KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Monday, 27 August 2018

Inilah Peraih 12 Emas Kebanggaan Bangsa Indonesia Ke Klasemen Ke 5 Di Hari Ke 8 Asian Games 2018

Posted by   on Pinterest




Hingga hari ke-8 Asian Games 2018 pada Minggu (25/8/2018), Kontingen Indonesia sebagai tuan rumah terus menunjukan prestasinya dengan menyumbangkan 12 medali emas. Berikut atlet-atlet yang berhasil menggondol medali emas bagi Indonesia.

1. Defia Rosmaniar
Wanita kelahiran 25 Mei 1995 ini memboyong medali emas setelah mengalahkan Marjan Salashouri dari Iran, di individual poomsae untuk wanita. Wanita berjilbab ini memenangkan Medali emas pertamanya di Asian Games 2018. Sebelumnya, berbagai event yang pernah diikutinya adalah Asian Indoor and Martial Arts Games, Southeast Asian Games, dan Islamic Solidarity Games.

2. Lindswell Kwok
Lindswell Kwok, atlet wushu Indonesia, menyumbang emas kedua untuk Indonesia di Asian Games 2018. Perempuan yang dijuluki Ratu Wushu Asia ini merebut posisi puncak di cabang olahraga (cabor) wushu untuk Women's Taijuquan adalah atlet yang kaya prestasi. Sebelumnya di Asian Games 2014 di Incheon, ia merebut medali perak di cabor yang sama. Bahkan, wanita kelahiran 24 September 1991 ini pernah memborong 9 medali di ajang dunia selama taun 2009-2018 di mana 5 di antaranya adalah medali emas. Tak heran, jika pada tahun 2013 ia diklaim sebagai atlet terbaik dari Indonesian Olympic Committee.

3. Tiara Andini Prastika
Tiara Andini, Pebalap sepeda gunung Indonesia meraih medali emas ketiga di Asian Games 2018. Tiara yang merupakan atlet cycling srikandi Indonesia, mempersembahkan medali emas setelah menang di cabang sepeda gunung nomor downhill putri, dengan waktu tercepat 2 menit 33,056 detik. Ia mengalahkan Vipavee Deekaballes dari Thailand yang berada di posisi kedua dan terpaut 9,598 detik.


4. Mukhib Khoiful
Khoiful Mukhib, Pebalap sepeda gunung Indonesia meraih medali emas ketiga di Asian Games 2018. Mukhib Khoiful atlet cycling, ini memperoleh medali emas di cabor cycling untuk nomor downhill putra dan menjadi yang tercepat di nomor downhill dengan catatan waktu 2 menit 16,687 detik lebih cepat 1,497 detik dari Shengshan Chiang dari Taiwan yang berada di posisi kedua.

5. Eko Yuli Irawan
Eko Yuli Irawan, atlet angkat besi kebanggaan Indonesia, menambah jumlah medali emas Indonesia. Eko tampil sebagai juara di cabang olahraga angkat besi kelas 62 kg. Eko berhasil mengangkat beban 170 kg, dengan total 311 kg, di hadapan Presiden Jokowi yang datang langsung untuk menyaksikannya bertanding. Angkatan itu menempatkannya di posisi teratas dan memperkukuh posisinya lewat angkatan clean and jerk. Pria yang mulai serius di angkat besi pada tahun 2000, mengawali prestasinya dengan meraih medali perak pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro saat membukukan snatch 141 kg.

6. Tim Putra Beregu Paralayang
Tim putra beregu paralayang untuk nomor men's team accuracy, yang terdiri dari Hening Paradigma, Thomas Widyananto, Rony Pratama, dan Jafro Megaranto ini meraih nilai sempurna di round 6 dari total 6 round yang diperlombakan hari Rabu, 22 Agustus 2018, di Puncak Mas, Bogor, Jawa Barat. Tim kebanggan Indonesia ini, berhasil meraih medali emas keenam.


7. Jafro Megawanto
Jafro Megawanto, atlet putra, dari cabang paralayang berhasil meraih emas dari nomor ketepatan mendarat. Atlet asal Malang, Jawa Timur, itu menjadi yang terbaik setelah sukses menjadi yang terbaik di nomor akurasi tunggal putra di Gunung Mas Puncak dengan mengumpulkan nilai total 27. Jafro mengalahkan atlet paralayang asal Thailand Jirasak Witeetham (47) yang meraih perak dan Korea Selatan Lee Chulsoo (128) dengan perunggu.
Sebelum menjadi atlet profesional, Jafro yang tinggal berjarak 500 meter dari lokasi pendaratan paralayang di Malang hanya di Malang, saat usia 13 Jafro merupakan paraboy atau tukang lipat parasut dengan bayaran Rp. 5 ribu. Walau awalnya mendapat pertentangan dari orang tua, karena biaya latihan yang tidak sedikit, namun tekadnya yang kuat untuk menjadi seorang atlet tidak menghalangi Jafro berprestasi. Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Timur, Jafro menyumbangkan satu medali emas untuk kontingen Jatim. Bahkan, saat kali pertama bertanding di luar negeri, Jafro meraih peringkat kedua di Piala Dunia Paralayang Akurasi (PGAWC) di Kanada pada 2017. Di tahun 2018, Jafro keluar sebagai juara di Piala Dunia Paralayang Akurasi di Kazakhstan. Per 1 Agustus 2018 Jafro juga berada di peringkat kelima dunia untuk nomor ketepatan mendarat tunggal putra.

8. Aries Susanti Rahayu
Aries Susanti Rahayu dari cabor panjat tebing nomor sport climbing womens speed ,berhasil menambah medali emas di ajang Asian Games 2018. Cabor panjat tebing tak hanya menyumbangkan emas tapi juga perak disumbangkan Puji Lestari dari nomor sport climbing womens speed dan perunggu, disumbangkan Aspar Jaelolo di nomor sport climbing mens speed

9. Tim Dayung Indonesia
Tim dayung Indonesia, yang beranggotakan Tanzil Hadid, Rio Rizki Darmawan, Ali Buton, Ihram, Ujang Hasbulloh, Muhad Yakin, Jefri Ardianto, Ferdiansyah, serta Ardi Isadi berhasil merebut medali emas pertama dari disiplin rowing pada Asian Games. Dengan mencatat waktu 6 menit 08,88 detik mencapai finis di posisi pertama Tim Dayung Indonesia unggul dari Uzbekistan (6:12.46) peraih medali perak dan Hong Kong (6 menit 14,46 detik) peraih medali perunggu.
Sejarah baru bagi rowing Indonesia setelah sebelumnya, pencapaian terbaik Indonesia adalah medali perak pada Asian Games Bangkok 1998 dan pada Asian Games Incheon 2014, hanya mendapat satu medali "perunggu
Pelatih rowing Indonesia, Hadris Muhammad mengatakan perjalanan selama tujuh tahun mengubah pola pemikiran yang masih tradisional, tim LM8+ Indonesia mulai menunjukkan potensinya setelah mengikuti uji coba di Australia selama dua minggu dan training camp di Belanda selama tiga bulan.
Pelatih kepala tim rowing Indonesia, Boudewijn Van Opstal, mengatakan bahwa target medali emas pada nomor LM8+ ini sudah dipersiapkan sejak 2012 atau setelah SEA Games 2011, setelah itu, mereka bisa menjadi juara nasional di Belanda.
.
10. Pasangan ganda campuran Aldila Sutjiadi-Christopher Rungkat
Aldila Sutjiadi-Christopher Rungkat menyabet emas bagi Indonesia setelah memenangi pertarungan ketat selama 102 menit melawan duo Thailand, Luksika Kumkhum-Sonchat Ratiwatana dengan skor 6-4, 5-7, (10-7) di lapangan tenis kompleks Jakabaring, Palembang, Sabtu 25 Agustus 2018.
Terakhir kali tenis bisa menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia pada Asian Games 2002 di Busan, Korea Selatan. Saat itu, Indonesia meraih medali emas beregu putri, perak ganda putri melalui Wynne Prakusya-Angelique Widjaja, dan perunggu beregu putra. Medali emas Aldila Sutjiadi-Christopher Rungkat merupakan emas kedua yang diraih Indonesia dari nomor ganda campuran di Asian Games setelah terakhir didapatkan duet Yayuk Basuki-Hary Suharyadi pada Asian Games 1990 di Beijing, Tiongkok.


11. Rifki Ardiansyah Arrosyiid
Rifki Ardiansyah Arrosyiid berhasil menggondol medali emas dari cabang olahraga karate nomor kumite 60 kg Asian Games 2018 setelah mengalahkan karateka asal Iran Amir Mahdi Zadeh 9-7 di JCC Senayan, Jakarta. Dalam perjalanasil an ke final, Rifki mengalahkan Siravit Sawangsri (Thailand, 5-1), Hu Chen (Tiongkok, 8-0), Lee Chun Ho (Hong Kong) 3-0. Di semifinal, Rifki menghadapi karateka Malaysia Prem Kumar Selvam. Dengan skor 4-4.

12. Aqsa Sutan Aswar
Aqsa Sutan Aswar berhasil meraih Medali emas ke-12 Indonesia dari cabang olahraga jetski di nomor endurance runabout open Asian Games 2018 di Jetski Indonesia Academy Ancol. Aqsa meraih poin tertinggi dengan total 1.148 dalam tiga etape Moto1 hingga Moto3 mengatasi Supathat Foottrakul dari Thailand dan Jinwon Kim asal Korea Selatan. Aqsa yang mampu menyalip dan finis pertama dengan catatan waktu 37.56.4 menit, menempati ranking pertama dengan total poin 400, sementara Supathat Foottrakul - Thailand dapat poin 368, dan Jinwon Kim - Korea di tempat ketiga dengan poin 365.

Update klasemen dan perolehan medali Asian Games 2018, posisi kontingen Indonesia di peringkat 5. Sementara, klasemen dan perolehan medali Asian games 2018 masih dikuasai China, Jepang, Korea Selatan dan Iran. Indonesia total meraih 12 emas, 13 perak dan 25 perunggu per Minggu (26/8) malam. Tambahan paling banyak diraih di medali perunggu dengan tambahan sembilan keping.


No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat