KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saturday 28 July 2018

Menyimak Tabir Dampak Dan Mitos Gerhana Bulan Total

Posted by   on Pinterest


Fenomena Gerhana Bulan Total terlama muncul pada 28 Juli 2018 dini hari. Gerhana kali ini menjadi fenomena yang paling istimewa, karena yang terlama dalam abad 21 ini.  Selain itu, kabarnya planet Mars juga akan terlihat di langit. Terlebih, planet merah tersebut akan berjarak sangat dekat dengan Bumi setelah 15 tahun. dan menampilkan bulan warna merah yang terang atau disebut super blood moon. Fenomena yang dapat diamati di Indonesia tersebut muncul karena matahari, bumi, dan bulan berada dalam satu garis. Posisi bulan saat itu berjarak terdekat dengan bumi.

Gerhana bulan menjadi fenomena langka dan special jika terjadi gerhana super blue blood moon, dimana ada 3 fenomena bulan yang terjadi di dalam 1 waktu. Gabungan Antara ketiga peristiwa yang cukup langka itu, ada supermoon yang sangat besar, blue moon atau bulan berwarna biru dan gerhana bulan secara total. Saat terjadi fenomena langka secara gabungan ini bulan akan memasuki fase supermoon yaitu posisi bulan yang paling mendekati bumi dalam lingkaran orbitnya, sehingga kurang lebih 14% bulan akan lebih besar dan akan lebih terang dibandingkan biasanya. Saat proses gerhananya terjadi, maka cahaya bulan akan tersaring oleh atmosfer bumi sehingga membuat cahaya putih memantul cukup jauh dari bulan. Akibatnya, cahaya merah atau jingga yang mirip seperti darah akan terlihat dari bulan. Ini juga berhubungan langsung dengan  lapisan atmosfer bumi. Biasanya jika yang terjadi adalah blue blood moon maka kisaran durasinya sekitar 1 jam, bulan akan benar-benar tenggelam dalam bayang-bayang gelapnya bumi.

Lalu, apakah terjadinya fenomena alam gerhana bulan total memiliki dampak tertentu?

Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin mengatkan, Gerhana bulan total tidak ada dampaknya, selain pasang surut maksimum yang biasa terjadi saat purnama. LAPAN mewaspadai adanya gaya pasang surut air laut kira-kira hanya 85% dari rata-rata. Jika pasang naik dan surut yang terjadi pada 28 Juli 2018, siklusnya terjadi setiap 12 jam. Jika wilayah pesisir di belahan dunia manapun akan mengalami pasang surut air laut, namun, besarnya akan berbeda dan bervariasi setiap wilayah.

Berikut beberapa fakta soal gerhana bulan dan dampaknya bagi tubuh (Laman Ayurmantra, Selasa, 30/1/2018).

1. Menyaksikan gerhana bulan tidak berbahaya bagi mata. Tidak seperti menonton gerhana matahari yang dapat berefek pada kerusakan sementara retina mata.
2. Menurut literatur Allopathy, tidak ada dampak berbahaya gerhana bulan bagi kehamilan. Sehingga ibu hamil aman dalam menyaksikan gerhana bulan.
3. Tidak ada ilmu pengetahuan yang menyebutkan bahwa melahirkan saat gerhana bulan dapat berakibat kecacatan pada anak.
4. Saat gerhana bulan, biasanya jumlah nyamuk menjadi lebih banyak. Penelitian menyebutkan, jenis nyamuk yang bertambah pada saat tersebut adalah Aedes, Anopheles, Culex, dan Psorophora.
5. Satu hal yang mungkin paling berbahaya dari gerhana bulan adalah bulan tidak bersinar seterang biasanya. Sehingga mungkin suasana di sekitar Anda menjadi lebih gelap. Bila tidak hati-hati, Anda mungkin bisa tersandung ketika berjalan.
6. Gerhana bulan seringkali dikaitkan dengan kesehatan mental. Faktanya, gerhana bulan memang dapat mempengaruhi mood seseorang.
7. Mempengaruhi ombak laut
Gerhana bulan akan berpengaruh langsung pada ombak di lautan khususnya pada pergerakan ombak atau gelombang dalam sejumlah perairan dunia. Namun, meskipun begitu dampak yang ditimbulkan juga masih dinilai normal, khususnya yang diakibatkan oleh gerhana bulan total. Peristiwa yang dapat diamati dari wilayah Asia, Australia, Eropa, Afrika, dan juga Amerika Utara. Biasanya pergerakan ombak yang diakibatkan gerhana hanya akan mencampai 1 sampai 1,5 meter saja sehingga tidak begitu mengkhawatirkan. Beberapa wilayah di Indonesia yang biasanya akan terpengaruh seperti perairan Laut Timor, Laut Flores, Laut Sawu, Selat Sape, Selat Rote, Selat Ombak, sampai Selat Arafuru. Untuk para nahkoda atau nelayan tidak perlu merasa khawatir karena ini tidak akan begitu mengganggu aktivitas.

8. Psikologi dan perilaku
Sains modern tidak menjelaskan tentang efek gerhana bulan pada kesehatan manusia dan hewan karena kurang dieksplorasi. Namun demikian, keyakinan bahwa gerhana mampu menghasilkan efek psikologis, dapat mengubah perilaku orang, kesehatan, kekayaan, atau keberuntungan mereka.

Namun, hingga saat ini ternyata masih saja ada mitos yang tersebar di masyarakat mengenai gerhana bulan, seperti:

1. Tuhan sedang marah
Mitos gerhana atau eclipse asal mulanya dari bahasan Yunani Kuno yaitu ekleipsis, artinya ditinggalkan. Masyarakatnya sangat percaya sekali jika ternyata terjadi gerhana bulan maka hal tersebut menjadi tanda bahwa Tuhan sedang marah dan hal tersebut adalah tanda akan terjadinya bencana sangat besar.

2. Bulan sedang terluka
Suku Hupa yang tinggal di Calfornia mengatakan dan percaya bahwa bulan yang berwarna merah yaitu saat sedang blood moon, bulan sedang terluka. Suka Hupa juga percaya jika bulan mempunyai istri sangat banyak serta beberapa hewan peliharaan seperti ular, singa dan binatang buas lainnya. Konon katanya saat bulan terlambat memberikan mereka makan maka hewan peliharaannya akan menyerang bulan sampai berdarah. Lalu sang istri menolong bulan dan melindunginya.

3. Makanan terpapar oleh racun
Mitos ini juga mulai berkembang dikalangan masyarakat Jepang. Biarpun negara ini tergolong sangat canggih namun ternyata masyarakat setempat masih percaya jika saat gerhana bulan total maka sedang terjadi proses penyebaran racun di bumi. Sehingga mereka bergegas untuk menutup sumur serta sumber air agar tidak terkontaminasi oleh racun tersebut.

4. Bulan dimakan naga
Masyarakat Cina benar-benar yakin bahwa jika terjadi gerhana bulan secara total artinya seekor naga sedang marah sehingga memakan bulan. Lalu, para warganya mulai menyalakan petasan agar bisa mengusir naga tersebut.

5. Tanda Datangnya Batara Kala
Masyarakat Jawa dulu percaya bahwa terjadinya gerhana bulan merupakan tanda datangnya atau kemunculan Batara Kala. Seorang raksasa yang kemudian memakan bulan.

6. Bahaya Bagi Ibu Hamil
Masyarakat Indonesia percaya bahwa gerhana bulan mengakibatkan jabang bayi akan mengalami kebutaaan atau bibir sumbing jika sang ibu tidak di dalam rumah selama gerhana bulan berlangsung. Begitu pun di beberapa agama di bagian timur percaya bahwa wanita hamil harus tetap berada di dalam rumah selama gerhana untuk mencegah bayi mengalami cacat lahir. Orang Hindu juga percaya bahwa selama periode ini air menjadi tidak dapat diminum dan makanan menjadi tidak termakan. Wanita hamil memiliki efek pada rahim mereka. Anak-anak yang lahir dari wanita yang mengekspos diri mereka pada gerhana bulan terpengaruh dan anak-anak yang lahir dari mereka memiliki cacat baik secara fisik maupun mental.

Ayurveda menyebutkan secara tidak langsung bahwa efek gerhana bulan berpengaruh pada kehamilan dan dapat menyebabkan anak buta atau anak dengan energi tubuh rendah. Anak mungkin terlahir dengan karakteristik seperti binatang. Ayurveda dan Dharma Shastra mengarahkan wanita hamil untuk melakukan tindakan pencegahan, seseorang harus membawa mereka karena jika tidak sang ibu akan melahirkan bayi yang tidak normal dan dapat menyebabkan kelainan pada anak. Mereka yang memiliki kepercayaan atau ketakutan bahwa gerhana bisa membahayakan wanita hamil harus berhati-hati. Jika ada gerhana bulan, seseorang seharusnya tidak makan berjam-jam sebelum terbit matahari dan 9 jam sebelum gerhana bulan dimulai. Hanya bisa minum air putih. Orang harus menghindari makanan yang dimasak setelah gerhana matahari atau gerhana bulan. Orang harus menyingkirkan makanan ekstra dimasak setelah gerhana matahari atau lunar. Seseorang tidak boleh menyentuh apa pun seperti pakaian, makanan, barang pribadi, dan lainnya selama gerhana.

7. Penyebab Berbagai Penyakit.
Ada banyak orang yang percaya bahwa jika bulan berada dalam posisi buruk seperti gerhana, dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan jantung, masalah pernapasan, batuk, pilek, insomnia, stres, ketidaksabaran, ketidakamanan, keraguan, rasa takut dan perubahan suasana hati. Bahkan diyakini, menyaksikan gerhana bulan bahkan bisa menyebabkan ketidakseimbangan mental dan kegilaan.

8. Hormon dan Kesuburan Wanita
Ada bukti kuat bahwa gerhana bulan memang berpengaruh pada hormon, terutama siklus bulanan dan kesuburan wanita.

9. Keberuntungan
Banyak orang yang mendatangi astrologi percaya bahwa posisi bulan yang baik akan membawa keberuntungan seperti, kehormatan, ketenaran, energi spiritual, keberuntungan finansial, kepribadian menawan, kesehatan yang baik dan fisik yang seimbang.

Informasi mengenai dampak gerhana yang sudah dibuktikan secara ilmiah dan sudah terbukti secara fisik itulah yang lebih penitng. Berbagai hal yang berkaitan dengan mitos tergantung Anda ingin mempercayai atau tidak. Namun jika mitos itu tidak masuk akal dan malah membuat Anda ketakutan tidak sebaiknya dihindarkan saja.

SUMBER :

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat