Setelah
SMA dan SMK beralih kewenangan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemkot
Surabaya fokus menangani pembangunan infrastruktur di jenjang SD dan SMP. Tahun
2018, ada sebanyak 75 sekolah di jenjang SD dan SMP yang akan dibangun
infrastrukturnya. Anggaran senilai Rp 200 miliar diperuntukkan bagi sekolah
rusak baik itu untuk ruang guru dan ruang kelas. Pembangunan yang dianggarkan untuk
sekolah diselesaikan pada akhir 2018.
Kepala
Bidang Pembangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Cipta Karya
dan Tata Ruang Kota Surabaya M Taufik Siswanto (Sabtu, 23/12/2017) mengatakan
dari 75 sekolah yang akan dibangun tahun 2018, yang paling banyak adalah
sekolah dasar. Untuk SD sebanyak 49 sekolah. Sedangkan untuk jenjang SMP ada
sebanyak 26 sekolah. Renovasi dan rehab yang dilakukan untuk sekolah tersebut
bermacam-macam. Ada yang ditambah gedung dan halaman, ada juga yang ditambah halaman sekolahnya. Mayoritas adalah
penambahan gedung kelas di sekolah yang lahannya sempit. Agar sekolah tetap
punya halaman dan gedung kelas bisa bertambah maka yang dilakukan adalah dengan
meninggikan gedung sekolah. Rata-rata sampai tiga lantai. Dengan bertambahnya
ruang kelas, maka siswa yang dulunya kelasnya bergantian atau sistem shift
sekolah pagi dan siang tidak perlu dilakukan lagi. Mereka bisa sama-sama
berangkat ke sekolah di pagi hari semua. Selain pembangunan ruang kelas, yang
juga dilakukan adalah penambahan ruang laboratorium, ruang olahraga,
perpustakaan, dan saranan gedung yang lain tergantung kebutuhan. Kebutuhnnya sesuai dengan yang direkomendasikan dari Dinas Pendidikan.
Termasuk pemenuhan sarana dan prasarana alat yang mendukung. Pemerintah Kota Surabaya menyiapkan anggaran Rp200 miliar untuk proyek renovasi 75
sekolah dengan rincian 49 SD dan 26 SMP. Pengerjaan pun akan dilakukan pada
awal tahun 2018. Karena ini bukan proyek multiyear, maka renovasi sekolah juga
harus selesai di akhir tahun 2018. Yang pasti, ini hanya untuk pembangunan
ruang kelas untuk sekolah SD dan SMP, bukan sekolah baru.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan
Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Surabaya Ery Cahyadi mengatakan,
pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Surabaya terkait kebutuhan
sekolah yang membutuhkan renovasi. Selain itu ada beberapa sekolah yang juga
dibangun untuk kebutuhan ruang kelas baru. Dari 75 sekolah tersebut sebanyak 49
SD dan 26 SMP yang akan direnovasi. Sedangkan untuk SMA/SMK Pemkot tidak
memberikan anggaran karena sudah dikelola oleh Pemprov Jatim. Renovasi sekolah
tersebut digolongkan untuk renovasi ringan dan berat. Sekolah yang memiliki
luas halaman maka kebijakannya dengan meninggikan bangunan untuk dijadikan
ruang kelas baru. Hal itu sebagai solusi agar sekolah tetap bisa memiliki
halaman untuk digunakan kegiatan lainnya. Biar tidak ada shift dan siswa bisa
masuk sekolah bersama-sama. Selain pembangunan ruang kelas, juga dilakukan
adalah penambahan ruang laboratorium, ruang olahraga perpusataan, dan saranan
gedung yang lain tergantung kebutuhan. Renovasi sekolah tersebut ditargetkan
rampung di akhir tahun 2018 mendatang. Karena bukan proyek multiyears.
Ketua
Komisi D Agustin Poliana, Politisi PDI Perjuangan mengatakan, setiap tahunnya
Dinas Pendidikan dan dinas terkait harus memantau kondisi sekolah di Surabaya.
Perbaikan harus dilakukan sebelum kondisi sekolah rusak. Jangan tunggu sekolah
roboh dulu baru diperbaiki. Harus ada perhatian dan pemantauan. Kebutuhan
setiap sekolah juga harus didata dengan tepat. Jika kondisi kelas masih baik
diharapkan ada penambahan fasilitas lain yang bisa menunjang program belajar. Banyak
fasilitas pendidikan yang butuh penambahan.
Semangat
terus. Mari fokus menangani pembangunan infrastruktur sekolah demi masa depan
generasi muda.
SUMBER
:
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan