Hingga hari ke-8 Asian Games 2018 pada Minggu (25/8/2018), Kontingen Indonesia sebagai tuan rumah terus menunjukan prestasinya dengan menyumbangkan 12 medali emas. Berikut atlet-atlet yang berhasil menggondol medali emas bagi Indonesia.
1.
Defia Rosmaniar
Wanita
kelahiran 25 Mei 1995 ini memboyong medali emas setelah mengalahkan Marjan
Salashouri dari Iran, di individual poomsae untuk wanita. Wanita berjilbab ini
memenangkan Medali emas pertamanya di Asian Games 2018. Sebelumnya, berbagai
event yang pernah diikutinya adalah Asian Indoor and Martial Arts Games,
Southeast Asian Games, dan Islamic Solidarity Games.
2.
Lindswell Kwok
Lindswell
Kwok, atlet wushu Indonesia, menyumbang emas kedua untuk Indonesia di Asian
Games 2018. Perempuan yang dijuluki Ratu Wushu Asia ini merebut posisi puncak
di cabang olahraga (cabor) wushu untuk Women's Taijuquan adalah atlet yang kaya
prestasi. Sebelumnya di Asian Games 2014 di Incheon, ia merebut medali perak di
cabor yang sama. Bahkan, wanita kelahiran 24 September 1991 ini pernah
memborong 9 medali di ajang dunia selama taun 2009-2018 di mana 5 di antaranya
adalah medali emas. Tak heran, jika pada tahun 2013 ia diklaim sebagai atlet
terbaik dari Indonesian Olympic Committee.
3.
Tiara Andini Prastika
Tiara
Andini, Pebalap sepeda gunung Indonesia meraih medali emas ketiga di Asian
Games 2018. Tiara yang merupakan atlet cycling srikandi Indonesia, mempersembahkan
medali emas setelah menang di cabang sepeda gunung nomor downhill putri, dengan
waktu tercepat 2 menit 33,056 detik. Ia mengalahkan Vipavee Deekaballes dari
Thailand yang berada di posisi kedua dan terpaut 9,598 detik.
4.
Mukhib Khoiful
Khoiful
Mukhib, Pebalap sepeda gunung Indonesia meraih medali emas ketiga di Asian
Games 2018. Mukhib Khoiful atlet cycling, ini memperoleh medali emas di cabor
cycling untuk nomor downhill putra dan menjadi yang tercepat di nomor downhill
dengan catatan waktu 2 menit 16,687 detik lebih cepat 1,497 detik dari
Shengshan Chiang dari Taiwan yang berada di posisi kedua.
5.
Eko Yuli Irawan
Eko
Yuli Irawan, atlet angkat besi kebanggaan Indonesia, menambah jumlah medali
emas Indonesia. Eko tampil sebagai juara di cabang olahraga angkat besi kelas
62 kg. Eko berhasil mengangkat beban 170 kg, dengan total 311 kg, di hadapan
Presiden Jokowi yang datang langsung untuk menyaksikannya bertanding. Angkatan
itu menempatkannya di posisi teratas dan memperkukuh posisinya lewat angkatan
clean and jerk. Pria yang mulai serius di angkat besi pada tahun 2000, mengawali
prestasinya dengan meraih medali perak pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro
saat membukukan snatch 141 kg.
6.
Tim Putra Beregu Paralayang
Tim
putra beregu paralayang untuk nomor men's team accuracy, yang terdiri dari
Hening Paradigma, Thomas Widyananto, Rony Pratama, dan Jafro Megaranto ini
meraih nilai sempurna di round 6 dari total 6 round yang diperlombakan hari
Rabu, 22 Agustus 2018, di Puncak Mas, Bogor, Jawa Barat. Tim kebanggan
Indonesia ini, berhasil meraih medali emas keenam.
7.
Jafro Megawanto
Jafro
Megawanto, atlet putra, dari cabang paralayang berhasil meraih emas dari nomor
ketepatan mendarat. Atlet asal Malang, Jawa Timur, itu menjadi yang terbaik
setelah sukses menjadi yang terbaik di nomor akurasi tunggal putra di Gunung
Mas Puncak dengan mengumpulkan nilai total 27. Jafro mengalahkan atlet
paralayang asal Thailand Jirasak Witeetham (47) yang meraih perak dan Korea
Selatan Lee Chulsoo (128) dengan perunggu.
Sebelum
menjadi atlet profesional, Jafro yang tinggal berjarak 500 meter dari lokasi
pendaratan paralayang di Malang hanya di Malang, saat usia 13 Jafro merupakan
paraboy atau tukang lipat parasut dengan bayaran Rp. 5 ribu. Walau awalnya
mendapat pertentangan dari orang tua, karena biaya latihan yang tidak sedikit, namun
tekadnya yang kuat untuk menjadi seorang atlet tidak menghalangi Jafro
berprestasi. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Timur, Jafro
menyumbangkan satu medali emas untuk kontingen Jatim. Bahkan, saat kali pertama
bertanding di luar negeri, Jafro meraih peringkat kedua di Piala Dunia
Paralayang Akurasi (PGAWC) di Kanada pada 2017. Di tahun 2018, Jafro keluar
sebagai juara di Piala Dunia Paralayang Akurasi di Kazakhstan. Per 1 Agustus
2018 Jafro juga berada di peringkat kelima dunia untuk nomor ketepatan mendarat
tunggal putra.
8.
Aries Susanti Rahayu
Aries
Susanti Rahayu dari cabor panjat tebing nomor sport climbing womens speed ,berhasil
menambah medali emas di ajang Asian Games 2018. Cabor panjat tebing tak hanya
menyumbangkan emas tapi juga perak disumbangkan Puji Lestari dari nomor sport
climbing womens speed dan perunggu, disumbangkan Aspar Jaelolo di nomor sport
climbing mens speed
9.
Tim Dayung Indonesia
Tim
dayung Indonesia, yang beranggotakan Tanzil Hadid, Rio Rizki Darmawan, Ali
Buton, Ihram, Ujang Hasbulloh, Muhad Yakin, Jefri Ardianto, Ferdiansyah, serta
Ardi Isadi berhasil merebut medali emas pertama dari disiplin rowing pada Asian
Games. Dengan mencatat waktu 6 menit 08,88 detik mencapai finis di posisi
pertama Tim Dayung Indonesia unggul dari Uzbekistan (6:12.46) peraih medali
perak dan Hong Kong (6 menit 14,46 detik) peraih medali perunggu.
Sejarah
baru bagi rowing Indonesia setelah sebelumnya, pencapaian terbaik Indonesia
adalah medali perak pada Asian Games Bangkok 1998 dan pada Asian Games Incheon
2014, hanya mendapat satu medali "perunggu
Pelatih
rowing Indonesia, Hadris Muhammad mengatakan perjalanan selama tujuh tahun mengubah
pola pemikiran yang masih tradisional, tim LM8+ Indonesia mulai menunjukkan
potensinya setelah mengikuti uji coba di Australia selama dua minggu dan
training camp di Belanda selama tiga bulan.
Pelatih
kepala tim rowing Indonesia, Boudewijn Van Opstal, mengatakan bahwa target
medali emas pada nomor LM8+ ini sudah dipersiapkan sejak 2012 atau setelah SEA
Games 2011, setelah itu, mereka bisa menjadi juara nasional di Belanda.
.
10.
Pasangan ganda campuran Aldila Sutjiadi-Christopher Rungkat
Aldila
Sutjiadi-Christopher Rungkat menyabet emas bagi Indonesia setelah memenangi
pertarungan ketat selama 102 menit melawan duo Thailand, Luksika Kumkhum-Sonchat
Ratiwatana dengan skor 6-4, 5-7, (10-7) di lapangan tenis kompleks Jakabaring,
Palembang, Sabtu 25 Agustus 2018.
Terakhir
kali tenis bisa menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia pada Asian Games
2002 di Busan, Korea Selatan. Saat itu, Indonesia meraih medali emas beregu
putri, perak ganda putri melalui Wynne Prakusya-Angelique Widjaja, dan perunggu
beregu putra. Medali emas Aldila Sutjiadi-Christopher Rungkat merupakan emas
kedua yang diraih Indonesia dari nomor ganda campuran di Asian Games setelah
terakhir didapatkan duet Yayuk Basuki-Hary Suharyadi pada Asian Games 1990 di
Beijing, Tiongkok.
11.
Rifki Ardiansyah Arrosyiid
Rifki
Ardiansyah Arrosyiid berhasil menggondol medali emas dari cabang olahraga
karate nomor kumite 60 kg Asian Games 2018 setelah mengalahkan karateka asal
Iran Amir Mahdi Zadeh 9-7 di JCC Senayan, Jakarta. Dalam perjalanasil an ke
final, Rifki mengalahkan Siravit Sawangsri (Thailand, 5-1), Hu Chen (Tiongkok,
8-0), Lee Chun Ho (Hong Kong) 3-0. Di semifinal, Rifki menghadapi karateka
Malaysia Prem Kumar Selvam. Dengan skor 4-4.
12.
Aqsa Sutan Aswar
Aqsa
Sutan Aswar berhasil meraih Medali emas ke-12 Indonesia dari cabang olahraga
jetski di nomor endurance runabout open Asian Games 2018 di Jetski Indonesia
Academy Ancol. Aqsa meraih poin tertinggi dengan total 1.148 dalam tiga etape
Moto1 hingga Moto3 mengatasi Supathat Foottrakul dari Thailand dan Jinwon Kim
asal Korea Selatan. Aqsa yang mampu menyalip dan finis pertama dengan catatan
waktu 37.56.4 menit, menempati ranking pertama dengan total poin 400, sementara
Supathat Foottrakul - Thailand dapat poin 368, dan Jinwon Kim - Korea di tempat
ketiga dengan poin 365.
Update
klasemen dan perolehan medali Asian Games 2018, posisi kontingen Indonesia di
peringkat 5. Sementara, klasemen dan perolehan medali Asian games 2018 masih
dikuasai China, Jepang, Korea Selatan dan Iran. Indonesia total meraih 12 emas,
13 perak dan 25 perunggu per Minggu (26/8) malam. Tambahan paling banyak diraih
di medali perunggu dengan tambahan sembilan keping.
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan