Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh
organisasi jurnalisme Orb Media dan peneliti di Universitas Negeri New York di
Fredonia mengungkapkan bahwa botol air dari 11 merek di sembilan negara yang
berbeda hampir pasti terkontaminasi Mikroplastik, yaitu pada lebih dari 90%
sampel botol air minum. Studi tersebut, menemukan rata-rata 10,4 partikel
microplastic setara lebar rambut manusia per liter. Itu sekitar dua kali
tingkat kontaminasi yang ditemukan dalam kelompok penelitian sebelumnya mengenai
kontaminasi plastik di berbagai media, di air keran di seluruh dunia, dengan
tingkat tertinggi ditemukan di A.S.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa
sebagian besar partikel mikroplastik yang ditemukan di lautan, danau dan sungai
kita, dan juga di perut ikan, dapat ditelusuri kembali ke mencuci pakaian
sintetis. Penelitian baru Orb dalam kasus air kemasan ini, menunjukkan
kontaminasi sebagian adalah hasil dari kemasan plastik, dan sebagian kesalahan
proses pembotolan. Survei tersebut mencakup merek seperti Aquafina, Dasani,
Evian, Nestlé dan San Pellegrino.
Ada sedikit pemahaman tentang data tentang
bagaimana hal ini mempengaruhi kesehatan manusia. Tidak jelas apa efeknya pada
kesehatan manusia, jika terjadi konsumsi potongan plastik kecil ini. Sebanyak
90% dari plastik yang dicerna bisa melewati tubuh manusia, tetapi beberapa dari
itu mungkin berakhir tersangkut di usus, atau bepergian melalui sistem
limfatik, menurut penelitian oleh Otoritas Keamanan Makanan Eropa.
Minum dari botol air plastik memungkinkan tertelannya
partikel mikroplastik. Sebuah studi baru mendesak dan meminta dilakukan penelitian
ilmiah - mengenai kemungkinan implikasi kesehatan dari polusi plastik yang memicu
meluasnya kekhawatiran baru.
“Kami tidak tahu semua bahan kimia dalam plastic, Bahkan,
Ada begitu banyak hal yang tidak diketahui di sini,” kat Jane Muncke, kepala
ilmuwan di Forum Pengemasan Makanan yang berbasis di Zurich, kepada Orb.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan
penyelidikan terhadap air mineral dalam botol kemasan. Hal ini setelah sebuah
penelitian menemukan serpihan mikroplastik pada hampir semua merek yang saat
ini dijual di Inggris. WHO menekankan bahwa tidak ada bukti mikroplastik
menimbulkan risiko terhadap kesehatan manusia. Namun, WHO mengatakan bahwa
mereka akan mendalami kondisi ini dalam waktu yang lama.
Kordinator global WHO, Bruce Gordon menyampaikan mengenai
air dan sanitasi mengatakan kepada BBC dengan mempertanyakan apakah mengonsumsi
partikel plastik dalam jumlah kecil bisa memiliki efek yang merugikan.
"Ketika kita memikirkan komposisi plastik,
apakah mungkin ada racun di dalamnya, sampai sejauh mana mereka membawa unsur yang
berbahaya, partikel sebenarnya yang mungkin ada di tubuh - tidak ada penelitian
yang sudah menjawab itu semua. Kami biasanya memiliki ambang batas aman. Namun,
untuk menentukannya, kita perlu memahami jika hal-hal ini berbahaya, dan jika
terjadi dalam air pada konsentrasi yang berbahaya," kata Bruce Gordon yang
dikutip Independent.
Badan Standar Makanan Inggris juga bereaksi. Mereka
meyakinkan konsumen bahwa minum air botol kemasan masih aman.
"Berdasarkan informasi terkini, termasuk
evaluasi keamanan paparan mikroplastik dari makanan yang dilakukan oleh
Otoritas Keamanan Pangan Eropa, tidak mungkin tingkat partikel mikroplastik
dalam air botol kemasan yang dilaporkan dalam penelitian ini akan menyebabkan
kerugian bagi konsumen. Mikroplastik hadir di lingkungan, baik di darat dan di
air. Karena itu, ada beberapa kehadirannya dalam makanan, tapi itu tidak
berarti berbahaya. Kami akan menilai informasi yang muncul mengenai
mikroplastik dalam makanan dan minuman," ujar seorang juru bicara Badan
Standar Makanan Inggris.
"Kami menjadi semakin sadar akan mikroplastik
di lingkungan dan efeknya yang berpotensi membahayakan, namun prevalensi di
daerah lain kurang dipelajari," tutur Dr Andrew Mays dari University of
East Anglia UEA. Metode skrining cepat yang dikembangkan di (UEA) telah digunakan
dalam tes dan beroperasi dengan cara menodai pewarna Nile Red dye untuk mengidentifikasi
partikel plastik mikroskopissamapi sekecil beberapa micrometer dalam air. Menurut
Dr Andrew orang akan terkejut bahwa hampir semua air kemasan tampaknya juga
terkontaminasi. Ternyata, Mikroplastik telah dilaporkan ada di air keran, bir
dan banyak makanan lainnya.
Dr Andrew mengatakan, hasil yang tidak ditunjukkan
dari metode skrining UEA adalah dari mana partikel plastik tersebut berasal.
Namun, Dr Andrew memperkirakan sebagian besar partikel plastik tersebut berasal
dari proses pengolahan dan pengemasan air mineral kemasan, walaupun dalam
sejumlah kasus beberapa mungkin berasal dari sumber air asli.
"Apa yang dapat disimpulkan adalah
mikroplastik ada di lingkungan sekitar dan mereka terakumulasi. Mikroplastik
berada di jaringan makanan di lautan dan sekarang kita juga tahu mikroplastik
ada di dalam air kemasan," pungkas Dr. Andrew.
Sumber:
http://time.com
lifestyle.okezone.com
liputan6.com
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan