KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Thursday, 12 April 2018

SEPUTAR Ujian Nasional 2018

Posted by   on Pinterest


Peserta dan Model Ujian Nasional

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Jakarta, Minggu (8/4/2018) mengklaim persiapan Ujian Nasional (UN) untuk jenjang sekolah menengah atas (SMA) atau sederajat, 9-12 April, sudah matang. Berbagai kekurangan yang terjadi tahun lalu diusahakan bisa disempurnakan di dalam pelaksanaan UN tahun 2018. Tetapi memang masih banyak hal yang harus dibenahi. Khususnya yang UN berbasis komputer (UNBK), masalah yang muncul bersifat klasik, yakni jaringan internet dan listrik. Ujian Nasional 2018, 78 Persen Berbasis Komputer. Pemenuhan sarana seperti komputer dilakukan secara bertahap. Dari tahun ke tahun ada penambahan Mengenai keluhan biaya tambahan di sejumlah sekolah karena pelaksanaan UNBK, dimungkinkan asal prosedur dan ketentuannya tidak menyimpang.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyatakan pelaksanaan UN tahun 2018 masih terbagi menjadi dua moda yakni kertas dan pensil (UNKP) dan berbasis komputer (UNBK). Selain UN, siswa juga bakal mengikuti Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN). Data Kemendikbud mencatat UN tahun ini bakal diikuti oleh 8,1 juta peserta didik dan 96 ribu satuan pendidikan. Pelaksanaan UN untuk SMK digelar pada 2-5 April, sedangkan SMA/MA pada 9-12 April. UN untuk jenjang SMP dilaksanakan pada 23-26 April. Ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs, UN dimulai pada 23-26 April 2018.

Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan Kemendikbud Bambang Suryadi saat konferensi pers persiapan UN di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Selasa (13/3) mengatakan bahwa metode UN melalui UNBK mencapai 78 persen dari seluruh pelaksanaan UN untuk SMK/SMA/MA sederajat dan SMP/MTs sederajat dan ada 16 provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK SMA sederajat seperti DKI Jakarta, Aceh bahkan provinsi terbaru Kalimantan Utara. Tercatat, sebanyak 6.293.552 peserta didik bakal mengikuti UNBK. Jumlah ini meningkat dari peserta UNBK tahun lalu sebanyak 3,7 juta siswa karena  ditunjang dengan adanya penggunaan bersama sumber daya yang tersedia. Ada resource sharing misalnya milik SMA digunakan SMK dan sebaliknya, karena jadwalnya berbeda. Biasanya penggandaan soal dan distribusi bisa mencapai Rp135 miliar sekarang jadi Rp35 miliar, turun 35 persen. Kemendikbud menyatakan pelaksanaan UNBK lebih efektif dan efisien dibanding UNKP. UNBK dapat menghemat anggaran yang sebelumnya mencapai Rp135 miliar menjadi Rp35 miliar. Walaupun, hasil dari UNBK cenderung menurun, UNBK disebut juga efektif meminimalisir kecurangan dan kesalahan yang banyak terjadi saat pelaksanaan UNKP. UNBK sangat efektif meningkatkan indeks integritas atau kejujuran dalam UN, tapi selama tiga tahun ini ada penurunan prestasi.

Sementara itu, Kemdikbud menyatakan persiapan penyelenggaraan UNKP yang diikuti oleh 22 persen peserta didik juga berjalan lancar. Distribusi naskah dan penggandaan soal sudah mencapai 100 persen untuk jenjang SMA/MA sederajat dan masih 19 persen untuk SMP/MTs. Pelaksanaan UNKP juga diawasi agar soal tidak tersebar. Pelaksanaan UN tahun ini untuk pertama kalinya bakal mengeluarkan soal isian singkau untuk UN mata pelajaran matematika. Total soal isian singkat itu berjumlah 10 persen dari keseluruhan soal. Untuk mata ujian peminatan di SMA siswa juga dapat memilih salah satu pelajaran saja yang di-UNkan. Pada peminatan IPA, siswa dapat memilih mata pelajaran biologi, kimia atau fisika. Sedangkan siswa IPS, dapat memilih antara sosiologi, geografi, atau ekonomi. Sejak 2015, hasil UN sudah tidak lagi menentukan kelulusan. Kelulusan ditentukan oleh sekolah.

Dilansir dari CNN Indonesia, sebanyak 1.983.568 siswa sekolah menengah atas akan mengikuti ujian nasional di 21.143 sekolah. Namun belum semua siswa sudah mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Antara menyebut, sebanyak 1.812.565 di 18.353 atau 91 persen siswa sudah mengikuti UNBK sementara 171.003 siswa masih mengikuti UN berbasis kertas pensil di 2.790 sekolah.

Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonsia (FSGI) Heru Purnomo mengatakan UN masih diwarnai kesulitan sinkronisasi karena kesiapan teknisi yang kurang memadai khususnya di Madrasah Aliyah (MA). Mereka kekurangan jumlah komputer sehingga sekolah harus pinjam ke pihak-pihak lain, dan biaya tambahan yang lebih besar dibandingkan jika UN berbasis kertas, apalagi sebagian besar melakukan UNBK dalam tiga sesi walaupun ada yang satu sesi seperti sekolah swasta di Jakarta. Berdasarkan pantauan FSGI, persiapan sarana UNBK SMA mencapai 71 persen menunjukkan kesiapan sarana Computer Based Test (CBT) yang berasal dari sekolah tersebut. Sementara, 29 persen minim komputer. Alhasil, penyelenggara UNBK SMA harus meminjam dari siswa, guru, dan sekolah lain. Siswa Sekolah Menegah Atas dan Madrasah Aliyah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ini sebanyak 1.812.565 siswa. Jumlah tersebut mencakup 91 persen dari total siswa jenjang pendidikan SMA/MA di 18.353 sekolah di Indonesia.

Inspektur Jenderal Kemendikbud, Daryanto, melalui keterangan tertulis, Senin (9/4/2018) mengklaim pada hari pertama pelaksanaan UN jenjang pendidikan SMA berjalan dengan lancar, baik, dan sesuai dengan SOP. Daryanto memantau UNBK di tiga sekolah, yakni SMA Negeri 45 Jakarta Utara, SMA PGRI 12 Jakarta Utara, dan SMA Pangudi Luhur Jakarta Selatan.

Berdasarkan data yang masuk pada Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud hingga 9 Maret 2018, terdapat 16 Provinsi yang 100 persen menyelenggarakan UNBK SMA, yakni Banten, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Aceh, Bangka Belitung, DI. Yogyakarta, DKI. Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Sulawesi Tengah.

Menurut Daryanto, UNBK dapat dilaksanakan di seluruh sekolah di Indonesia dengan adanya kerjasama yang baik antarsekolah. Sekolah-sekolah dapat saling berbagi sumberdaya. Bagi yang sudah memiliki fasilitas komputer, dapat meminjamkan atau bersedia menjadi tempat ujian bagi sekolah yang belum memiliki fasilitas komputer. Pada pelaksanaan UNBK SMK, pengaduan yang masuk sangat kecil. Para siswa dimintd untuk melaksanakan ujian dengan kemampuan sendiri. Tetap fokus pada ujian dan jangan percaya dengan adanya isu-isu bocornya soal UN atau adanya kunci jawaban UN. Sementara itu, masih ada 171.003 peserta atau 9 persen SMA/MA di 2.790 sekolah yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).

Sementara itu, Ahmad Umar, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah, KEMENAG, saat mendampingi Dirjen Pendidikan Islam, Kemenag, Kamiruddin Amin meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/4/2018) mengatakan UN bukan sekadar mengerjakan soal, melainkan menjaga integritas siswa dalam mengerjakan soal. Berapa minimal yang lulus tidak dipatok karena yang terpenting adalah kejujuran siswa-siswi dalam proses UN tersebut. Tahun lalu tingkat kelulusan siswa Madrasah Aliyah mencapai 100%. Dan di 2018 pihaknya meyakini pencapaiannya juga baik. Namun Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan tidak membuat target untuk jumlah kelulusan siswa Madrasah Aliyah (MA).

Kamiruddin Amin mengatakan, siswa-siswi MA sangat siap menghadapi UNBK. Begitupun dari sisi sarana dan prasarananya. Sebanyak 93% sekolah atau siswa-siswi MA melaksanakan UNBK. Hanya 7% yang ujian dengan kertas. Tahun 2018 ada 7.932 siswa MA yang mengikuti UN. Sebanyak 7.000 siswa mengikuti UNBK. Jumlah itu di atas Kemendiknas yang berada di angka 91%.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi di Jakarta, (Sabtu, 10/3/2018)mengatakan, Kementerian Agama mengatakan pertama kali menggelar ujian akhir berstandar nasional untuk satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF). Ujian yang disebut dengan istilah Imtihan Wathani ini merupakan gelaran perdana untuk siswa PDF tingkat Ulya (setingkat MA/SMA). Imtihan Wathani tahun 2018 ini diikuti 836 santri, terdiri dari 431 santri putra dan 405 santri putri. Imtihan Wathani ini berlangsung tiga hari, 10-12 Maret 2018. Menurut Zayadi, saat ini ada 38 PDF yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, Imtihan Wathani tahun ini baru digelar di 14 satuan PDF Ulya.

Aneka Peristiwa Dalam Pelaksanaan UN

Meski kini nilai UN tidak menjadi satu-satunya tolak ukur kelulusan, dari tahun ke tahun momen UN memang selalu menjadi perhatian banyak pihak. Tak hanya siswa, melainkan juga orang tua murid serta pihak sekolah. Orang tua berperan dalam mempersiapkan sang buah hati dengan memberikan dukungan dan motivasi. Sementara pihak sekolah wajib mempersiapkan kegiatan pemantapan kepada siswa melalui aktivitas pendalaman materi, pengayaan dan pelatihan tata cara ujian, terlebih saat ini dikenal sistem UNBK, Ujian Nasional Berbasis Komputer.

Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Arifin Nasir (Senin, 9/4/2018) mengatakan pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat sekolah menengah akhir ( SMA) di Kepulauan Riau (Kepri) diketahui ada dua sekolah yang menumpang tempat ujian ke sekolah lain. Karena keterbatasan komputer yang dimiliki sekolah tersebut, SMAN 5 Batam menumpang ke gedung SMKN 1 Batam. Di Kepri ada 48 SMA yang mengikuti UNBK. Sementara di Batam ada 22 SMA yang melakukan UNBK mandiri. Demi kelancaran SMA yang melaksanakan UN dengan berbasis komputer, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PLN agar tidak ada gangguan listrik nantinya.  

Dilansir dari KOMPAS.com, salah satu siswa kelas XII IPA 1 SMAN 1 Batam yang mengikuti UNBK, Nawang Setyoningsih, mengatakan kepada Kompas.com, untuk bidang studi Bahasa Indonesia ada 50 soal, memang tidak begitu sulit, tetapi membingungkan. Sebab, ada beberapa soal yang jawabannya mirip-mirip, jadi agak sulit untuk memilihnya. Ada satu komputer yang mengalami kendala pada hari pertama di ruang kelasnya sehingga harus dilakukan dengan komputer yang lain. Sementara itu sebanyak 13 siswa SMA Negeri Pinogu, Kabupaten Bone Bolango, (Sabtu, 7/4/2018) berjalan menyusuri hutan sejak pagi hingga sore untuk bisa mengikuti Ujian Nasonal karena lokasi permukiman mereka berada di dalam kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Sejak pukul 05.30 Wita, mereka bersama sejumlah guru, masuk hutan belantara dengan berjalan kaki sampai pukul 15.00 Wita di desa pertama setelah hutan, Tulabolo. Lalu mereka dijemput dengan mobil bak terbuka untuk dibawa menginap ke rumah salah satu guru yang berada di Suwawa. Salah seorang siswa,

Pelaksanaan UNBK pada hari terakhir di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sempat terkendala dengan jaringan internet. Penanggung jawab teknis pelaksanaan UNBK SMKN 1 Nunukan, David, (Kamis, 5/4/2018) mengatakan, pelaksanaan ujian terpaksa diundur hingga 1,5 jam. Sulitnya jaringan internet juga sempat dialami SMKN 1 Seimenggaris dalam pelaksanaan UNBK sebelumnya. Tahun ini SMKN 1 Seimenggaris mendapat bantuan 35 unit komputer dari Provinsi Kalimantan Utara atas prestasimya berhasil menyelenggarakan UNBK pada tahun 2017 meski dengan laptop pinjaman dari perusahaan dan orang tua siswa untuk menyelenggarakan UNBK.

Pelaksanaan UNBK di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) DDI Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berlangsung molor hingga 1,5 jam, Rabu (4/4/2018). Jadwal ujian yang seharusnya dimulai pukul 07.30 Wita ternyata baru dimulai pukul 09.00 Wita. Sistem koneksi jaringan server yang macet alias bermasalah membuat panitia dan peserta ujian merasa cemas dan panik. Ratusan siswa peserta UNBK terlihat hanya mondar-mandir di depan ruangan ujian atau duduk-duduk di luar ruang ujian sambil bersenda gurau dengan temannya sambil menunggu petugas teknis berusaha menghubungkan koneksi sistem jaringan server yang bermasalah. Sedianya ujian digelar mulai pukul 07.30 Wita dalam tiga sesi, tetapi jadwal molor hingga pukul 09.00 Wita baru bisa dimulai.

Alam Rustamlistyanto (17), siswa SMA Muhamadiyah 4 Kendal, Jawa Tengah, harus menggunakan mobil PMI saat berangkat dan pulang UNBKdi sekolahnya. Pasalnya, siswa yang tinggal bersama orangtuanya di Cepiring, Kendal ini, mengalami patah kaki, sehingga tidak bisa berjalan. Alam mengaku, dirinya mengalami patah kaki, setelah bertabrakan dengan pick up di Jalan Raya Podosari Cepiring saat ia pulang dari simulasi UNBK.

Pada hari kedua pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) para pelajar tingkat tiga harus mengerjakan ujian dengan mata pelajar Matematika dan menggunakan komputer sebagai alat mengerjakan soal. Beda dengan Ujian Nasional sebelumnya, kali ini tidak hanya ada soal pilihan ganda melainkan siswa-siswi harus mengisi soal esai. Namun siapa sangka, usai ujian hari ini ditempuh, akun Instagram resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia (Kemendikbud) @pustekkom_kemdikbud diserang oleh netizen yang mayoritas adalah siswa-siswa SMA yang menempuh UNBK. Komentar yang disampaikan oleh siswa-siswi ini memang menyedihkan namun sedikit menggelitik, mereka mengeluhkan soal ujian matematika hari ini yang sangat sulit dan diluar dari ekspektasi mereka sperti try out dan latihan-latihan sebelumnya.

Akun Instagram @astridnathaniap yang mengeluhkan soal ujian Matematika tidak sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya selama ini, "pak, saya sudah les betahun-tahun dan akhirnya soal yang keluar seperti ini? :" sungguh kecewa sy pak ): sekarang kepala saya sakit pak hanya karena soal matematika...".
"pak kasian temen saya pak @ikkysftr dia ketawa sambil ngelus elus laptopnya berharap nemu jawabannya," ujar akun Instagram @fanysiaa_
"kalo tau soal mtk kaya tadi mah mending gua ngaji doang aja gausa belajar," tutur akun Instagram @nisrinaahsn

Tips Bagi Peserta UN

Bagi para peserta UN, momen ini menjadi sangat istimewa dan tonggak bersejarah dalam hidup. UN akan menentukan nasib mereka di masa yang akan datang. Karenanya, segala upaya akan mereka lakukan untuk mencapai hasil terbaik. Tak ingin gagal, berikut 5 persiapan yang dilakukan para siswa untuk mencapai hasil optimal. Jajak pendapat Litbang SINDO mencoba merangkumnya dalam sebuah survei yang dilakukan terhadap 200 calon peserta UN 2018 asal Jabodetabek.  

1. Les tambahan di luar jam sekolah
46% responden menganggap aktivitas ini perlu demi meningkatkan pemahaman dan pendalaman terhadap materi mata pelajaran. Bisa dilakukan di sekolah atau dengan mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah. Siswa bisa mendapat banyak manfaat positif karena mereka lebih memahami materi pelajaran dan juga terampil dalam mengerjakan soal-soal ujian.

2. Latihan soal di rumah
Rajin mengerjakan latihan soal di rumah juga membantu melatih kelancaran. 12% responden menganggap cara ini efektif untuk belajar karena bisa mengetahui sampai sejauh mana pemahaman akan suatu materi.

3. Membentuk kelompok belajar dengan teman
10% responden menganggap sistem belajar secara berkelompok bisa menghadirkan proses pertukaran ide dan adanya diskusi dalam sudut pandang yang berbeda atas suatu persoalan tertentu. Berkumpul bersama teman-teman senasib juga bisa mengurangi tingkat stres yang menyerang jelang UN.

4. Meningkatkan ibadah
Ketenangan dan keiklasan akan tercipta melalui doa, sehingga siswa bisa lebih berkonsentrasi saat menghadapi UN. Oleh karena itu, di tengah aneka persiapan akademis, para siswa tak lupa untuk mendekatkan diri pada Tuhan.

5. Menjaga kesehatan
Serangan penyakit dapat membuat siswa menjadi tidak fokus yang bisa berpengaruh terhadap hasil ujian. Maka menjaga kesehatan juga masuk dalam daftar persiapan yang harus dilakukan. Apalagi dalam kondisi jelang UN, anak-anak kerap berada dalam kondisi stres yang bisa berpengaruh terhadap kesehatan fisik mer


 SUMBER :
www.cnnindonesia.com
https://kompas.com
http://tribunnews.com/


No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat