensi utama akan mencakup: pemecahan masalah, komunikasi, dan kerja tim.
Pikirkanlah apa kriteria prioritas tertinggi dari calon majikan Anda tentang keputusan bisnis mereka. Bisa saja berupa kesadaran komersial, fokus pelanggan atau etika profesional. Ketika disajikan skenario SJT, Anda harus "menilai" respons terbaik terhadap masalah yang disajikan. Untuk mengidentifikasi faktor mana yang berperan dalam situasi tersebut - tiga atau empat tanggapan terbaik akan mengatasi semua faktor ini. Gunakan kiat-kiat jawaban berikut:
Jawab sebagai karyawan yang paling beretika dan beritikad baik. Jika dua opsi jawaban serupa, kemungkinan salah satunya adalah jawaban terbaik (atau terburuk). Perbaikan jangka pendek untuk skenario SJT hanya separuh benar; Anda perlu opsi jawaban dengan solusi jangka panjang untuk masalah ini.

Tes bakat.
Calon manajer juga mungkin diperlukan untuk mengikuti tes bakat, termasuk penalaran numerik, abstrak dan verbal. Ini digunakan untuk menilai berbagai keterampilan penalaran manajer dan cenderung memasukkan informasi yang lebih rinci dan lebih luas untuk dianalisis - untuk mencerminkan peningkatan kompleksitas peran manajerial. Tes tambahan keterampilan berpikir kritis juga dapat digunakan.

Berlatih.
Pastikan Anda siap untuk tes wawancara, dengan menyelesaikan contoh tes yang digunakan dalam industri sejenis. Seperti yang lainnya, latihan menjadi sempurna. Baca lebih lanjut “Tes latihan dan menjawab ala Rob” 
Karena belum pernah menjalani dunia kerja yang sesungguhnya, seringkali beberapa fresh graduate mengalami euforia yang berlebihan saat melamar kerja. Tetapi, perlu dipahami bahwa melamar pekerjaan tidak selalu berjalan lancar. Selain itu, beberapa perusahaan menerapkan sistem psikotest dan/atau test bahasa inggris. Cari dan berlatihlah soal psikotest, dari buku atau dari internet, pasti bermanfaat. Biasakan latihan psikotest dulu sebelum hari H wawancara. Kalau beruntung, Anda bisa menemukan soal yang sama dengan yang kamu pelajari dari internet, karena seluas-luasnya internet, mereka tetap akan menggunakan halaman pertama google untuk menjadikan test calon pekerja baru.

Tepat Waktu.
Datang terlambat adalah bukti bahwa kesan pertama yang Anda perjuangkan gagal terbentuk. Jika Anda terlambat datang saat menjelang interview, akan membuat pihak perusahaan pewawancara menjadi ragu. Dari sini mereka akan mengamati tanggung jawab anda. Lebih baik Anda menunggu daripada ditunggu.

Berpakaian Sopan Dan Rapi.
Gunakan pakaian yang rapi saat interview. Bagi pria, penggunaan celana kain dan kemeja sangat disarankan, sedangkan para wanita bisa memakai rok span yang dikombinasikan dengan blazer untuk kegiatan kerja agar tetap terlihat elegan. Pastikan Anda berpakain dengan sentuhan pada tampilan yang mencerminkan kepribadian yang menarik. Jika Anda tipe orang yang tidak pandai berdandan, referensi dari majalah, sosial media, atau internet bisa Anda manfaatkan. Gunakan make up yang natural dan tidak berlebihan.

CV dan Dokumen yang Diperlukan Tersedia
CV, surat lamaran dan dokumen lain seperti foto resmi, fotokopi KTP serta fotokopi ijazah dan sertifikat akan memudahkan perusahaan mengenali bakat Anda tanpa banyak bicara. Meskipun sudah dikirim via email, print out dari berkas-berkas tersebut sebaiknya tetap dibawa dan digandakan rangkap tiga untuk mengantisipasi jumlah interviewer yang lebih dari satu.

Bahasa Tubuh (First Impression)
Dengan cara bersalaman yang baik dan tatapan mata yang meyakinkan, Anda akan bisa membuat kesan pertama positif. Jangan sekalipun Anda berjabat tangan dengan tidak bertenaga dan minim semangat. Antusias juga bisa Anda tunjukkan dari mimik muka yang ceria dan penuh senyuman hormat dengan mereka. Berikan senyuman ringan untuk setiap apa yang dilakukan atau dijawab. Meskipun demikian, Anda tetap harus menjaga wibawa dan usahakan jangan memulai untuk bercanda.

Percaya Diri
Tidak perlu terlalu berlebihan maupun kurang percaya diri, karena akan menimbulkan mimik wajah dan bahasa tubuh menjadi terlalu banyak. Dengan begitu, maka akan muncul citra diri agak sombong. Sikap yang baik untuk seorang pekerja baru apalagi masih fresh graduate adalah tidak sombong. Soal pengalaman, Anda masih kalah dibandingkan dengan beberapa karyawan senior. Jadi, meskipun latar belakang pendidikannya lebih tinggi tetapi masih junior, memang seharusnya Anda perlu bersikap lebih lembut kepada para senior agar terjalin kerja sama yang baik.
Ingatlah, banyak orang pandai di luar sana, tapi hanya segelintir dari mereka yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Jangan sampai gagal fokus dan pecah konsentrasi. Jangan bersikap pemalu atau rendah di hadapan di depan pewawancara. Tunjukkan bahwa diri Anda lebih berhak dan lebih baik daripada ribuan pesaing Anda yang sama-sama sedang berjuang. Ingat, mereka butuh orang yang bisa dipercaya untuk memegang perusahaan. Bersikaplah tenang agar Anda bisa menghindari kesalahan saat interview ini.
Memiliki rasa percaya diri itu sangat penting, tapi jangan sampai membuat orang yang mewawancarai Anda bingung karena anda terlalu besar kepala. Kesan pertama yang terlihat adalah Anda orang yang sombong. Cobalah bersikap yang sewajarnya saat tahap ini berlangsung.

Perkenalan Diri.
Ceritakan tentang DIRI anda, BUKAN kisah hidup anda. Perkenalkan diri Anda secara singkat, nama, asal sekolah/ kuliah, target jabatan yang ingin dicapai. Jika ada, pengalaman pada bidang pekerjaan yang anda lamar dan latar belakang keterampilan yang berhubungan dengan posisi yang anda inginkan. Prestasi yang pernah diraih. Mungkin Anda belum berpengalaman, tetapi magang sudah pernah.
Misalnya, sesuai dengan latar belakang pendidikan, Anda telah mempersiapkan diri untuk menjadi konsultan keuangan yang terbaik yang pernah ada. Anda menguasai teori mengenai investasi dan juga pengalaman kerja di (danareksa) selama 2 tahun. Kedua hal itu telah mempersiapkan Anda secara matang pada pekerjaan ini.
Jaga sikap professional. Ceritakan pengalaman pribadi, hobi, prestasi atau pencapaian, pernah bekerja atau belum. Terlalu bersemangat atau mengada-ada akan membuat pewawancara bisa menebak mana yang dibuat-buat dan mana yang tidak. Ungkapkan diri Anda dengan apa adanya.

Kemampuan Personal.
Meskipun sudah dijelaskan di CV, namun ada baiknya Anda merancang cara untuk bisa menunjukkan kemampuan di depan pewawancara. Tunjukkan kemampuan semaksimal mungkin. Jelaskan dan yakinkan para pihak pewawancara bahwa kemampuan Anda, baik prestasi maupun kinerja akan sangat membantu memajukan perusahaan tersebut. Hanya ada satu orang seperti Anda dan mereka harus mempekerjakan Anda.
Berapa jam dalam seminggu Anda biasanya bekerja, dan mengapa? Biasanya seseorang bekerja selama berjam-jam dengan waktu cukup panjang. Dengan adanya tambahan waktu ini, saya akan mencoba untuk menemukan cara guna 'menambah nilai' pada setiap tugas yang saya kerjakan. Ketika klien membaca laporan dari perusahaan ini, saya ingin mereka berpikir bahwa tidak ada yang bisa melakukan pekerjaan tersebut kecuali perusahaan ini.

Kekurangan dan Kelebihan Diri
Kelebihan yang layak diutarakan : pribadi yang gampang beradaptasi dengan orang lain, senang bekerja sama dan bertemu dengan orang orang baru, orang yang terstruktur, suka mengorganisasikan benda, memperhatikan hal-hal secara mendetail, dan memastikan bahwa semuanya tepat sesuai dengan tempatnya, pemikir yang kreatif, kebiasaan mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah dan memiliki pemikiran yang terbuka. Membicarakan kelebihan yang terkait dengan jenis pekerjaan yang dilamar akan sangat berguna.
Kekurangan yang tidak perlu ditutupi : tidak sabar, sehingga cenderung lupa akan waktu ketika sedang mengerjakan sesuatu pekerjaan yang belum terselesaikan, meminimalisir kekurangan dengan agenda/ catatan. Ungkapkan kelemahan anda sebagai suatu hal yang positif, misalnya kesulitan dalam hal bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, karena khawatir orang lain tidak dapat menyelesaikannya sebaik Anda. Kemukakan kelemahan anda dalam suatu bidang dan juga berikan penyelesaiannya, misalnya : masalah dengan pengucapan, jadi terbiasa membawa kamus sebagai pegangan. Bisa saja Anda tidak memiliki kelemahan yang akan membuat hasil pekerjaan anda tidak maksimal, tapi uraikanlah dengan alasan yang sederhana kepada pewawancara, misalnya bahwa kelemahan itu hanya suatu pembelajaran dan telah belajar untuk mengatasinya.

Sumber : *www.Tipskarir.com; *https://medium.com; *www.jadikaryawan.com; *https://advice.careerbuilder.co.uk; *http://bisnis.liputan6.com; *www.blog-nuzil.com

POTING TERKAIT :

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat