KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Monday 19 February 2018

Inilah Jenis Pesawat Wisata ke Mars

Posted by   on Pinterest

Pengembagan roket SLS dari NASA ini merupakan proyek terbesar sejak era Apollo. Sejak badan antariksa Amerika Serikat, NASA, menghentikan pembuatan pesawat antariksa mereka pada tahun 2011 yaitu dengan menghentikan program pembuatan pesawat ulang-alik. Sejumlah produsen pesawat makin gencar mengembangkan pesawat antariksa untuk kegiatan komersial. Ketika itu, Rusia pun ingin mengirim astronaut atau kargo ke stasiun ruang angkasa internasional (International Space Station/ISS).

Seperti dikutip dari The Washington Post, kini NASA berupaya membangun kembali pesawat antariksa dan roketnya dengan menggandeng produsen pesawat swasta macam Boeing dan SpaceXManager Bossters Office NASA, Alex Priskos telah mengklaim uji coba untuk roket SLS merupakan test pertama dari dua tes kualifikasi yang telah diatur. Uji coba yang dijuluki Qualification Motor–1 (QM–1), menguji motor pada roket SLS untuk mengetahui bagaimana performanya ketika beroperasi pada suhu tinggi. Mesin dipanaskan sampai 90 derajat Fahrenheit atau 32,2 derajat Celcius. Uji coba kedua, atau Qualification Motor–2 (QM–2), dilakukan pada 2016 yang juga menguji kondisi roket saat berada di suhu dingin. Propelan atau bahan pendorong roket —terdiri dari bahan cair dan padat— diperlukan untuk membawa roket melawan gravitas Bumi dan menjaga keseimbangan. Roket ini nantinya akan dipasangkan dengan kapsul atau pesawat antariksa Orion yang telah melakukan uji coba peluncuran pada Desember 2014. Roket SLS ini diharapkan bisa melakukan penerbangan dengan awak pertamanya pada tahun 2021.

Berikut beberapa produsen dan pesawat antariksa yang sedang dikembangkan oleh perusahaan ternama, bahkan beberapa telah melakukan uji terbang.



Dragon dan roket Falcon 9 dikembangkan oleh SpaceX perusahaan yang berbasis di California. Kapsul antariksa ini telah melakukan uji coba terbang ke ISS membawa kargo dan awak untuk terbang di orbit Bumi. Perusahaan SpaceX bersama Boeing, dipercaya oleh NASA untuk melakukan penelitian dan pengembangan pesawat komersial dari program NASA. Misi membawa manusia dari dan ke stasiun ruang angkasa internasional (ISS) pada 2017 ini bernilai kontrak sebesar US$ 6,8 miliar. SpaceX sendiri mendapatkan dana US$ 2,6 miliar untuk membangun Falcon 9.



Pesawat antariksa CST-100 dikembangkan oleh Boeing sebaagai andalannya. Produsen pesawat Boeing, mengklaim, pesawat antariksa mereka menggunakan teknologi pesawat Apollo dan pesawat ulang-alik lain dari program NASA. Bersama SpaceX, Boeing dipercaya oleh NASA untuk melakukan penelitian dan pengembangan pesawat komersial yang diharapkan bisa membawa manusia atau kargo ke dan dari ISS. Dari total nilai kontrak US$ 6,8 miliar, Boeing menerima dana US$ 4,2 miliar untuk membangun pesawat antariksa CST-100.


Dream Chaser buatan Sierra Nevada dirancang untuk membawa tujuh astronaut ke dan dari orbit rendah Bumi. Pesawat ini didasarkan pada konsep kendaraan NASA dari tahun 1980-an yang disebut HL 20. Sierra Nevada mendapatkan dana bantuan setidaknya US$ 100 juta dari Program CCDev NASA dalam dua tahun terakhir untuk membangun Dream Chaser. Pejabat perusahaan Sierra Nevada menargetkan pesawat mereka dapat mulai beroperasi pada tahun 2016.

Space Ship Two

Pesawat SpaceShipTwo dirancang oleh Virgin Galactic, berkapasitas enam penumpang. SpaceShipTwo akan dibawa ke ketinggian sekitar 15.000 meter dengan induk mereka yang diberi nama WhiteKnightTwo untuk mengangkut turis, peneliti, dan mendukung kegiatan eksperimen. Induk ini akan mendorong SpaceShipTwo hingga 100 kilo meter dari permukaan Bumi. Sebagai pengembang SpaceShipTwo, Virgin Galactic telah mengumpulkan deposito lebih dari 700 calon penumpang yang bersedia membayar hingga US$ 250 ribu untuk satu bangku penerbangan antariksa komersial.
SpaceShipTwo telah melakukan uji coba di Gurun Mojave, California, pada 31 Oktober 2014. Namun sayang, pesawat SpaceShipTwo kala itu jatuh dan menewaskan pilot Michael Alsbury dan mencederai pilot lain, Peter Siebold, yang berhasil melontarkan diri dari kursi kemudi sebelum pesawat jatuh.



SUMBER :
www.cnnindonesia.com


No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat