KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Wednesday, 21 March 2018

Jangan Kaget, Ternyata Hampir Semua Air Kemasan Terkontaminasi Mikroplastik

Posted by   on Pinterest

Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh organisasi jurnalisme Orb Media dan peneliti di Universitas Negeri New York di Fredonia mengungkapkan bahwa botol air dari 11 merek di sembilan negara yang berbeda hampir pasti terkontaminasi Mikroplastik, yaitu pada lebih dari 90% sampel botol air minum. Studi tersebut, menemukan rata-rata 10,4 partikel microplastic setara lebar rambut manusia per liter. Itu sekitar dua kali tingkat kontaminasi yang ditemukan dalam kelompok penelitian sebelumnya mengenai kontaminasi plastik di berbagai media, di air keran di seluruh dunia, dengan tingkat tertinggi ditemukan di A.S.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa sebagian besar partikel mikroplastik yang ditemukan di lautan, danau dan sungai kita, dan juga di perut ikan, dapat ditelusuri kembali ke mencuci pakaian sintetis. Penelitian baru Orb dalam kasus air kemasan ini, menunjukkan kontaminasi sebagian adalah hasil dari kemasan plastik, dan sebagian kesalahan proses pembotolan. Survei tersebut mencakup merek seperti Aquafina, Dasani, Evian, Nestlé dan San Pellegrino.

Ada sedikit pemahaman tentang data tentang bagaimana hal ini mempengaruhi kesehatan manusia. Tidak jelas apa efeknya pada kesehatan manusia, jika terjadi konsumsi potongan plastik kecil ini. Sebanyak 90% dari plastik yang dicerna bisa melewati tubuh manusia, tetapi beberapa dari itu mungkin berakhir tersangkut di usus, atau bepergian melalui sistem limfatik, menurut penelitian oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa.

Minum dari botol air plastik memungkinkan tertelannya partikel mikroplastik. Sebuah studi baru mendesak dan meminta dilakukan penelitian ilmiah - mengenai kemungkinan implikasi kesehatan dari polusi plastik yang memicu meluasnya kekhawatiran baru.

“Kami tidak tahu semua bahan kimia dalam plastic, Bahkan, Ada begitu banyak hal yang tidak diketahui di sini,” kat Jane Muncke, kepala ilmuwan di Forum Pengemasan Makanan yang berbasis di Zurich, kepada Orb.

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan penyelidikan terhadap air mineral dalam botol kemasan. Hal ini setelah sebuah penelitian menemukan serpihan mikroplastik pada hampir semua merek yang saat ini dijual di Inggris. WHO menekankan bahwa tidak ada bukti mikroplastik menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia. Namun, WHO mengatakan bahwa mereka akan mendalami kondisi ini dalam waktu yang lama.
Kordinator global WHO, Bruce Gordon menyampaikan mengenai air dan sanitasi mengatakan kepada BBC dengan mempertanyakan apakah mengonsumsi partikel plastik dalam jumlah kecil bisa memiliki efek yang merugikan.
"Ketika kita memikirkan komposisi plastik, apakah mungkin ada racun di dalamnya, sampai sejauh mana mereka membawa unsur yang berbahaya, partikel sebenarnya yang mungkin ada di tubuh - tidak ada penelitian yang sudah menjawab itu semua. Kami biasanya memiliki ambang batas aman. Namun, untuk menentukannya, kita perlu memahami jika hal-hal ini berbahaya, dan jika terjadi dalam air pada konsentrasi yang berbahaya," kata Bruce Gordon yang dikutip Independent.

Badan Standar Makanan Inggris juga bereaksi. Mereka meyakinkan konsumen bahwa minum air botol kemasan masih aman.
"Berdasarkan informasi terkini, termasuk evaluasi keamanan paparan mikroplastik dari makanan yang dilakukan oleh Otoritas Keamanan Pangan Eropa, tidak mungkin tingkat partikel mikroplastik dalam air botol kemasan yang dilaporkan dalam penelitian ini akan menyebabkan kerugian bagi konsumen. Mikroplastik hadir di lingkungan, baik di darat dan di air. Karena itu, ada beberapa kehadirannya dalam makanan, tapi itu tidak berarti berbahaya. Kami akan menilai informasi yang muncul mengenai mikroplastik dalam makanan dan minuman," ujar seorang juru bicara Badan Standar Makanan Inggris.

"Kami menjadi semakin sadar akan mikroplastik di lingkungan dan efeknya yang berpotensi membahayakan, namun prevalensi di daerah lain kurang dipelajari," tutur Dr Andrew Mays dari University of East Anglia UEA. Metode skrining cepat yang dikembangkan di (UEA) telah digunakan dalam tes dan beroperasi dengan cara menodai pewarna Nile Red dye untuk mengidentifikasi partikel plastik mikroskopissamapi sekecil beberapa micrometer dalam air. Menurut Dr Andrew orang akan terkejut bahwa hampir semua air kemasan tampaknya juga terkontaminasi. Ternyata, Mikroplastik telah dilaporkan ada di air keran, bir dan banyak makanan lainnya.
Dr Andrew mengatakan, hasil yang tidak ditunjukkan dari metode skrining UEA adalah dari mana partikel plastik tersebut berasal. Namun, Dr Andrew memperkirakan sebagian besar partikel plastik tersebut berasal dari proses pengolahan dan pengemasan air mineral kemasan, walaupun dalam sejumlah kasus beberapa mungkin berasal dari sumber air asli.

"Apa yang dapat disimpulkan adalah mikroplastik ada di lingkungan sekitar dan mereka terakumulasi. Mikroplastik berada di jaringan makanan di lautan dan sekarang kita juga tahu mikroplastik ada di dalam air kemasan," pungkas Dr. Andrew.

Sumber:
http://time.com
lifestyle.okezone.com
liputan6.com

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat