Guru
BK Dominan Bagi Perkembangan Karakter
Program
tahunan Education New Zealand (ENZ) pelatihan bagi guru bimbingan konseling
(BK) dan kepala sekolah, yang digagas dan didukung pemerintah New Zealand diadakan
pada 7-8 Mei 2018 di Jakarta. Dalam pelaksanaan program untuk ke 3 tahun 2018 ini,
ENZ menggandeng Fortrust Education untuk mendukung koordinasi kegiatan di
sejumlah sekolah Jakarta dan Surabaya dengan menghadirkan Yvonne Gaut dari
University of Otago dan Matt Carter dari Otago Polytechnic sebagai pembicara
sekaligus pelatih dalam program ini.
Guru BK
dianggap memegang peranan dominan bagi perkembangan karakter, kepribadian dan
potensi siswa. Peran kepala sekolah juga dianggap penting dalam membentuk
lulusan-lulusan terbaik dari sekolah melalui sistem manajerial sekolah yang
optimal. 150 peserta dari berbagai sekolah SMA/SMK swasta Jakarta hadir dalam
pelatihan hari ini (7/5/2018) sedangkan 100 peserta dari Surabaya rencananya
akan diadakan di Surabaya 9 Mei 2018.
Karmela
Christy Market Manager Indonesia untuk ENZ mengatakan juga mengadakan pelatihan
yang sama kepada 139 guru BK dari SMA/SMK/MA negeri di Balai Kota tanggal 8/5/2018.
Adanya program ini akan dapat memberikan perspektif baru, khususnya bagi para
pemegang peran penting di dunia pendidikan Indonesia terutama yang menentukan
tujuan dan masa depan para siswa.
Dihadapan
para kepala sekolah yang hadir Karmela Matt Carter dari Otago Polytechnic New
Zealand menekankan pentingnya 4 pilar dari pendidikan yang dianggap unggul. Setiap
institusi pendidikan memerlukan kualitas pendidikan yang baik berdasarkan pada
pilar budaya inovasi, pengembangan kepemimpinan, kemampuan guru dan sistem
kontrol manajemen yang baik. Kombinasi 4 pilar tersebut tidak hanya memastikan
kualitas edukasi yang ditawarkan oleh institusi tersebut tetapi juga menolong
para siswa untuk berhasil selama pembelajaran.
Yvonne
mengatakan dengan membangun relasi yang baik dan mendengarkan harapan dan
aspirasi para siswa, guru BK dapat membantu siswanya membangun pondasi dalam menentukan karir mereka sehingga pada
akhirnya mereka dapat menggapai karir impiannya.
Sistem
pendidikan Selandia Baru
Saat ini Selandia
Baru menduduki peringkat nomor 7 di dunia - jauh lebih baik daripada banyak
negara OECD. Sebagai bekas koloni Inggris, sistem pendidikan Selandia Baru
sangat didasarkan pada sistem Eropa, dengan beberapa perbedaan kecil. Sekolah
dasar berlangsung selama enam tahun, dengan siswa sering dimulai pada usia 5
tahun. Sekolah menengah adalah tahun 7 sampai 8 dan sekolah menengah
menggabungkan tahun 9 sampai 13. Penamaan divisi ini mungkin berbeda tergantung
pada bagian sistem pendidikan apa yang ditawarkan di sekolah tertentu. Sekolah
diwajibkan sampai usia 16 (tahun 11), dan negara dibiayai. Seperti di bagian lain dunia sekolah swasta
tersedia, namun membutuhkan 70% biaya sekolah yang harus dibayar oleh keluarga
siswa.
Selandia
Baru populer di kalangan siswa internasional yang mencari lingkungan belajar
yang aman dan gaya hidup petualangan. Dari staf pengajar ahli sampai
fasilitas-fasilitas kelas dunia serta kolam sumber daya alam yang kaya. Selandia
Baru diakui secara internasional untuk standar pendidikan yang sangat baik dan
untuk pelatihan guru yang berkualitas tinggi. Terdapat enam lembaga yang
didanai pemerintah yang mengkhususkan diri dalam pelatihan guru. Dua di
antaranya beroperasi dalam universitas-universitas dan empat lainnya menawarkan
program-program yang bekerja sama dengan universitas di tempat mereka berada.
Mereka menawarkan pelatihan bagi para guru untuk tingkat pendidikan usia dini,
dasar, menengah dan tersier (pendidikan tinggi).
Sistem
pendidikan Selandia Baru mencerminkan masyarakat mereka yang unik dan beragam,
terbuka terhadap berbagai kemampuan, kepercayaan agama, kelompok etnis, tingkat
pendapatan dan gagasan tentang pengajaran dan pembelajaran. Sistem pendidikan
di New Zealand berorientasi pada kemampuan murid dalam memecahkan masalah,
bekerja-sama dengan teman, menciptakan dan berinovasi terhadap sesuatu yang
baru. Hal-hal ini dimaksudkan agar murid bisa tumbuh dan berkembang menjadi
sosok yang kreatif dan dapat berpikir “outside the box”. Konsep ini sudah
dikenalkan sejak dini untuk setiap murid yang bersekolah di New Zealand dan
tentunya ini lah yang menjadi ciri khas dari sistem pendidikan di negara ini.
New Zealand memiliki
8 Universitas Pemerintah, 16 Institutes of Technology and Polytechnics (ITPs)
and sekitar 550 Private Training
Establishments (PTEs), yang diantaranya termasuk tempat kursus bahasa inggris. Sistem
Universitas di New Zealand terkenal dengan penelitiannya (Research) dan
Institute of Technology (Polytechnic) terkenal dengan sistem praktek (Hands On
Practical Learning), dengan lulusan yang siap kerja.
Selandia
Baru memiliki 8 universitas yang didanai negara. Mereka masing-masing
menawarkan gelar sarjana atau magister dalam berbagai pilihan mata pelajaran
dan memiliki kekuatan dalam gelar profesional khusus. Semuanya diakui secara
internasional.
Universitas
negeri di Selandia Baru menawarkan program sarjana dan program pascasarjana.
Metode yang digunakan universitas-universitas tersebut adalah perkuliahan
(teaching-based) dan penelitian (research-based). Lima dari
universitas-universitas tersebut masuk dalam Daftar Peringkat Universitas Dunia
Times Higher Education 2013/2014.
Selandia
Baru memiliki 22 Institut Teknologi atau Politeknik. Program belajar umumya
kejuruan dan berbasis keterampilan, mulai dari tingkat sertifikat hingga
tingkat sarjana dan pascasarjana. Selain studi pascasarjana dan penelitian,
pendidikan lanjutan juga mencakup tingkat yang lebih tinggi dan kejuruan.
Program berkisar dari program untuk membantu siswa bekerja, hingga sertifikat
dan diploma. Pilihan pembelajaran jarak jauh dan paruh waktu juga tersedia. Mereka
menawarkan sertifikat profesional, ijazah dan gelar untuk berbagai program
belajar termasuk seni, perhotelan, belajar komputer, manajemen mutu, ekowisata
dan lain-lain. Lebih dari 800 lembaga Pendidikan Tersier dan Pelatihan swasta yang
terdaftar di New Zealand Qualifications Authority (NZQA). Sekitar seperempatnya
dimiliki dan dikelola oleh suku Māori.
Sekolah-sekolah
bahasa Inggris swasta menawarkan berbagai kursus untuk segala usia termasuk
program-program petualangan, bisnis dan akademik. Program petualangan
memberikan keseimbangan antara pelajaran bahasa Inggris dengan
kegiatan-kegiatan yang menimbulkan semamgat pilihan siswa. Terdapat kursus
bahasa Inggris untuk keperluan bisnis dan kursus untuk membantu mempersiapkan
siswa untuk tes IELTS. Kebanyakan lembaga pendidikan tersier juga memberikan
persiapan bahasa Inggris untuk belajar lebih lanjut atau program persiapan.
Wãnanga
adalah istilah untuk penyedia pendidikan tersier milik suku Mãori dan belajar
lanjutan tentang tradisi dan adat Mãori, biasanya dalam bahasa Mãori.
Tingkat
Pendidikan di New Zealand terbagi menjadi beberapa tahapan antara lain Early
Childhood, Primary School, Intermediate School, Secondary School dan Tertiary
Education. Pada umumnya tingkat primary 1 (SD kelas 1) dimulai pada usia 5
tahun.
Di tingkat
Secondary sendiri, terbagi menjadi beberapa tipe sekolah seperti:
state
schools (Sekolah Pemerintah) – 85% penduduk New Zealand bersekolah di sekolah
pemerintah.
state-integrated
schools
private
school (Sekolah Swasta)
Di tingkat
ini, murid akan mengikuti ujian akhir yang dikenal dengan istilah National
Certificate of Educational Achievement (NCEA). NCEA adalah sertifikat akhir
yang didapat murid setelah mengikuti ujian di tingkat Secondary School. NCEA
sendiri diakui secara international dan diterima di hampir semua universitas di
dunia.
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan