Potensi
dan Kisah Sukses Budidaya Ikan Gurame
Umumnya
dikenal dengan nama gurami, Ikan Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis
ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara
dan Asia Selatan. Tidak heran, jika Budidaya ikan gurame dikenal sebagai salah
satu lahan bisnis dengan peluang pasar yang besar dan konsisten. Walaupun arus
perputaran bisnisnya tidak secepat ikan lele atau ikan lain yang lebih murah,
ikan gurame memiliki potensi tersendiri.
Pesona
bisnis budidaya ikan gurami tetap menggoda pengusaha perikanan karena harganya
yang stabil, peminatnya yang sangat banyak dan jumlah permintaan di pasaran
selalu saja tinggi. Pada dasarnya, ikan gurame selalu dapat diterima oleh pasar
tanpa melihat ukurannya. Benih ikan gurame sendiri memiliki pasar yang luas
terutama di kalangan pengusaha budidaya ikan. Selain itu, ikan gurame berukuran
kecil, sedang, dan besar juga selalu laku di restoran, hotel, dan rumah makan.
Ini berarti bahwa peluang untuk menjual ikan gurame sangat potensial. Selain
itu, permintaan akan ikan gurame di pasar saat ini jauh lebih tinggi
dibandingkan tingkat ketersediaannya. Bahkan, target pemasaran ikan ini pun mulai
dari konsumen langsung hingga memperluas jaringan bisnis ke beberapa restoran
dan hotel. Walaupun keuntungan lebih sedikit, menjadi supplier bagi pengepul permintaan
tetap dari waktu ke waktu. Selain harga jual yang tinggi di pasaran, pakan yang
diperlukan pun cenderung sedikit dan murah, bahkan ikan gurame memiliki tingkat
kematian yang jauh lebih rendah dibandingkan ikan lainnya. Oleh karena itu,
bisnis ikan gurame menempati kelas tersendiri dalam bisnis kuliner, karena peluang
pasar yang cenderung konsisten.
Dilansir
dari Satelit News, kisah sukses Kuswanto warga Karangnanas Purwokerto, menemukan
cara yang tepat untuk melakukan pembenihan hingga pembesaran, budidaya miliknya
terbilang berhasil. Petani ikan bisa merugi tapi karena setidaknya 50 persen
ikan yang hidup, itu terbilang berhasil. Dengan bermodal dua kolam di dekat
rumahnya, kini ia sudah bisa mengembangkan hingga memunyai tujuh kolam tanah
dan delapan kolam terpal gurami. Bahkan Kuswanto juga memunyai laboratorium
sendiri di rumah untuk pembenihan. Bisnisnya ini sudah dipasarkan hingga ke
luar kota. Yang paling jauh sampai di Tulungagung.
Kuswanto
mengawali pembenihan sejak tahun 2008 lalu. Gurami tidaklah mudah untuk
dibudidayakan. Banyak cara yang dilakukannya selama mengawali usaha ini. Bahkan
ikannya juga sering mati karena berada pada suhu yang tidak sesuai. Dari
berbagai percobaan yang dilakukan untuk mengembangan budidaya gurami, ikan ini
sebenarnya rawan mati mengingat musim yang tidak menentu. Setelah ia menemukan
teknik tersendiri maka ia menerapkan teknologi rekayasa suhu sehingga
pembenihan ikan tidak mengenal musim. Ia melakukan pembenihan saat masih
berwujud telur hingga yang sudah besar untuk diperjual belikan. Terbukti dengan
97 persen ikan yang hidup dalam satu periode, Kuswanto sukses bisnis budidaya
gurami di setiap musim. Pemasaran
dilayani langsung di rumahnya. Demi mendapatkan kepercayaan dari masyarakat ia
memberikan garansi apabila pembeli mendapatkan ikan yang tidak. Ikan yang
masih dalam proses pembenihanpun bisa di jual mulai dari yang besarnya
masih seperti ukuran gabah. Sedangkan yang sudah besar dibawa ke Desa Beji yang
dikenal dengan desa ikan, karena bisa dijual dengan kiloan seperti pasaran pada
umumnya.
Hermanto Djodjo menjadi pemBudidaya ikan gurami pasca
mengikuti pelatihan Budidaya ikan Haji Suryadi di Parung, Bogor dan H. Budi
Suyoto di Yogyakarta (Jitunews.com, Rabu, 11/4/2018). Herman memulai usaha Budidaya ikan gurami ini dengan
menyewa kolam seluas 250 m2 di daerah Parung, Bogor, Jawa Barat dan membeli pakan berupa pelet serta persiapan
kolam. Untuk mempersingkat waktu Budidaya dan modal berputar lebih
cepat, Herman memilih membesarkan benih ikan gurami ukuran 3 jari selama 3-4
bulan, hingga panen ukuran 1 kg isi 4 ekor yang disebut gurami bebi sekitar
seribu ekor bibit gurami ukuran 3 jari. Kunci
sukses Budidaya gurami Herman adalah memilih bibit yang bagus dan bebas
penyakit. Jika ikan gurami jenis bastar dibandingkan dengan ikan gurami jenis
lainnya seperti soang, gurami bastar ciri fisik lebih pipih dan lebar, warna
badan kehitaman dan kepala berwarna putih dan memiliki laju pertumbuhan yang
lebih cepat. Pakan diberikan pada pagi dan malam hari dengan persentase 2% dari
berat masa ikan dalam kolam atau sekitar 4 kg. Selain pakan ia juga memberikan
daun sente (seperti daun talas) yang banyak ditemukan di sekitar kolam sebagai
pakan tambahan ikan yang diberikan sekitar 100 daun/ hari. Teknik membuat
Budidaya lebih cepat adalah ditambahkannya probiotik berupa Raja Grameh dan SPF
yang dicampurkan pada pakan maupun langsung dituang dalam kolam dengan dosis
tertentu. Berkat pemberian probiotik, air kolam berwarna lebih hijau karena
mampu merangsang pertumbuhan fitoplankton sebagai makanan alami ikan dalam
kolam yang juga dapat memacu pertumbuhan serta membantu menjaga kekebalan tubuh
ikan sehingga lebih tahan penyakit. Berkat
budidaya ikan gurami Mujiharto mampu menambah penghasilan
melebihi pangkat yang disandangnya sebagai ajun komisaris polisi (AKP). Dirintis sejak 2003 dengan modal sepeda motor
Suzuki Shogun seharga Rp 10 juta kemudian dibuat 4
kolam terpal untuk budidaya ikan gurami sekaligus beli bibit dan pakannya. Saat
itu harga jual ikan gurami sudah mencapai Rp 15.000 per kg. Dari hasil panen
ikan gurami kemudian digunakan untuk pengembangan usaha membuat kolam dan
membeli tanah di Desa Sumberdadi, Doroampel dan Wonorejo, Kecamatan
Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung.
Mujiharto
kepada Suryamalang.com mengungkapkan, pemasaran ikan konsumsi diambil langsung
oleh pedagang dikirim ke Jakarta, Surabaya, Bali dan kota besar lain. Yang paling banyak menguntungkan jual benih ikan gurami hasil budidaya. Asal
terkena air terpal malah awet. Penghasilan bersih dari budidaya ikan gurami
setiap tahun rata-rata ada di kisaran Rp 400 juta - Rp 500 juta. Sedangkan
perputaran uang dari usahanya dalam setahun mencapai rata-rata Rp 1 miliar. Hasil
dari benih ikan gurami paling kecil umur 10 hari berkisar Rp 5 jutaan sebulan. Dari hasil keuntungan budidaya ikan gurami memang
diperuntukkan untuk pengembangan usaha. Usahanya semakin sukses karena mampu
melakukan budidaya dari hulu sampai hilir.
Saat
ini dalam satu hektar lebih lahannya sudah terdapat 37 kolam budidaya yang dilakukan pada kolam terpal. Selain efisien juga awet serta mudah perawatannya.
Malahan kolam terpal pertamanya yang dibeli 2003 saat ini masih utuh. Untuk
benih dibudidaya sendiri ada yang dijual atau dipelihara hingga besar. Hanya
butuh membeli pakannya saja. Sekarang total aset yang dimiliki Mujiharto sudah
lebih dari Rp 10 miliar. Meski telah sukses menjadi wirausahawan, namum
Mujiharto tidak meninggalkan profesinya sebagai polisi. Karena memberi pakan
dan merawat ikan peliharannya dilakukan setelah lepas dinas.
Budidaya Gurami
Secara
garis besar, budidaya gurami dibagi dalam 3 bagian utama. Pembudidaya gurami
dapat memilih ketiga bagian tersebut atau memilih salah satu bagian saja,
biasanya berhubungan dengan luas lahan dan kemampuan budidaya, yaitu :
- Pembibitan: Pembudidaya menyiapkan Induk Gurami (jantan dan betina) untuk dipijahkan (bertelur)
- Pendederan: Pembudidaya menetaskan telur menjadi larva hingga gurami dengan ukuran tertentu, biasanya ukuran 125 gram/ekor, atau 8 ekor/kg
- Pembesaran: Pembubidaya membesarkan gurami dari ukuran 125 gram/ekor menjadi 400 gram hingga 1 kg/ekor, umumnya disebut sebagai ukuran konsumsi.
Pembibitan
dapat dilakukan pada kolam tanah, kolam semen, kolam plastik/terpal. Umumnya di
kolam tanah dengan beberapa alasan. Induk gurami akan terangsang dan segera
memijah pada kolam tanah yang sudah dikeringkan di bawah sinar matahari selama
3-4 hari. Pasangan gurami terdiri atas 3 ekor betina dan 1 ekor jantan. Induk
yang baik setelah berusia 3 tahun atau lebih, dengan bobot lebih dari 3
kg/ekor. Setiap induk gurami betina dapat menghasilkan 3,000 hingga 10,000
butir telur pada setiap kali bertelur, jumlah telur berkaitan dengan usia dan
jenis (species) induk. Seperti umumnya keluarga /(family) Osphronemidae induk
gurami, akan membangun sarang untuk bertelur.
Larva
Gurami. 3 - 7 hari sejak penempatan induk gurami di dalam kolam, pasangan
gurami akan membuat sarang dari bahan yang tersedia, pada budidaya biasanya
menggunakan ijuk, induk gurami akan mengambil serat-serat ijuk dan menganyam
sarang menyerupai sarang burung. Induk betina akan menempatkan sejumlah telur
pada sarang. Induk jantan akan menyemprotkan sperma pada kumpulan telur di
dalam sarang. Saat tersebut ditunggu oleh pembudidaya yang akan mengambil
sarang dengan hati-hati, dan mengeluarkan ribuan telur serta menempatkan pada
wadah yang digunakan untuk penetasan, berupa akuarium, kolam/bak semen, bak
fiber, ember, waskom dlsb.
Bibit
Gurami. 2 hari sejak penempatan telur di dalam wadah/tempat penetasan, telur
akan menetas menjadi larva, proses penetasan untuk seluruh telur yang terbuahi,
akan berlangsung selama 4-5 hari. Larva sudah mulai bergerak dan berenang,
tetapi belum memerlukan makanan, karena larva masih menggendong persediaan
bahan makanan berupa kuning telur. Pembudidaya harus menyiapkan pakan setelah
larva berusia 10 hari berupa tepung pakan ikan, cacing sutera (tubifex),
artemia, kutu air (Daphnia), atau lainnya
Setelah
20 hari, tampak bentuk gurami kecil dengan ukuran sekitar 1 cm, dan biasanya
pada usia 2 bulan (60 hari) ukuran gurami sudah mencapai 5 cm, ukuran ini sudah
siap untuk ditebarkan ke kolam pembesaran.
Sebagian
Pembudidaya Pendederan masih melanjutkan budidaya sampai ikan mencapai bobot
sekitar 125 gram. Pendederan mulai usia 20 hari hingga 5-6 bulan, dilakukan di
kolam semen, terpal, plastik dlsb. Pada pendederan jarang dilakukan di kolam
tanah. Kolam dengan ukuran 4 x 6 m2, dapat ditebar bibit sebanyak 10,000 ekor.
Pakan gurami setalah usia di atas 4 bulan, pembudidaya memberi pakan hijauan
berupa cacahan daun kangkung, daun bira/sente, talas/keladi dsb
Persiapan
Kolam Ikan Gurame
Ikan
gurame memang dapat hidup diberbagai tempat. Gurami yang hidup di alam, akan
membangun sarang menggunakan bahan dari rumput kering sekitar tepi danau, rawa,
sungai (lubuk) dsb. Pada budidaya, pembudidaya menyediakan bahan sarang berupa
rumput kering, ijuk atau sabut kelapa yang sudah disisir, yang ditaruh pada
para-para dari bambu atau bahan lainnya. Umumnya pembudidaya menggunakan ijuk
karena mudah didapat.
Supaya
bisa membuat ikan gurame Anda cepat tumbuh besar lokasi pembuatan kolam sangat
menentukan. Kolam ikan gurame yang bagus dan baik yaitu kolam yang mendapatkan
sinar matahari langsung yang cukup. Hal itu dikarenakan ikan gurame mempunyai
habitat asli di tempat berdataran rendah yang mana suhunya sekitar 25 hingga 28
derajat celcius. Jadi memilih lokasi kolam di dataran rendah lebih diutamakan
daripada memilih lokasi kolam di dataran tinggi. Setelah diteliti lebih
mendalam, ternyata ikan gurame akan cepat tumbuh besar di tempat yang memiliki
ketinggian maksimal 800 meter di atas permukaan laut. Persiapan kolam ini
dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup
seperti plangton dan lain-lain. Di samping itu, di negara-negara lainnya gurami
juga sering dipelihara dalam akuarium.
- Kolam perawatan Budidaya induk Ikan Gurame. Kolam ini berfungsi untuk mempersiapkan kematangan telur dan memelihara kesehatan induk. Kolam ini berupa kolam tanah yang memiliki luas 10 m2 dengan kedalaman minimal 50 cm dan kepadatan kolam berisi 20 ekor ikan gurame betina dan 10 ekor jantang.
- Kolam pemijahan, kolam pemijahan juga merupakan kolam tanah dengan luas 200-300 m2. Pada kolam ini, untuk satu ekor ikan gurame dewasa memerlukan luas 2-10 meter persegi dan suhu air ideal 24-28 C dengan kedalaman air 75-100 cm.
- Kolam peredaran atau pemeliharaan benih, luas logam ini tidak lebih dari 50 sampai 100 m2 dengan kedalaman 30-50 cm. Kolam dengan kepadatan tersebut hanya mampu menampung 5-50 ekor ikan gurame.
- Kolam pembesaran, kolam ini berfungsi sebagai tempat memelihara dan membesarkan benih setelah dari kolam peredaran. Kepadatan kolam sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor per meter persegi.
- Kolam pemberokan, kolam ini terbuat dari tanah atau semen dengan air yang mengalir sebagai tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan. Tujuannya adalah supaya ikan tidak mengandung kotoran dan tidak ada bau lumpur.
- Sarana penunjang. Berbagai sarana penunjang yang harus disediakan sebelum membudidaya gurame adalah substrat tempat bertelur, aerator, alat pengangkutan, alat penangkapan dan kebutuhan lainnya.
Gambaran
kolam :
Beberapa
faktor yang penentu kualitas lahan antara lain kondisi tanah, suhu air,
keasaman air, oksigen dan tingkat kesuburan air. Syarat pemilihan lokasi agar
gurame dapat hidup dengan baik:
Kolam
ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm. Ketinggian air 20-500 m dpl. pH
ideal 6,5 sampai 7 dengan kesadahan 7 HD. Suhu 25-28 C. Pada kolam berukuran 6
x 20 m2 dapat ditempatkan beberapa pasang induk. Agar induk gurami dapat dengan
leluasa membangun sarang untuk bertelur, ketinggian air pada kolam antara 80 -
100cm.
Jenis
tanah berstektur liat yang gembur dengan kandungan pasirnya 40%. Oksigen yang
memadai. Air yang kaya mineral dan zat-zat hara.
Budidaya
Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton.
Persiapan
di Kolam Permanen/Terpal dimulai menggali tanah dengan kedalaman tentu dengan
kedalaman 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut,memasang
terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan
bantuan rangka dari besi atau kayu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak,
beban terpal juga tidak terlalu berat sewaktu diberi air. cara kedua memudahkan
kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot
kotoran-kotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di
keluarkan dari kolam agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga. Kondisi
Air Dan Teknis yang harus diperhatikan : Persiapan lahan, Pemupukan lahan, Persiapan
awal tebar benih ikan Gurami, Penebaran benih
Cara
Perawatan Lahan Ikan Gurami :
- Keringkan kolam sebelum kolam di isi air
- Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat penjemuran kolam
- Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah
- Cara Pemupukan Lahan Ikan Gurami
- Jemurlah pupuk kandang yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi tape
- Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung
- Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku
- Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu
- Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam
- Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih
- Cara Persiapan Penebaran Benih Ikan Gurami
- Siapkan ember untuk perendaman benih ikan sebelum di tebar
- Isi air ke dalam ember secukupnya ( usahakn air dari kolam yang akan di tebari benih Gurami)
- Rendamlah benih ikan Guramih selama 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang baru
Pembenihan
Ikan Gurame meliputi kegiatan pemeliharaan induk, pemijahan, penetasan telur
dan perawatan larva hingga mempunyai ukuran 4 cm. Larva yang berumur 12-30 hari
ini selanjutnya dapat kamu rawat hingga beratnya 10-15 gram per ekor (umur 4
bulan). Benih yang sudah sebesar ini telah siap untuk didederkan. Bagian terpenting
dalam proses budi daya ikan gurami ini adalah proses pendekatan segmentasi atau
pemilahan. Langka ini adalah bagian dalam proses memacu pertumbuhan ikan gurami
yang mencangkup kiat memilih lokasi, memilih benih, memberi pakan serta
mencegah hama dan penyakit.
Pemilihan
Bibit Ikan Gurameh :
Pilih
benih ikan gurame yang sehat, yaitu ikan gurame yang memiliki berat sekitar 100
gram atau berumur lebih dari setahun. Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol
sebanyak 2000 ekor. Carilah benih ikan gurame tersebut di tempat yang tidak
jauh dengan lokasi Anda membudidayakannya. Hal itu bertujuan agar benih ikan
gurame yang Anda beli bisa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Dengan
mengikuti cara tersebut, Anda akan lebih cepat memanen ikan gurame yang mana
biasanya akan siap jual atau panen ketika sudah memiliki berat sekitar 500
gram.
Pengadaan
bibit gurame. Ada dua sumber memperoleh bibit gurame yakni pembibitan sendiri
atau beli dari peternak lainnya. Peternak senior biasanya mengawinkan sendiri
indukan untuk memperoleh bibit kialitas unggul, tanpa harus membeli di balai
perikanan. Tetapi bagi peternak pemula bisa membeli bibit gurame dari balai
perikanan atau pedagang ikan. Bibit ideal siap tebar berukuran tiga jari orang
dewasa. Kalau bibit terlampau kecil, dikhawatirkan tingkat kematian cukup
tinggi karena sulit beradaptasi dengan kondisi air dalam kolam terpal. Setelah
bibit ditebar di kolam terpal, di tahapan ini Anda harus serius memantau
memperhatikan kondisi bibit gurame. Agar bibit tak mudah mati, beri pakan yang
bergizi mengandung prebiotik.
Pendedaran/
Pemijahan Ikan Gurame :
Selanjutnya, mengisi kolam dengan ikan
guramih. Sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih
dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya. Terpal mengandung unsur kimia untuk
pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk
membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan
juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika
ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum
dimasukkan ke dalam kolam.
Pendederan
Ikan Gurame dilakukan dengan pemeliharaan benih yang berukuran 10-15 gram per
ekor hingga ukuran 150 gram per ekor. Bobot gurame sebesar ini biasanya ketika
benih sudah mencapai umur enam bulan dari penetasan telur. Ada pendederan yang
dimulai dari ukuran yang lebih besar, yakni 15-30 gram per ekor, namun ada juga
yang melakukan pendederan benih dari larva.
Pemberian
Pakan Ikan Gurame :
Pemberian
pakan gurame ada tiga tahap yakni pakan untuk bibit, pakan untuk memacu
pertumbuhan dan pakan untuk gurame indukan. Pakan untuk anakan sebaiknya diberi
pellet yang ukurannya kecil-kecil, diselingi cacing darah agar cepat besar. Pakan
gurame dewasa bisa diberi pellet dan daun keladi. Pakan tambahan alami bisa diberikan
sayuran hijau seperti kangkung, selada dan kubis dan lain sebagainya. Pakan
diberi dua kali sehari, pagi hari dan
sore hari, pemberian pakan sebaiknya selang-seling tak hanya satu jenis saja.
Pagi sayuran nanti sore diganti pellet atau dedak. Pemberian pakan yang teratur
bisa mempercepat pertumbuhan. Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga
persak 130 ribu membutuhkan 3 sak.
Pembesaran
Ikan Gurame
Pembesaran ikan gurameh dapat
dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Benih dari pendederan akan
dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi dengan berat rata-rata 500 gram per
ekor. Tapi, penentuan ukuran pada saat panen ikan gurame juga harus disesuaikan
dengan permintaan para konsumen. Karena ada beberapa konsumen yang meminta
gurame mempunyai ukuran di atas 1 kg per ekor.
Pemanenan Ikan Gurame :
Masa
panen ikan gurame adalah 7- 8 bulan, atau ketika bobot ikan mencapai 0,7 kg- 1
kg, ukuran itu ideal untuk dikonsumsi. Dari tebaran 1000 ekor bibit, diprediksi
saat panen menghasilkan 200 kwintal. Setelah ikan mencapai berat untuk
dikonsumsi, saatnya pemanenan dilakukan. Pemanenan ikan gurame sebaiknya
dilakukan di pagi hari antara pukul 05.00 – 08.00 agar ikan tetap segar dan
tidak stres. Dilakukan dengan cara membuang semua air yang ada di kolam. Pintu
pemasukan air ditutup dan pintu pengeluaran air dibuka. Air di dalam kolam
dapat dibuang sampai batas tertentu dan ikan gurame akan berkumpul di dekat
pintu pembuangan. Ikan gurame dapat ditangkap dengan menggunakan serokan atau
jaring yang cuup besar agar badan ikan gurame tidak luka.
Kendala
dan Risiko.
Seperti
usaha lainnya, bisnis budi daya ikan gurami juga tidak dapat lepas dari berbagai
kendala dan resiko. Sejauh ini, kendala yang sering muncul biasnya disebakan
oleh masalah lingkungan dan serangan penyakit terhadap ikan gurami.
Sebelum membudidayakan ikan gurame, sebaiknya ketahui kendala- kendala berikut ini
:
1.
Lamanya proses panen. Proses panennya sangat lama, hampir 1 tahun baru bisa
dipanen. Sehingga anda harus menyiapkan modal yang lumayan besar untuk memulai
usaha budidaya gurame. Untuk mengatasinya, gunakan bibit yang sudah agak besar.
Biasanya sebesar bungkus rokok. Sehingga proses panen akan lebih cepat. Hal ini
juga dapat diatasi dengan menerapkan sistim interval agar Anda bisa panen
setiap tahun atau sesuai keinginan Anda. Selain itu, ikan gurame cenderung
mudah terkena jamur atau penyakit kulit. Hanya saja, merendam ikan pada air
larutan garam dapur dan pengeringan kolam dapat mencegah permasalahan tersebut.
2.
Ukuran kolam. Luas kolam yang dibutuhkan sangat luas dan menjadi faktor yang
menentukan hasil panen. Ikan gurame maksimal hanya mampu memuat 20an ekor per
meter persegi. Itupun dengan teknik budidaya terpadu. Agak sulit untuk
mengatasi masalah ini, termasuk Sistem bioflok pun kurang tepat. Supaya padat
tebar ikan gurame lebih leluasa, bisa dilakukan dengan membuat kolam gurame
bersirkulasi. Kondisi kolam sangat menentukan berhasil atau tidaknya usaha
budidaya ikan gurame.
3.
Kualitas air. Buruknya kualitas air dapat disebabkan karena pemilihan tempat
yang kurang tepat, buruknya sanitasi atau kebersihan air yang buruk dan
pemberian pakan yang salah. Pemberian pakan buatan dapat berakibat yang
berlebihan akan berakibat penumpukan bahan organik berat di dasar kolam. Kasus
rusaknya kualitas air akibat polusi lingkungan dan sanitasi yang buruk, pernah terjadi
di salah satu kota di jawa Tengah. Sumber irigasi yang dipergunaan untuk
mengaliri kolam ikan gurami tecemar oleh limbah pabrik yang berada di tepi
sungai. Sehingga kualitas iar yang digunakan tidak bagus dan sanitasi yang
buruk tersebut berdampak pada merajalelanya penyakit terhadap ikan gurami.
Penyiapan
kolam yang kurang bersih mengkibatkan kualitas air menjadi sangat buruk.
4.
Pemasaran. Harga pasar ikan gurame sangat untuk konsumen di Indonesia. Cara
pemasaran terbaik adalah bekerjasama dengan berbagai rumah makan yang
menyajikan menu seafood.
5.
Penyakit. Ikan gurame juga rentan terhadap penyakit dan tergolong ikan yang
mudah stress. Biasanya terjadi penyakit jamur atau parasit yang menempel pada
tubuh ikan. Jika sudah terjadi, segera lakukan penanganan agar tidak menular
terhadap ikan-ikan lain yang ada di kolam. Memberikan pakan tambahan yang
melebihi kebutuhan ikan guna mempercepat panen, akan mengakibatkan ikan
mengalami pecah-pecah pada bagian bawah sirip. Ciri-cirinya ikan mempunyai
koreng atau luka dibadannya, tak lama kemudian ikan akan mati. Penyakit pada ikan
gurami ini tidak pandang bulu, dari ikan ukuran benih hingga induk dewasa. Penyakit
pada ikan gurami tidak hanya di sebabkan oleh sanitasi yang buruk, melainkan
dapat juga timbul oleh pemberian pakan yang tidak benar.
6.
Kesalahan penanganan pasca panen
Kesalahan
penanganan pasca panen dan turunnya harga ikan gurami sering dialami oleh
petani benih dan pendederan. Anjloknya harga tersebut sama sekali bukan akibat
dari fluktuasi permintaan yang terlalu tinggi, namun lebih berkaitan dengan
kurangnya usaha pembesaran akibat pengaruh musim.
Kelemahan
bisnis memang ada tetapi solusi untuk hal-hal tersebut sudah tersedia dan siap
diaplikasikan. Jika Anda tertarik dengan budidaya ikan, budidaya ikan gurame
dapat menjadi alternatif yang menguntungkan. Tidak usah khawatir akan
kegagalan, tetap semangat dan semoga informasi tentang kendala budidaya ikan gurami
ini dapat bermanfaat...
Terimakasih
SUMBER:
Satelit
News
http://jitunews.com
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan