KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Wednesday, 11 December 2013

Dulu, Puskesmas Dibangun, Walau tak Punya Dokter

Posted by   on Pinterest

Survey dan Data

Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) mencatat bahwa di Indonesia saat ini terdapat lebih dari 70.000 dokter umum. Namun bersamaan dengan data itu  PDUI juga mencatat bahwa persebaran dokter umum belum merata.
Menurut Ketua Harian PDUI, Imelda Datau di sela Pertemuan Ilmiah Tahunan PDUI di Jakarta 24-26 Maret 2011, Lebih dari 30 persen puskesmas tidak memiliki dokter umum Termasuk di dalamnya persebaran dokter umum di tingkat fasilitas kesehatan primer, puskesmas. Jumlah puskesmas di Indonesia sebanyak 8.931 dan 22.650 puskesmas pembantu yang ‘langka’ dokter ini ditemui di daerah luar Pulau Jawa terutama di Indonesia bagian timur khususnya di daerah terpencil, daerah perbatasan dan juga kepulauan terluar Indonesia.

Berdasarkan survey kondisi Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia yang dilakukan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), Anggota Komisi III BPKN Husna Zahir saat berdiskusi dengan media di Kantor Kementerian Perdagangan Jalan Ridwan Rais Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2013) mengungkapkan temuan pada riset, di 15 Puskesmas di 15 Kabupaten/Kota di Indonesia.terhadap penilaian antara persepsi dan harapan konsumen ada gap yang jauh, Pengamatan BPKN menemukan bahwa :
1.    pelayanan Puskesmas di Indonesia khususnya Puskesmas di daerah masih jauh dari harapan para pasien
2.    minimnya pelayanan kesehatan di Puskesmas seperti waktu tunggu yang lama, antrean yang terlalu panjang, kapasitas dokter dan sarana prasarana kesehatan dinilai masih cukup minim.
3.    pelayanan kenyamanan
4.    masalah soal dokter di Puskesmas di beberapa daerah yang masih agak jauh dari kota besar
5.    Keberadaan dokter yang tidak sesuai dengan waktunya.
6.    Banyaknya tugas non medis menjadi tanggung jawab dokter. Ada keterkaitan kesehatan dan obat-obatan yang terhubung kepada Pemda yang masih sedikit


Rekomendasi Komisi III BPKN adalah
“Puskesmas harus menetapkan syarat pelayanan minimal yang harus dilakukan dan ini harus diinformasikan dan segera dilakukan perbaikan. Pemerataan pengadaan dokter dan penyediaan sarana prasarana di Puskesmas menjadi rekomendasi utama kepada kementerian teknis"

Untuk mengetahui jumlah, nama dan alamat puskesmas per kabupaten dan per provinsi

Jumlah Dokter Di Indonesia Masih Minim

Semakin tingginya tingkat kebutuhan masyarakat Indonesia akan kesehatan saat ini, ternyata tidak diimbangi dengan jumlah dokter yang ada sekarang. Padahal, jumlah orang sakit baik yang tampak maupun yang kasat mata (penyakit dalam) jumlahnya semakin hari semakin bertambah seiring dengan perubahan pola hidup yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.

PDUI mencatat bahwa setiap tahunnya Faklutas Kedokteran menghasilkan lebih dari 5.000 dokter umum. Dari sekitar 72 Faklutas Kedokteran yang ada di Indonesia.

Kurangnya jumlah dokter di Indonesia itu diungkapkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) prof Ieva B Akbar, yang dimuat pada Harian Tribun Jabar, Selasa 27/9. Menurutnya, saat ini kebutuhan dokter per tahunnya mencapai 10 ribu orang, sedangkan lulusan kedokteran dari 72 Fakultas Kedokteran di seluruh universitas di Indonesia, baru mencapai 5 ribu orang.

Jika kebutuhan dokter yang ada sekarang baru memenuhi separuh dari kebutuhan di tanah air, bisa dipastikan untuk daerah-daerah terpencil tidak terjangkau dari layanan kedokteran. Sementara itu, untuk wilayah perkotaan jumlah dokter boleh di bilang cukup walaupun untuk daerah perkotaan lainnya juga masih kekurangan.

Mungkin untuk wilayah terpencil yang jauh dari perhatian banyak orang, kebutuhan akan dokter juga tidak terlalu mendesak. Karena, mereka umumnya masih menanamkan adat-istiadat dalam menjalani hidup sehingga mereka jarang ada yang terserang penyakit seperti layaknya masyarakat perkotaan.

Kendati hingga sekarang Indonesia masih kekurangan dokter, namun masyarakat Indonesia tidak terlalu mengkhawatirkannya, karena sejak dulu bangsa ini sudah mengenal pengobatan secara herbal dan alami, sehingga mereka yakin penyakitnya akan sembuh tanpa berobat ke dokter. Namun, agar kita lebih yakin dengan obat herbal yang kita konsumsi, maka pastikanlah obat herbal tersebut telah terdaftar di Badan POM, dan tanyakan kepada orang yang telah merasakan manfaat dari obat herbal tersebut, apa saja yang mereka dapatkan dari obat herbal tersebut, dan yang pasti kenalilah produsen obat herbalnya, baik melalui website, testimoni di media cetak dan elektronik, hingga apotik yang menjual produk tersebut.

Jumlah Puskesmas Akan Terus Ditambah

Menurut Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Kesehatan, ketika hadir dalam Seminar Perumahsakitan dan Surabaya Hospital Expo VII yang digelar Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi ) daerah Jatim di Surabaya, Rabu (13/04/13), jumlah Puskesmas akan terus ditambah hingga tahun 2014 mendatang untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Memperbanyak jumlah  Puskesmas, klinik bersama dan rumah sakit merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas layanan kesehatan masyarakat. Pada 2014 nanti, Kemenkes menargetkan, setidaknya 9 ribu Puskesmas, 12 ribu klinik bersama dan dokter praktek, serta 8.764 rumah sakit yang melayani jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Nantinya penambahan pelayanan dan fasilitas kesehatan tersebut akan diiringi dengan upaya banefit package sehingga tidak ada disparitas.

Dari tahun ke tahun grafik prosentase layanan kesehatan masyarakat juga mengalami kenaikan. Berdasar data dan evaluasi Kemenkes, sampai awal 2011 ini, 60 persen warga Indonesia sudah mendapatkan layanan jaminan kesehatan.

“Semua orang dapat jaminan kesehatan, tapi kalau rumah sakitnya nggak ada, ya masalah. Karena itu Kementerian Kesehatan menambah rumah sakit dan Puskesmas,” ujar Endang.

Ditargetkan pada tahun  2014 mendatang, seluruh peningkatan pelayanan dan fasilitas kesehatan itu bisa diwujudkan secara total sehingga masyarakat juga merasa makin dimudahkan dalam layanan kesehatan yang murah. Peningkatan kesehatan masyarakat ini tak hanya berujud layanan fisik semata tetapi juga dibarengi dengan penataan kelembagaan dan aturan. Saat ini hal tersebut tengah disusun untuk mendukung peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Nantinya ………

 SUMBER :
www.republika.co.id/
http://health.detik.com/
www.surabayakita.com
www.gentongmas.com/

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat