KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Friday, 13 April 2018

Bisnis Gurami Luar Biasa! Omset Miliaran Dengan Pasar Stabil

Posted by   on Pinterest

Potensi dan Kisah Sukses Budidaya Ikan Gurame

Umumnya dikenal dengan nama gurami, Ikan Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Tidak heran, jika Budidaya ikan gurame dikenal sebagai salah satu lahan bisnis dengan peluang pasar yang besar dan konsisten. Walaupun arus perputaran bisnisnya tidak secepat ikan lele atau ikan lain yang lebih murah, ikan gurame memiliki potensi tersendiri.

Pesona bisnis budidaya ikan gurami tetap menggoda pengusaha perikanan karena harganya yang stabil, peminatnya yang sangat banyak dan jumlah permintaan di pasaran selalu saja tinggi. Pada dasarnya, ikan gurame selalu dapat diterima oleh pasar tanpa melihat ukurannya. Benih ikan gurame sendiri memiliki pasar yang luas terutama di kalangan pengusaha budidaya ikan. Selain itu, ikan gurame berukuran kecil, sedang, dan besar juga selalu laku di restoran, hotel, dan rumah makan. Ini berarti bahwa peluang untuk menjual ikan gurame sangat potensial. Selain itu, permintaan akan ikan gurame di pasar saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan tingkat ketersediaannya. Bahkan, target pemasaran ikan ini pun mulai dari konsumen langsung hingga memperluas jaringan bisnis ke beberapa restoran dan hotel. Walaupun keuntungan lebih sedikit, menjadi supplier bagi pengepul permintaan tetap dari waktu ke waktu. Selain harga jual yang tinggi di pasaran, pakan yang diperlukan pun cenderung sedikit dan murah, bahkan ikan gurame memiliki tingkat kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan ikan lainnya. Oleh karena itu, bisnis ikan gurame menempati kelas tersendiri dalam bisnis kuliner, karena peluang pasar yang cenderung konsisten.

Dilansir dari Satelit News, kisah sukses Kuswanto warga Karangnanas Purwokerto, menemukan cara yang tepat untuk melakukan pembenihan hingga pembesaran, budidaya miliknya terbilang berhasil. Petani ikan bisa merugi tapi karena setidaknya 50 persen ikan yang hidup, itu terbilang berhasil. Dengan bermodal dua kolam di dekat rumahnya, kini ia sudah bisa mengembangkan hingga memunyai tujuh kolam tanah dan delapan kolam terpal gurami. Bahkan Kuswanto juga memunyai laboratorium sendiri di rumah untuk pembenihan. Bisnisnya ini sudah dipasarkan hingga ke luar kota. Yang paling jauh sampai di Tulungagung.

Kuswanto mengawali pembenihan sejak tahun 2008 lalu. Gurami tidaklah mudah untuk dibudidayakan. Banyak cara yang dilakukannya selama mengawali usaha ini. Bahkan ikannya juga sering mati karena berada pada suhu yang tidak sesuai. Dari berbagai percobaan yang dilakukan untuk mengembangan budidaya gurami, ikan ini sebenarnya rawan mati mengingat musim yang tidak menentu. Setelah ia menemukan teknik tersendiri maka ia menerapkan teknologi rekayasa suhu sehingga pembenihan ikan tidak mengenal musim. Ia melakukan pembenihan saat masih berwujud telur hingga yang sudah besar untuk diperjual belikan. Terbukti dengan 97 persen ikan yang hidup dalam satu periode, Kuswanto sukses bisnis budidaya gurami di setiap musim. Pemasaran dilayani langsung di rumahnya. Demi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat ia memberikan garansi apabila pembeli mendapatkan ikan yang tidak. Ikan yang masih dalam proses pembenihanpun bisa di jual mulai dari yang besarnya masih seperti ukuran gabah. Sedangkan yang sudah besar dibawa ke Desa Beji yang dikenal dengan desa ikan, karena bisa dijual dengan kiloan seperti pasaran pada umumnya.

Hermanto Djodjo menjadi pemBudidaya ikan gurami pasca mengikuti pelatihan Budidaya ikan Haji Suryadi di Parung, Bogor dan H. Budi Suyoto di Yogyakarta (Jitunews.com, Rabu, 11/4/2018). Herman memulai usaha Budidaya ikan gurami ini dengan menyewa kolam seluas 250 m2 di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat dan membeli pakan berupa pelet serta persiapan kolam. Untuk mempersingkat waktu Budidaya dan modal berputar lebih cepat, Herman memilih membesarkan benih ikan gurami ukuran 3 jari selama 3-4 bulan, hingga panen ukuran 1 kg isi 4 ekor yang disebut gurami bebi sekitar seribu ekor bibit gurami ukuran 3 jari. Kunci sukses Budidaya gurami Herman adalah memilih bibit yang bagus dan bebas penyakit. Jika ikan gurami jenis bastar dibandingkan dengan ikan gurami jenis lainnya seperti soang, gurami bastar ciri fisik lebih pipih dan lebar, warna badan kehitaman dan kepala berwarna putih dan memiliki laju pertumbuhan yang lebih cepat. Pakan diberikan pada pagi dan malam hari dengan persentase 2% dari berat masa ikan dalam kolam atau sekitar 4 kg. Selain pakan ia juga memberikan daun sente (seperti daun talas) yang banyak ditemukan di sekitar kolam sebagai pakan tambahan ikan yang diberikan sekitar 100 daun/ hari. Teknik membuat Budidaya lebih cepat adalah ditambahkannya probiotik berupa Raja Grameh dan SPF yang dicampurkan pada pakan maupun langsung dituang dalam kolam dengan dosis tertentu. Berkat pemberian probiotik, air kolam berwarna lebih hijau karena mampu merangsang pertumbuhan fitoplankton sebagai makanan alami ikan dalam kolam yang juga dapat memacu pertumbuhan serta membantu menjaga kekebalan tubuh ikan sehingga lebih tahan penyakit. Berkat budidaya ikan gurami Mujiharto mampu menambah penghasilan melebihi pangkat yang disandangnya sebagai ajun komisaris polisi (AKP). Dirintis sejak 2003 dengan modal sepeda motor Suzuki Shogun seharga Rp 10 juta kemudian dibuat 4 kolam terpal untuk budidaya ikan gurami sekaligus beli bibit dan pakannya. Saat itu harga jual ikan gurami sudah mencapai Rp 15.000 per kg. Dari hasil panen ikan gurami kemudian digunakan untuk pengembangan usaha membuat kolam dan membeli tanah di Desa Sumberdadi, Doroampel dan Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.

Mujiharto kepada Suryamalang.com mengungkapkan, pemasaran ikan konsumsi diambil langsung oleh pedagang dikirim ke Jakarta, Surabaya, Bali dan kota besar lain. Yang paling banyak menguntungkan jual benih ikan gurami hasil budidaya. Asal terkena air terpal malah awet. Penghasilan bersih dari budidaya ikan gurami setiap tahun rata-rata ada di kisaran Rp 400 juta - Rp 500 juta. Sedangkan perputaran uang dari usahanya dalam setahun mencapai rata-rata Rp 1 miliar. Hasil dari benih ikan gurami paling kecil umur 10 hari berkisar Rp 5 jutaan sebulan. Dari hasil keuntungan budidaya ikan gurami memang diperuntukkan untuk pengembangan usaha. Usahanya semakin sukses karena mampu melakukan budidaya dari hulu sampai hilir.
Saat ini dalam satu hektar lebih lahannya sudah terdapat 37 kolam budidaya yang dilakukan pada kolam terpal. Selain efisien juga awet serta mudah perawatannya. Malahan kolam terpal pertamanya yang dibeli 2003 saat ini masih utuh. Untuk benih dibudidaya sendiri ada yang dijual atau dipelihara hingga besar. Hanya butuh membeli pakannya saja. Sekarang total aset yang dimiliki Mujiharto sudah lebih dari Rp 10 miliar. Meski telah sukses menjadi wirausahawan, namum Mujiharto tidak meninggalkan profesinya sebagai polisi. Karena memberi pakan dan merawat ikan peliharannya dilakukan setelah lepas dinas.

Budidaya Gurami

Secara garis besar, budidaya gurami dibagi dalam 3 bagian utama. Pembudidaya gurami dapat memilih ketiga bagian tersebut atau memilih salah satu bagian saja, biasanya berhubungan dengan luas lahan dan kemampuan budidaya, yaitu :
  • Pembibitan: Pembudidaya menyiapkan Induk Gurami (jantan dan betina) untuk dipijahkan (bertelur)
  • Pendederan: Pembudidaya menetaskan telur menjadi larva hingga gurami dengan ukuran tertentu, biasanya ukuran 125 gram/ekor, atau 8 ekor/kg
  • Pembesaran: Pembubidaya membesarkan gurami dari ukuran 125 gram/ekor menjadi 400 gram hingga 1 kg/ekor, umumnya disebut sebagai ukuran konsumsi.

Pembibitan dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam semen, kolam plastik/terpal. Umumnya di kolam tanah dengan beberapa alasan. Induk gurami akan terangsang dan segera memijah pada kolam tanah yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 3-4 hari. Pasangan gurami terdiri atas 3 ekor betina dan 1 ekor jantan. Induk yang baik setelah berusia 3 tahun atau lebih, dengan bobot lebih dari 3 kg/ekor. Setiap induk gurami betina dapat menghasilkan 3,000 hingga 10,000 butir telur pada setiap kali bertelur, jumlah telur berkaitan dengan usia dan jenis (species) induk. Seperti umumnya keluarga /(family) Osphronemidae induk gurami, akan membangun sarang untuk bertelur.

Larva Gurami. 3 - 7 hari sejak penempatan induk gurami di dalam kolam, pasangan gurami akan membuat sarang dari bahan yang tersedia, pada budidaya biasanya menggunakan ijuk, induk gurami akan mengambil serat-serat ijuk dan menganyam sarang menyerupai sarang burung. Induk betina akan menempatkan sejumlah telur pada sarang. Induk jantan akan menyemprotkan sperma pada kumpulan telur di dalam sarang. Saat tersebut ditunggu oleh pembudidaya yang akan mengambil sarang dengan hati-hati, dan mengeluarkan ribuan telur serta menempatkan pada wadah yang digunakan untuk penetasan, berupa akuarium, kolam/bak semen, bak fiber, ember, waskom dlsb.
Bibit Gurami. 2 hari sejak penempatan telur di dalam wadah/tempat penetasan, telur akan menetas menjadi larva, proses penetasan untuk seluruh telur yang terbuahi, akan berlangsung selama 4-5 hari. Larva sudah mulai bergerak dan berenang, tetapi belum memerlukan makanan, karena larva masih menggendong persediaan bahan makanan berupa kuning telur. Pembudidaya harus menyiapkan pakan setelah larva berusia 10 hari berupa tepung pakan ikan, cacing sutera (tubifex), artemia, kutu air (Daphnia), atau lainnya
Setelah 20 hari, tampak bentuk gurami kecil dengan ukuran sekitar 1 cm, dan biasanya pada usia 2 bulan (60 hari) ukuran gurami sudah mencapai 5 cm, ukuran ini sudah siap untuk ditebarkan ke kolam pembesaran.

Sebagian Pembudidaya Pendederan masih melanjutkan budidaya sampai ikan mencapai bobot sekitar 125 gram. Pendederan mulai usia 20 hari hingga 5-6 bulan, dilakukan di kolam semen, terpal, plastik dlsb. Pada pendederan jarang dilakukan di kolam tanah. Kolam dengan ukuran 4 x 6 m2, dapat ditebar bibit sebanyak 10,000 ekor. Pakan gurami setalah usia di atas 4 bulan, pembudidaya memberi pakan hijauan berupa cacahan daun kangkung, daun bira/sente, talas/keladi dsb

Persiapan Kolam Ikan Gurame 

Ikan gurame memang dapat hidup diberbagai tempat. Gurami yang hidup di alam, akan membangun sarang menggunakan bahan dari rumput kering sekitar tepi danau, rawa, sungai (lubuk) dsb. Pada budidaya, pembudidaya menyediakan bahan sarang berupa rumput kering, ijuk atau sabut kelapa yang sudah disisir, yang ditaruh pada para-para dari bambu atau bahan lainnya. Umumnya pembudidaya menggunakan ijuk karena mudah didapat.
Supaya bisa membuat ikan gurame Anda cepat tumbuh besar lokasi pembuatan kolam sangat menentukan. Kolam ikan gurame yang bagus dan baik yaitu kolam yang mendapatkan sinar matahari langsung yang cukup. Hal itu dikarenakan ikan gurame mempunyai habitat asli di tempat berdataran rendah yang mana suhunya sekitar 25 hingga 28 derajat celcius. Jadi memilih lokasi kolam di dataran rendah lebih diutamakan daripada memilih lokasi kolam di dataran tinggi. Setelah diteliti lebih mendalam, ternyata ikan gurame akan cepat tumbuh besar di tempat yang memiliki ketinggian maksimal 800 meter di atas permukaan laut. Persiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain. Di samping itu, di negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium.
  1. Kolam perawatan Budidaya induk Ikan Gurame. Kolam  ini berfungsi untuk mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk. Kolam ini berupa kolam tanah yang memiliki luas 10 m2 dengan kedalaman minimal 50 cm dan kepadatan kolam berisi 20 ekor ikan gurame betina dan 10 ekor jantang.
  2. Kolam pemijahan, kolam pemijahan juga merupakan kolam tanah dengan luas 200-300 m2. Pada kolam ini, untuk satu ekor ikan gurame dewasa memerlukan luas 2-10 meter persegi dan suhu air ideal 24-28 C dengan kedalaman air 75-100 cm.
  3. Kolam peredaran atau pemeliharaan benih, luas logam ini tidak lebih dari 50 sampai 100 m2 dengan kedalaman 30-50 cm. Kolam dengan kepadatan tersebut hanya mampu menampung 5-50 ekor ikan gurame.
  4. Kolam pembesaran, kolam ini berfungsi sebagai tempat memelihara dan membesarkan benih setelah dari kolam peredaran. Kepadatan kolam sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor per meter persegi.
  5. Kolam pemberokan, kolam ini terbuat dari tanah atau semen dengan air yang mengalir sebagai tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Tujuannya adalah supaya ikan tidak mengandung kotoran dan tidak ada bau lumpur.
  6. Sarana penunjang. Berbagai sarana penunjang yang harus disediakan sebelum membudidaya gurame adalah substrat tempat bertelur, aerator, alat pengangkutan, alat penangkapan dan kebutuhan lainnya.

Gambaran kolam :
Beberapa faktor yang penentu kualitas lahan antara lain kondisi tanah, suhu air, keasaman air, oksigen dan tingkat kesuburan air. Syarat pemilihan lokasi agar gurame dapat hidup dengan baik:
Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm. Ketinggian air 20-500 m dpl. pH ideal 6,5 sampai 7 dengan kesadahan 7 HD. Suhu 25-28 C. Pada kolam berukuran 6 x 20 m2 dapat ditempatkan beberapa pasang induk. Agar induk gurami dapat dengan leluasa membangun sarang untuk bertelur, ketinggian air pada kolam antara 80 - 100cm.
Jenis tanah berstektur liat yang gembur dengan kandungan pasirnya 40%. Oksigen yang memadai. Air yang kaya mineral dan zat-zat hara.

Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton.

Persiapan di Kolam Permanen/Terpal dimulai menggali tanah dengan kedalaman tentu dengan kedalaman 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut,memasang terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan bantuan rangka dari besi atau kayu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak, beban terpal juga tidak terlalu berat sewaktu diberi air. cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di keluarkan dari kolam agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga. Kondisi Air Dan Teknis yang harus diperhatikan : Persiapan lahan, Pemupukan lahan, Persiapan awal tebar benih ikan Gurami, Penebaran benih

Cara Perawatan Lahan Ikan Gurami :
  • Keringkan kolam sebelum kolam di isi air
  • Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat penjemuran kolam
  • Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah
  • Cara Pemupukan Lahan Ikan Gurami
  • Jemurlah pupuk kandang yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi tape
  • Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung
  • Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku
  • Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu
  • Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam
  • Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih
  • Cara Persiapan Penebaran Benih Ikan Gurami
  • Siapkan ember untuk perendaman benih ikan sebelum di tebar
  • Isi air ke dalam ember secukupnya ( usahakn air dari kolam yang akan di tebari benih Gurami)
  • Rendamlah benih ikan Guramih selama 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang baru

Pembenihan Ikan Gurame meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur dan perawatan larva hingga mempunyai ukuran 4 cm. Larva yang berumur 12-30 hari ini selanjutnya dapat kamu rawat hingga beratnya 10-15 gram per ekor (umur 4 bulan). Benih yang sudah sebesar ini telah siap untuk didederkan. Bagian terpenting dalam proses budi daya ikan gurami ini adalah proses pendekatan segmentasi atau pemilahan. Langka ini adalah bagian dalam proses memacu pertumbuhan ikan gurami yang mencangkup kiat memilih lokasi, memilih benih, memberi pakan serta mencegah hama dan penyakit.

Pemilihan Bibit Ikan Gurameh :
Pilih benih ikan gurame yang sehat, yaitu ikan gurame yang memiliki berat sekitar 100 gram atau berumur lebih dari setahun. Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol sebanyak 2000 ekor. Carilah benih ikan gurame tersebut di tempat yang tidak jauh dengan lokasi Anda membudidayakannya. Hal itu bertujuan agar benih ikan gurame yang Anda beli bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dengan mengikuti cara tersebut, Anda akan lebih cepat memanen ikan gurame yang mana biasanya akan siap jual atau panen ketika sudah memiliki berat sekitar 500 gram.

Pengadaan bibit gurame. Ada dua sumber memperoleh bibit gurame yakni pembibitan sendiri atau beli dari peternak lainnya. Peternak senior biasanya mengawinkan sendiri indukan untuk memperoleh bibit kialitas unggul, tanpa harus membeli di balai perikanan. Tetapi bagi peternak pemula bisa membeli bibit gurame dari balai perikanan atau pedagang ikan. Bibit ideal siap tebar berukuran tiga jari orang dewasa. Kalau bibit terlampau kecil, dikhawatirkan tingkat kematian cukup tinggi karena sulit beradaptasi dengan kondisi air dalam kolam terpal. Setelah bibit ditebar di kolam terpal, di tahapan ini Anda harus serius memantau memperhatikan kondisi bibit gurame. Agar bibit tak mudah mati, beri pakan yang bergizi mengandung prebiotik. 

Pendedaran/ Pemijahan Ikan Gurame :
Selanjutnya, mengisi kolam dengan ikan guramih. Sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya.  Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam.
Pendederan Ikan Gurame dilakukan dengan pemeliharaan benih yang berukuran 10-15 gram per ekor hingga ukuran 150 gram per ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya ketika benih sudah mencapai umur enam bulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar, yakni 15-30 gram per ekor, namun ada juga yang melakukan pendederan benih dari larva.

Pemberian Pakan  Ikan Gurame :
Pemberian pakan gurame ada tiga tahap yakni pakan untuk bibit, pakan untuk memacu pertumbuhan dan pakan untuk gurame indukan. Pakan untuk anakan sebaiknya diberi pellet yang ukurannya kecil-kecil, diselingi cacing darah agar cepat besar. Pakan gurame dewasa bisa diberi pellet dan daun keladi. Pakan tambahan alami bisa diberikan sayuran hijau seperti kangkung, selada dan kubis dan lain sebagainya. Pakan diberi dua kali sehari,  pagi hari dan sore hari, pemberian pakan sebaiknya selang-seling tak hanya satu jenis saja. Pagi sayuran nanti sore diganti pellet atau dedak. Pemberian pakan yang teratur bisa mempercepat pertumbuhan. Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 3 sak.

Pembesaran Ikan Gurame 
Pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Benih dari pendederan akan dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi dengan berat rata-rata 500 gram per ekor. Tapi, penentuan ukuran pada saat panen ikan gurame juga harus disesuaikan dengan permintaan para konsumen. Karena ada beberapa konsumen yang meminta gurame mempunyai ukuran di atas 1 kg per ekor.

Pemanenan Ikan Gurame :
Masa panen ikan gurame adalah 7- 8 bulan, atau ketika bobot ikan mencapai 0,7 kg- 1 kg, ukuran itu ideal untuk dikonsumsi. Dari tebaran 1000 ekor bibit, diprediksi saat panen menghasilkan 200 kwintal. Setelah ikan mencapai berat untuk dikonsumsi, saatnya pemanenan dilakukan. Pemanenan ikan gurame sebaiknya dilakukan di pagi hari antara pukul 05.00 – 08.00 agar ikan tetap segar dan tidak stres. Dilakukan dengan cara membuang semua air yang ada di kolam. Pintu pemasukan air ditutup dan pintu pengeluaran air dibuka. Air di dalam kolam dapat dibuang sampai batas tertentu dan ikan gurame akan berkumpul di dekat pintu pembuangan. Ikan gurame dapat ditangkap dengan menggunakan serokan atau jaring yang cuup besar agar badan ikan gurame tidak luka.

Kendala dan Risiko.

Seperti usaha lainnya, bisnis budi daya ikan gurami juga tidak dapat lepas dari berbagai kendala dan resiko. Sejauh ini, kendala yang sering muncul biasnya disebakan oleh masalah lingkungan dan serangan penyakit terhadap ikan gurami. 
Sebelum membudidayakan ikan gurame, sebaiknya ketahui kendala- kendala berikut ini :
1. Lamanya proses panen. Proses panennya sangat lama, hampir 1 tahun baru bisa dipanen. Sehingga anda harus menyiapkan modal yang lumayan besar untuk memulai usaha budidaya gurame. Untuk mengatasinya, gunakan bibit yang sudah agak besar. Biasanya sebesar bungkus rokok. Sehingga proses panen akan lebih cepat. Hal ini juga dapat diatasi dengan menerapkan sistim interval agar Anda bisa panen setiap tahun atau sesuai keinginan Anda. Selain itu, ikan gurame cenderung mudah terkena jamur atau penyakit kulit. Hanya saja, merendam ikan pada air larutan garam dapur dan pengeringan kolam dapat mencegah permasalahan tersebut.
2. Ukuran kolam. Luas kolam yang dibutuhkan sangat luas dan menjadi faktor yang menentukan hasil panen. Ikan gurame maksimal hanya mampu memuat 20an ekor per meter persegi. Itupun dengan teknik budidaya terpadu. Agak sulit untuk mengatasi masalah ini, termasuk Sistem bioflok pun kurang tepat. Supaya padat tebar ikan gurame lebih leluasa, bisa dilakukan dengan membuat kolam gurame bersirkulasi. Kondisi kolam sangat menentukan berhasil atau tidaknya usaha budidaya ikan gurame.
3. Kualitas air. Buruknya kualitas air dapat disebabkan karena pemilihan tempat yang kurang tepat, buruknya sanitasi atau kebersihan air yang buruk dan pemberian pakan yang salah. Pemberian pakan buatan dapat berakibat yang berlebihan akan berakibat penumpukan bahan organik berat di dasar kolam. Kasus rusaknya kualitas air akibat polusi lingkungan dan sanitasi yang buruk, pernah terjadi di salah satu kota di jawa Tengah. Sumber irigasi yang dipergunaan untuk mengaliri kolam ikan gurami tecemar oleh limbah pabrik yang berada di tepi sungai. Sehingga kualitas iar yang digunakan tidak bagus dan sanitasi yang buruk tersebut berdampak pada merajalelanya penyakit terhadap ikan gurami. Penyiapan kolam yang kurang bersih mengkibatkan kualitas air menjadi sangat buruk.
4. Pemasaran. Harga pasar ikan gurame sangat untuk konsumen di Indonesia. Cara pemasaran terbaik adalah bekerjasama dengan berbagai rumah makan yang menyajikan menu seafood.
5. Penyakit. Ikan gurame juga rentan terhadap penyakit dan tergolong ikan yang mudah stress. Biasanya terjadi penyakit jamur atau parasit yang menempel pada tubuh ikan. Jika sudah terjadi, segera lakukan penanganan agar tidak menular terhadap ikan-ikan lain yang ada di kolam. Memberikan pakan tambahan yang melebihi kebutuhan ikan guna mempercepat panen, akan mengakibatkan ikan mengalami pecah-pecah pada bagian bawah sirip. Ciri-cirinya ikan mempunyai koreng atau luka dibadannya, tak lama kemudian ikan akan mati. Penyakit pada ikan gurami ini tidak pandang bulu, dari ikan ukuran benih hingga induk dewasa. Penyakit pada ikan gurami tidak hanya di sebabkan oleh sanitasi yang buruk, melainkan dapat juga timbul oleh pemberian pakan yang tidak benar.
6. Kesalahan penanganan pasca panen
Kesalahan penanganan pasca panen dan turunnya harga ikan gurami sering dialami oleh petani benih dan pendederan. Anjloknya harga tersebut sama sekali bukan akibat dari fluktuasi permintaan yang terlalu tinggi, namun lebih berkaitan dengan kurangnya usaha pembesaran akibat pengaruh musim.

Kelemahan bisnis memang ada tetapi solusi untuk hal-hal tersebut sudah tersedia dan siap diaplikasikan. Jika Anda tertarik dengan budidaya ikan, budidaya ikan gurame dapat menjadi alternatif yang menguntungkan. Tidak usah khawatir akan kegagalan, tetap semangat dan semoga informasi tentang kendala budidaya ikan gurami ini dapat bermanfaat...

Terimakasih

SUMBER:
Satelit News
http://jitunews.com

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat