KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saturday, 23 June 2018

Musik Dan Tarian Tradisionil Indonesia Yang Terkenal Di Dunia

Posted by   on Pinterest


Indonesia tidak hanya terkenal karena kakayaan alamnya yang menakjubkan tetapi juga dikagumi sebagai negeri yang unik dan menarik. Keanekaragaman budaya dan adat istiadat setiap suku yang ada di masing-masing daerah di Nusantara, memberikan kebanggaan tersendiri. Maka, wisatawan mancanegara yang datang berlibur ke Tanah Air terpesona menikmati budaya tradisional di negeri ini. Bahkan, akademisi dari sejumlah perguruan tinggi di luar negeri sengaja dating ke Indonesia untuk mempelajari dan penelitian terkait budaya dan adat istiadat negeri tercinta ini.

Berikut music dan lagu tradisional khas Nusantara yang telah mendunia :

1. Wayang
Wayang merupakan seni pertunjukan yang dimainkan oleh seorang dalang dan biasanya diiringi musik gamelan dan suara merdu soerang pesinden. Kisah yang diceritakan dalam lakon pewayangan biasanya berkisar tentang kisah para punakawan seperti Petruk, Semar, bagong, dan Gareng.
Seni pertunjukan asli dari Indonesia yang berkembang di Pulau Jawa dan Bali ini sudah dikenal sejak beratus-ratu tahun yang lalu. Hingga pada tanggal 7 November 2003 Wayang Kulit telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu seni bertutur budaya Indonesia dalam daftar “Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity”. Prasasti Balitung yang ada sejak abad ke-4 membuktikan tentang keberadaan wayang pada saat itu, dengan catatan “galigi mawayang”. Dalam perkembangannya, terdapat beberapa jenis wayang, seperti wayang kulit, wayang golek, hingga wayang orang, dengan cerita yang semakin berkembang pula. Bahkan kini sudah banyak orang asing yang turut mempelajari kesenian yang berasal dari tanah Jawa ini, biasanya para Wara Negara Asing (WNA) yang tertarik dengan kesenian ini akan tinggal didaerah tertentu menuntut ilmu kesenian wayang sebagai mahasiswa atau langsung pada seorang dalang terkenal dan mumpuni.

2. Reog Ponorogo
Reog Ponorogo adalah salah satu kesenian tradisional yang berupa tarian yang pasti dan paten, biasanya seniman reog mementaskan berdasarkan aadegan yang telah dipelajarinya dengan tambahan gerak mengayun-ayunkan bagian kepala reog, kadang kala pementasan reog juga mengikutsertakan para penonton, pemain reog kadangkala berinteraksi dengan penonton, tentu saja dengan selalu memperhatikan intruksi dari pemain dan dalang. Reog Ponorogo merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari daerah Jawa Timur.
Kepuasan penonton dari pementasan Reog Ponorogo adalah adegan apik yang dipentasakan oleh penari reog seperti adegan singa barong yang merupakan adegan yang sangat disukai oleh penonton. Adegan ini berupa pemain reog memakai topeng berbentuk kepal singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Uniknya pertunjukan reog menggunakan topeng yang beratnya bisa mencapai 50-60 kilogram, yang dibawa oleh penarinya menggunakan gigi. Selain membutuhkan latihan dan fisik yang kuat, dipercaya juga kekuatan membawa beban oleh seorang penari reog didapat dari latihan spiritual berupa puasa dan bertapa.
Kisah asal-usul reog yang paling populer adalah ketika salah seorang abdi Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, bernama Ki Ageng Kutu mengumpulkan dukungan masyarakat untuk melakukan pemberontakan dengan cara menggunakan reog. Dalam pertunjukan tradisional ini, biasanya menampilkan sosok “warok” dan “gemblak”. Kesenian ini masih kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu gaib.

3. Angklung
Angklung adalah alat musik multitortal (bernada ganda) yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat di pulau Jawa bagian barat yang berbahasa Sunda. Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu). Sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran kecil.
Dulunya, angklung dimainkan untuk memanggil Dewi Sri (dewi padi) untuk turun ke bumi, agar tanaman masyarakat tumbuh subur. Hingga sekarang, alat musik tradisional ini, masih sering dimainkan, dalam berbagai upacara adat dan kegiatan nasional. Bahkan, angklung juga sudah terdaftar di UNESCO sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia, sejak bulan November 2010.
Penyerahan resmi sertifikat Angklung Indonesia sebagai bagian dari warisan budaya dilaksanakan di Jakarta, pada 19 Januari 2011. Sertifikat ini diserahkan oleh mantan Duta Besar RI untuk UNESCO Tresna Dermawan Kunaefi kepada Kementeri Pendidikan Nasional. Bahkan, negara-negara seperti Korea, Jepang dan Malaysia, telah mengenalkan angklung pada anak-anak usia sekolah.

4. Gamelan
Gamelan adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari tanah jawa. Nama Gamelan itu sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya benda yang dipukul/ ditabuh. Alat musik ini cukup popular di dunia, bahkan diajarkan dan masuk kurikulum di beberapa sekolah di Amerika Serikat dan New Zealand. Gamelan merupakah alat musik tradisional Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sejak tahun 2014.

5. Sasando
Sadando merupakan alat musik tradisional khas tanah Rote, Nusa Tenggara Timur yang terbuat dari daun lontar. Alat musik sasando berbentuk seperti harpa dan dimainkan dengan cara dipetik seperti gitar. Sasando sudah terkenal semenjak konser WOW 2013 yang diselenggarakan oleh Wonderful Indonesia.

6. Kolintang
Kolintang adalah barisan gong kecil yang ditempatkan mendatar. Alat musik tradisional kolintang berasal dari Sulawesi Selatan. Alat musik kolintang dimainkan dengan diiringi oleh gong dan drum. Alat musik kolintang juga telah lama dimainkan di negara-negara melayu seperti Malaysia dan Filipina.

7. Kendang
Kendang adalah alat musik tradisional berasal dari Sunda namun ada beberapa yang mengatakan dari Jawa Timur. Alat musik ini seringkali kita jumpai untuk mengiringi tarian-tarian tradisional, musik jazz dan kontemporer. Sudah banyak musisi Amerika Serikat menggunakan kendang sebagai alat musik pengiring.

8. Tifa
Alat musik tradisional khas Maluku dan Papua ini berbentuk seperti kendang namun berbentuk tube. Alat musik Tifa dimainkan dengan dipukul. Alat musik tifa juga seringkali dihiasi oleh ukiran-ukiran khas Papua dan Maluku. Tifa mulai dikenal semenjak banyak turis yang datang ke Maluku dan Papua dengan membawa pulang Tifa sebagai oleh-oleh.

9. Saluang
Saluang merupakan alat musik tiup tradisional berasal dari Sumatra Barat. Alat ini masuk mirip dengan suling namun lebih sederhana karena hanya memiliki empat lubang berurutan. Konon pada jaman dulu, pemain saluang dikatakan mempunyai mantra yang mampu menghipnotis penontonnya.


10. Tari Pendet
Tari pendet adalah sebuah tarian yang dibawakan oleh seorang wanita yang dipertunjukan sebagai kegiatan pemujaan di rumah ibadah umat Hindu, pura. Tari bernuansa sakral ini merupakan sebuah tari yang melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke dunia. Seriring dengan perkembangan jaman, tari pendet sekarang sudah berkembang sebagai tarian “ucapan selamat datang”, yang dikreasikan oleh salah seorang seniman Bali bernama I Wayan Rindi. Sekarang Tari Pendet sudah biasa ditarikan sebagai sebuah persembahan bagi para tamu-tamu dalam acara-cara budaya Indonesia.

11. Tari Kecak
Tari kecak merupakan tarian tradisional yang berasal dari Bali, tarian ini juga biasa disebut juga sebagai tari “cak” atau tari api (Fire Dance). Tari Kecak merupakan tari pertunjukan masal atau hiburan dan cendrung sebagai sendratari yaitu seni drama dan tari karena seluruhnya menggambarkan seni peran dari “Lakon Pewayangan” seperti Rama Sita dan tidak secara khusus digunakan dalam ritual agama hindu seperti pemujaan, odalan dan upacara lainnya.
Tari ini juga khusus digunakan untuk sebuah ritual keagamaan masyarakat Hindu di Bali. Bentuk – bentuk “Sakral” dalam tari kecak ini biasanya ditunjukan dalam hal kerauhan atau masolah yaitu kekebalan secara gaib sehingga tidak terbakar oleh api.
Tidak seperti tari bali lainnya menggunakan gamelan sebagai musik pengiring tetapi dalam pementasan tari kecak ini hanya memadukan seni dari suara – suara mulut atau teriakan – teriakan seperti “cak cak ke cak cak ke” sehingga tari ini disebut tari kecak.

12. Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat daerah Gayo Lues dan sekitarnya di Provinsi Aceh. Tarian saman termasuk menjadi salah satu tarian yang cukup unik, karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya tanpa adanya pergeseran dan liak-liuk anggota tubuh lain dan kaki. Penamaan dari gerakan pada tarian saman ini ada guncang, kirep, lingang, surang-saring (semua nama gerakan tari saman dalam bahasa Gayo). Syair yang digunakan dalam tarian Saman menggunakan campuran bahasa Arab dan bahasa Gayo.
Dalam beberapa referensi menyebutkan bahwa tari Saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari daerah Gayo di Aceh Tenggara. Diperkirakan tarian ini telah ada 700 tahun yang lalu, ketika para ulama ingin menyebarkan agama Islam melalui pesan moral. Kebersamaannya terlihat dari gerakan saman yang kompak, perkasa, cepat dan agresif. Pada tahun 2011 UNESCO menetapkan Tari Saman sebagai warisan budaya Indonesia yang patut dilestarikan. Pada Sidang akbar tahunan yang dihadiri lebih dari 500 anggota delegasi dari 69 negara, LSM internasional, pakar budaya dan media di Bali pada 22 – 29 November 2011, UNESCO menobatkan Tari Saman sebagai warisan budaya tak benda yang memerlukan perlindungan mendesak.

13. Tari Barong dari Bali
Tari Barong adalah tarian khas bali yang sudah ada sejak peradaban kebudayaan pra hindu. Tarian ini menggambarkan pertarungan antara kebaikan melawan kebathilan, Barong sebagai lambang kebaikan melawan Rangda yang merupakan simbol kejahatan.

14. Sendra Tari Ramayana
Sendratari ramayana merupakan gabungan dari pementasan tari dan juga pementasan drama tanpa dialog. Tarian ini diangkat dari kisah pewayangan ramayana. Sendratari ramayana pertama kali dipentaskan pada tahun 1961 di Candi Prambanan pada setiap hari selasa, kamis, dan sabtu. Pementasanya sangat artistik karena berada di panggung terbuka dengan panorama candi prambanan.

15. Lagu Sayang-sayange
Lagu sayang-sanyange merupakan sebuah lagu daerah yang berasal dari Maluku. Lagu ini digunakan sebagai ungkapan turun-temurun yang menandakan rasa kasih sayang terhadap persaudaraan dan lingkungan diantara masyarakat Maluku. Lagu ini sebenarnya berirama sederhana namun menimbulkan keceriaan pada satiap orang yang menyanyikanya, dalam bait terakhir dari lagu ini juga terselip sebuah pantun fenomenal “kalau ada sumur diladang, boleh kita menumpang mandi, kalau ada umur panjang, boleh kita berjumpa lagi”.

16. Lagu Jali jali
Lagu daerah yang berasal dari Betawi ini , oleh beberapa kelompok diyakini lahir dan dikembangkan oleh suku peranakan Cina di daerah jakarta melalui musik tradisional gambang kromong. Jali jali sendiri adalah merupakan sejenis tanaman perdu yang selalu ada di pekarangan rumah orang Betawi pada umumnya.

17. Bengawan solo-Gesang
Lagu keroncong berjudul "Bengawan Solo" yang diciptakan maestro keroncong Gesang pada tahun 1940 ini menceritakan sebuah sungai di Solo. Lagu yang diciptakan dalam waktu 6 bulan ini telah diterjemahkan setidaknya kedalam 13 bahasa antara lain Tionghoa dan Bahasa Jepang. Lagu versi bahasa Inggrisnya dibawakan oleh Mona Fong, penyanyi kelahiran China. Selain itu lagu "Bengawan Solo" juga pernah muncul di film In The Mood For Love besutan Wong Kar-wai pada tahun 2000, juga pernah dinyanyikan oleh penyanyi jazz asal Jepang keturunan Brazil, Lisa Ono dengan begitu indahnya. Atas karyanya yang mendunia ini, Gesang tetap berhak atas royalti lagu "Bengawan Solo".

Sebetulnya masih banyak lagu tradisional budaya Busantara yang sangat popular di mancanegara, misalnya lagu-lagu yang berasal dari Tanah Batak, seperti : Butet, Sigulempong, Pulo Samosir, O tano Batak, Lisoi, Poda, Siksiksibatumanikkan, Mariam Tomom dan sebagainya.

SUMBER :


No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat