Pengalaman
Masa Lalu
Setiap musim
mudik Lebaran, jalur Pantai Utara Jawa (Pantura) menjadi salah satu jalur yang
paling sibuk. Di Pulau Jawa, arus mudik lebaran mayoritas akan tetap banyak
melintas di Jalan Pantai Utara (Pantura) Jawa dan Tol Trans Jawa.
Pada Senin
(19/6/2017) memasuki H-6 Idul Fitri 2017 jalur pantura Kota Tegal mulai
dipadari pemudik. Antrean kendaraan bahkan tampak padat hingga menjelang Pintu
Masuk Tol Brexit. Laju kendaraan merayap dengan kecepatan dibawah 40 KM per jam
sepanjang sekitar 2 KM. Untuk mengantisipasi kemacetan, Polisi melakukan
penarikan arus dan memasang bambu cone untuk menyiapkan langkah contra flow. Kepadatan
arus mulai terjadi karena sebagian besar pemudik memilih awal untuk kembali
kekampung halamannya. Menurut Deni, salah seorang pemudik, dia memilih mudik
lebih awal karena takut mengalami kemacetan jika mudik nanti. Meski terjadi
kepadatan arus di ruas pantura, namun arus lalu lintas di dalam tol masih
relatif aman. Tidak terjadi penumpukan kendaraan maupun kemacetan.
Selasa
(Antara, 20/6/2017) Di semua jalur, baik yang rawan macet seperti di pasar yang
berada di sepanjang jalur pantura, untuk H-5 masih tergolong normal dan
lancar. Kepala Satuan Lintas Polres
Indramayu AKP Asep Nugraha di Indramayu, mengatakan arus mudik yang melewati
jalur pantai utara (pantura) di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terpantau
masih lancar. Jalur pantura Indramayu dari kedua arah terpantau normal dan
lancar dengan kecepatan rata-rata 70 sampai 80 km per jam. Seperti di jalan
pantura Lohbener, Patrol, Kandanghaur, Sukagumiwang dan Losarang semua masih
lancar. Demikian pula, tol Cipali yang
masuk wilayah hukum Polres Indramayu juga masih terpantau ramai dan lancar
untuk kedua arah. Di perbatasan Kabupaten Subang tepatnya km 123 sampai km 142
dengan Kabupaten Majalengka, kecepatan rata-rata bisa 80-90 km per jam. Pengendara
yang istirahat dan melaksanakan shalat tidak mengakibatkan penumpukan kendaraan
yang dapat mengganggu arus lalu lintas. Mengantisipasi peningkatan arus
kendaraan pada libur Idul Adha, polisi memberlakukan sistem buka tutup di jalur
pantura Pekalongan, Jawa Tengah, tepatnya di tempat perbaikan Jembatan
Ampel, Kecamatan Siwalan. Di lokasi ini,
sering terjadi antrean kendaraan mencapai 2-8 km, dari arah barat
Jakarta-Semarang maupun sebailiknya.
Sejumlah
ruas jalan utama di jalur tengah dan selatan Jawa Tengah mulai tersendat pada
H-2 akibat banyaknya pemudik yang mulai memasuki wilayah Banyumas dari arah
Pantura maupun dari arah Bandung yang hendak menuju Yogyakarta. Titik kepadatan
arus lalu lintas terjadi dijalur Pekuncen-Ajibarang hingga Wangon. Kemudian
kepadatan juga bertambah di jalur Jatilawang hingga Rawalo, kendaraan berjalan
merayap diakibatkan banyaknya kendaraan yang melintas ditambah adanya pasar
tumpah disepanjang jalur mudik. Dengan kondisi kemacetan tersebut, biasanya
pemudik yang akan menuju ke Yogyakarta maupun kota-kota lainnya di arah timur
Kabupaten Banyumas akan diarahkan untuk melintasi jalan-jalan alternatif mulai
dari Pekuncen-Losari. Kemudian masuk di jalur utama hingga Pasar Cilongkok lalu
belok ke kanan menuju Notog, selanjutnya ke Patikraja- Banyumas- Buntu.
Setibanya di Buntu, Kemranjen, Banyumas pemudik sudah kembali ke jalur utama
menuju Yogyakarta dengan melewati sejumlah titik rawan kemacetan mulai dari
Ajibarang hingga Sampang, Cilacap. Beberapa titik kemacetan juga diantisipasi
seperti pada ruas Semarang-Demak yang kerap menghadapi ancaman Rob. Kementerian
PUPR telah melakukan pembangunan tanggul pantai di Pantai Utara Kota Semarang
dari Kaligawe-Genuk sepanjang 2,2 km dan disiagakan 10 pompa untuk kondisi
darurat.
Menurut
Wakapolres Banyumas Kompol Malpa Malacopo di Poko Ajibarang mengatakan jika
prediksi puncak arus mudik yang melintasi wilayah Banyumas akan terjadi pada
H-2 dan H-1 pagi. Dari pantauan sekitar pukul 15.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB
sempat padat merayap, setelah itu landai. Dari pantauan detikcom, seputaran
wilayah Banyumas sejak pukul 18.00 sempat diguyur hujan ringan hingga sedang.
Banyak para pemudik yang memanfaatkan waktu tersebut untuk beristirahat dan
berteduh di warung-warung sepanjang jalan sambil menunggu hujan reda. Berdasarkan
data yang didapat dari Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, jumlah kendaraan
yang memasuki Banyumas per 24 jam melalui jalur Pantura melalui jalur tengah
menuju jalur selatan pada H-2 Lebaran 2017 mencapai 76.892 kendaraan roda dua
dibanding H-3 kemarin yang hanya 42.648 kendaraan. Sedangkan untuk kendaraan
mobil pribadi mencapai 32.448 dibanding kemarin yang hanya 19.336 kendaraan.
Rabu
(30/8/2017) Kasat Lantas Polres Kabupaten Pekalongan AKP Boby Anugrah Rahman
mengatakan, kondisi lalu lintas (jika arus padat) pada liburan panjang diantisipasi
dengan melakukan sistem buka tutup, jalan digunakan satu-satu bergantian. Ada
beberapa titik simpul kemacetan di jalur pantura Pekalongan yaitu Jembatan
Ampel dan Pasar Wiradesa. Hingga hari itu, perbaikan Jembatan Ampel sisi utara
belum selesai, diperkirakan hingga akhir tahun, sehingga lokasi ini menjadi
simpul kemacetan. Kendaraan seperti bus dan truk menggunakan sisi selatan.
Sementara, jembatan darurat hanya bisa dilalui mobil kecil, itu pun harus jalan
satu per satu, serta sepeda motor dan pejalan kaki. Dari arah timur, antrean
juga terlihat mulai Wiradesa atau sekitar 5 km. Dari arah barat, antrean mulai
Ulujami, Pemalang sampai lokasi perbaikan jembatan atau sekitar 4 km.
Jumat
(22/12/2017) Kapolres Cirebon, AKBP Risto Samudra, mengatakan sudah mulai
tampak kendaraan para pemudik di jalur pantura Cirebon yang didominasi
kendaraan roda empat. D jalur pantura arus lalu lintas dari arah Jakarta menuju
Jawa Tengah masih terpantau ramai lancar dan begitupun arah sebaliknya dari
Jawa Tengah menuju Jakarta. Di titik lain yakni di fly over Tegalkarang arah
Jakarta menuju Jawa Tengah pun masih terpantau lancar di mana di loket pembayaran
mengalami antrean sekitar 5-10 kendaraan begitupun arah sebaliknya terpantau
lancar. Kondisi yang sama terjadi di pintu tol Mertapada. Meskipun kendaraan
para pemudik sudah mulai tampak melintasi Cirebon namun arus lalu lintas masih
terpantau ramai lancar.
Persiapan
Jalur Mudik
Selasa,
(30/1/2018) Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR (PUPR) Arie Setiadi
Moerwanto mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, mengatakan Pemerintah
sendiri sejak jauh hari telah mempersiapkan penanganan arus mudik lebaran
tanggal 15-16 Juni 2018. Beroperasinya empat flyover yakni flyover Klonengan
dan Kesambi di Kabupaten Tegal, serta flyover Kretek dan Dermoleng di Kabupaten
Brebes pada tahun 2017 akan sangat membantu mengurangi antrean kendaraan dan
mempersingkat waktu tempuh pemudik dari Pantura menuju arah Purwokerto. Dengan
adanya empat flyover itu kemacetan parah akibat adanya perlintasan sebidang
kereta dapat terurai.
Menteri PUPR
Basuki Hadimuljono mengatakan jalan tol diperkirakan masih menjadi primadona
para pemudik. Saat ini pengguna jalan dari Jakarta menuju Semarang masih keluar
di Tol Pejagaan-Pemalang yakni di Gerbang Tol Brebes Timur. Kementerian PUPR
bersama dengan Pemerintah Daerah dan Badan Usaha Jalan Tol terus berupaya
menyelesaikan pembebasan lahan dan konstruksi Tol Trans Jawa. Ditargetkan Tol
Trans Jawa pada akhir 2018 bisa tersambung dan beroperasi. Bila ini sesuai
rencana, maka jalan Tol Semarang-Batang akan bisa digunakan untuk kendaraan
golongan I pada arus mudik nanti. Progres pembebasan tanahnya cukup baik,
tinggal percepatan konstruksinya kita lakukan. Untuk arus mudik Lebaran bulan
Juni 2018 beberapa ruasnya sudah bisa fungsional. Namun, masih banyak jalan
yang masih berupa tanah di sepanjang jalan Tol Batang-Semarang.
Rabu
(31/1/2018, detikFinance), dikutip dari keterangan resmi Kementerian PUPR,
beberapa ruas tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Pasuruan ditargetkan bisa
selesai dan diresmikan sebelum Juni 2018 atau sebelum mudik Lebaran 2018. Ruas
pertama adalah Tol Pejagan-Pemalang yang akan beroperasi penuh sepanjang 57,50
km dengan selesainya Seksi 3 dan 4 (Brebes Timur – Pemalang). Kemudian ruas
Solo-Ngawi, yang juga akan beroperasi penuh sepanjang 90,42 km dan
Ngawi-Kertosono untuk seksi 1 sampai seksi 3, mulai dari Ngawi hingga Wilangan
sepanjang 49,45 km dari total panjang 86,9 km.
Sementara
untuk ruas tol lainnya yang masih tahap penyelesaian konstruksi, ditargetkan
sudah fungsional dilewati kendaraan dengan kondisi perkerasan beton sebelum
lebaran nanti. Ruas tersebut di antaranya Pemalang-Batang (33,2 km),
Batang-Semarang (75 km), Semarang-Solo seksi 4 dan 5 dari Boyolali-Kartosuro
(32,54 km), Ngawi-Kertosono seksi 4 Wilangan-Kertosono (37 km). Dengan
demikian, total ruas fungsional di Tol Trans Jawa saat mudik nanti adalah
sepanjang 178 km.
Nantinya
akan disediakan empat rest area di sepanjang jalan Tol Batang-Semarang ini.
Empat rest area tersebut, yakni dua di jalur Batang ke Semarang, dan dua
lainnya di jalur sebaliknya. Diprediksi kemacetan saat mudik akan terjadi di
dalam tol tersebut. Namun kemacetan bisa diminimalisir dengan adanya pintu
keluar tol, yakni di Weleri, Gringsing, Kaliwungu dan Kendal. Jalan Tol
Batang-Semarang merupakan bagian dari jalan Tol Trans Jawa. Tol ini memiliki
panjang 74,2 kilometer.
Sabtu
(14/4/2018, Kompas.com) Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Basuki Hadimuljono saat meninjau Pekerjaan Proyek Konstruksi Ruas Tol
Pemalang-Batang-Semarang-Salatiga, memastikan Jalan Tol Trans Jawa dari Jakarta
hingga Surabaya bisa digunakan saat mudik dan balik Lebaran 2018. Sebagian
besar kondisi fisik jalan tol sepanjang 661 kilometer tersebut nantinya dalam
keadaan operasional penuh dan sebagian kecil lainnya fungsional. Tidak seperti
tahun 2017 lalu, yang masih ada menggunakan jalur darurat. Mudik tahun ini
dipastikan tidak ada lagi jalur darurat. Finalisasi pemeriksaan jalur terakhir
akan dilakukan pada 31 Mei 2018 mendatang secara bersama-sama antara
Kementerian PUPR, Kepolisian RI melalui Kakorlantas, dan Kementerian
Perhubungan. Ruas Tol Pejagan-Pemalang Seksi III dan IV sepanjang 37 kilometer
dari Brebes Timur hingga Pemalang sudah bisa dioperasikan, pemudik yang ke arah
Semarang tidak lagi harus keluar Pintu Tol Brebes Timur, namun bisa meneruskan
ke ruas Tol Pemalang-Semarang sepanjang 114,2 kilometer yang akan dibuka fungsional
atau belum dikenakan tarif tol. Kondisi jalan yang fungsional sudah mengalami
perkerasan beton atau aspal yang kualitasnya lebih baik dari lean concrete.
Sementara,
pekerjaan ruas Tol Pemalang-Batang dengan panjang total 39,2 kilometer juga
mengalami percepatan pada Seksi 1 Pemalang-Pekalongan sepanjang 17 kilometer
yang merupakan titik kritis. Titik kritis ini diatasi dengan menggunakan
teknologi konstruksi jalan bernama Vacuum Consolidation Method (VCM). Percepatan
dilakukan dengan meningkatkan intensitas pekerjaan penimbunan tanah dari semula
5.000 kubik per hari, menjadi 25.000 kubik per hari. Ruas yang sudah selesai
ditimbun dilanjutkan dengan penghamparan batu agregat. Pertengahan Mei sudah
bisa dimulai pengaspalan dan akan selesai dalam dua minggu.
Titik kritis
pertama adalah pembangunan Jembatan Kali Kuto pada ruas Tol Batang-Semarang
sepanjang 75 kilometer. Jembatan dengan desain pelengkung tersebut akan
terpasang sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan yakni minggu ke-3 April
2018. Selain itu, progres konstruksinya saat ini sudah mencapai 75,4 persen.
Sedangkan pembebasan lahannya sudah mencapai 98 persen. Titik kritis kedua
adalah pembangunan Jembatan Kenteng yang melintasi Kali Kenteng dan Kali Serang
pada ruas Tol Semarang-Solo Seksi IV dan V. Karena itu, jembatan ini belum siap
digunakan saat mudik Lebaran 2018.
Untuk mengatasinya, PT Trans Marga Jateng sebagai Badan Usaha Jalan Tol
(BUJT) yang sahamnya dimiliki oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Astra Infra,
dan PT pembangunan Sarana Jawa Tengah menjalankan skenario kedua yakni
membangun jalan permanen sepanjang 500 meter dengan lebar 7 meter. Lahan baru seluas 3.000 meter persegi dengan
kebutuhan dana sekitar Rp 1,5 miliar untuk menjalankan skenario kedua ini akan
dibeli. Senin (16/4/2018), Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desy
Arryani mengatakan eksekusi pembelian lahan ini akan dilaksanakan.
Pada Minggu
(22/4/2018) Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kawasan Monumen Nasional
(Monas), Jakarta Pusat, menyampaikan, pemerintah akan mengaudit seluruh
jembatan, khususnya di Pulau Jawa dan selesai sebelum masuk mudik Lebaran pada
libur panjang Idul Fitri 2018. Sebelum lebaran, ini akan diaudit dan dicek
untuk dinyatakan aman. Rencana tersebut menyusul peristiwa ambruknya jembatan
Babat yang menjadi penghubung Jalur Pantura Semarang-Surabaya pada Selasa 17
April 2018.
Pada Kamis
(26/4/2018) Ketua DPR Bambang Soesatyo meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat (PUPR) mencermati kondisi jembatan-jembatan di jalur pantai
utara (Pantura) Pulau Jawa yang rata-rata sudah berumur 20-45 tahun. Jembatan
yang perlu memperoleh perhatian khusus adalah di daerah Pangenan dan Ender di
Kabupaten Cirebon, serta Losari dan Tanjung di Brebes. Ada beberapa kerusakan
yang mengkhawatirkan. Kementerian PUPR bersama pemerintah daerah diminta melakukan
audit konstruksi dan meninjau ulang standar kelayakan dan keamanan pondasi
jembatan di jalan nasional di seluruh Indonesia secara berkala. Terutama di
kawasan perbatasan yang dilalui banyak angkutan bermuatan berat. Jika memang
ada kerusakan pada jembatan-jembatan di jalan nasional, diminta pemerintah
segera memperbaikinya. Jalur Pantura punya peran penting bagi jalur logistik
dan untuk lalu lintas pemudik. Segera lakukan perbaikan atas kerusakan yang ada
guna memperlancar arus lalu lintas dan meminimalkan kecelakaan, mengingat sudah
memasuki jelang arus mudik Lebaran 2018. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga
diminta menggandeng kepolisian untuk memperketat pengawasan atas kendaraan
berat yang mengangkut barang melebihi tonase di jalan nasional. Perketat pengawasan
dengan razia, termasuk di jalan tol terhadap truk-truk atau tronton yang
mengangkut muatan melebihi kapasitas guna meminimalisasi kerusakan jalan raya
yang diakibatkan kelebihan muatan angkutan barang.
Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggandeng beberapa pihak untuk
diajak bekerjasama melancarkan jalannya arus mudik Lebaran 2018, mulai dari
Kementerian Perhubungan, Kepala Korps Lalu Lintas Polri (Kakorlantas) hingga
BMKG. Tim tanggap bencana Sapta Taruna telah dipersiapkan di beberapa jalur
mudik yang terbilang rawan longsor dan kecelakaan. Pemerintah pun telah
berkoordinasi dengan beberapa pihak lainnya, seperti Badan Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk
menghadapi kemungkinan cuaca buruk sampai terjadinya bencana alam. Pada minggu
pertama bulan puasa, Kementerian PUPR bareng Kementerian Perhubungan akan
melakukan cek terakhir kesiapan arus mudik. Sehingga masih ada waktu sekitar 2
minggu untuk memenuhi kelengkapan yang diperlukan.
Pada Jumat 4
Mei 2018 Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, Jakarta, menilai kesiapan Mudik Lebaran 2018 di ruas
tol sampai jalan nasional di Jawa lebih baik dari tahun lalu. kondisi jalan di
jalur pantai selatan (Pansela) Banten-Yogyakarta, telah dipersiapkan meski masih
ada sejumlah perbaikan seperti pelebaran jalan di kawasan Kebumen. Di Pansela
sudah bagus, dari Banten sampai Yogya, cuma di Kebumen yang belum dilebarkan.
Yogyakarta sampai Ponorogo, saya kemarin lewat, sudah besar jalannya. Untuk
jalan pantai Utara (Pantura) Jawa, kondisinya sudah baik, terkecuali di
Jembatan Cincin Lima yang masih dalam proses pengerjaan. Targetnya, H-10
jembatan itu telah bisa beroperasi. Ada beberapa ruas tol baru yang nantinya
sudah bisa beroperasi fungsional, seperti Tol Solo-Ngawi, Wilangan-Kertosono
dan Salatiga-Solo. Dari Serang ke Surabaya, sudah bisa tol. Para pemudik
memiliki banyak alternatif rute sehingga tidak bergantung pada jalan tol. Sudah
ada jalan darurat juga. Menteri PUPR, menunjuk Menteri Perhubungan Budi Karya
Sumadi sebagai komandan mudik dan untuk pengaturan lapangan dipercayakan kepada
Kakorlantas Royke Lumowa.
Kementerian
PUPR juga telah menyiapkan berbagai skenario lain untuk menjaga kelancaran arus
mudik. Salah satunya dengan menghentikan operasional alat berat konstruksi
pembangunan jalan untuk sementara waktu. Alat berat juga dibersihkan, untuk
memberikan ruang jalan untuk pemudik. Paling lambat untuk yang di Cikampek itu
H-10 Lebaran. Di berbagai jalur mudik yang potensi macetnya besar, akan
disediakan berbagai sarana kebutuhan para pemudik, seperti mobile toilet dan
tambahan rest area. Ada tambahan rest area per 10-20 km, ada juga parking bay
yang operasional untuk memberi kesempatan pemudik beristirahat.
Kamis, 5
April 2018, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Royke Lumowa saat meninjau
perkembangan pembangunan tol Trans Jawa di Batang, Jawa Tengah, optimistis
jalan Tol Batang-Semarang akan siap digunakan sebagai jalur tol fungsional saat
mudik Lebaran 2018. Dikebut terus siang malam sehingga target H-10 Lebaran,
berarti awal Juni ini semua sudah fungsional dari Batang ke Semarang.
Tol dan Tol lagi
Jalan Tol
Trans-Jawa ditargetkan rampung pada akhir 2019 yang menghubungkan Merak hingga
Banyuwangi sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat peresmian Tol
Ngawi-Wilangan, 29 Maret 2018. Beberapa
jalan tol yang dirampungkan dibangun untuk dapat dilalui para pemudik, diantaranya,
sejumlah ruas tol yang merupakan bagian dari tol Trans Jawa yakni sepanjang 615
kilometer. Tol Trans Jawa ini membentang dari Cikampek (Jawa Barat) hingga ke
Surabaya (Jawa Timur).
Berikut
daftar jalan tol yang bisa dilalui pemudik pada lebaran 2018, seperti yang
dirangkum Okezone, Minggu (8/4/2018).
1. Tol
Pemalang - Pejagan.
Kakorlantas
Polri Irjen Pol Royke Lumowa mengatakan, tol di Jawa Tengah yang beroperasi
adalah Tol Pemalang - Pejagan. Sebagian besar (Tol Pemalang - Pejagan)
operasional. Ada sedikit titik yang (masih difungsikan sebagai jalur)
fungsional.
2. Tol
Batang – Semarang.
Royke Lumowa
mengatakan bahwa jalur tol Batang-Semarang ditargetkan akan siap digunakan
sebagai jalur tol fungsional pada mudik Lebaran 2018. Target H-10 Lebaran, berarti awal Juni ini
semua sudah fungsional dari Batang ke Semarang. Tol Semarang-Batang akan bisa
digunakan untuk kendaraan golongan I. Diakui masih banyak jalan yang masih
berupa tanah di sepanjang Tol Batang-Semarang. Nantinya akan disediakan empat
rest area di sepanjang tol Batang-Semarang ini yakni dua di jalur Batang ke
Semarang, dua rest area di jalur sebaliknya. Dalam pembangunan jalan tol
Batang-Semarang, ada ruas jalan yang belum bisa diselesaikan karena melewati
pemakaman dan masjid seperti yang terjadi di Kali Kangkung, Ngaliyan, Semarang.
3. Tol
Pemalang-Batang.
Ruas Jalan
Tol Pemalang-Batang yang memiliki panjang ruas 38,20 kilometer (km) dapat
difungsikan sebagai jalur arus mudik Lebaran 2018. Jalur Tol Pemalang-Batang ini terdiri dari dua seksi dari keseluruhan
proyek Jalan Tol Transjawa yang terbentang sepanjang 661 km dari
Jakarta-Surabaya yang diperkirakan selesai pada akhir 2018 ini.
Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau
lokasi proyek Tol Pemalang-Batang di Batang, Jawa Tengah, memastikan ruas Jalan
tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang yang pada tahun 2017 diberlakukan
sebagai jalur darurat, pada Mei 2018 sudah dapat difungsionalkan.
4. Tol
Brebes – Gandulan
Kakorlantas
Polri Irjen Royke Lumowa menyatakan Tol Brebes - Gandulan, Pemalang akan siap
beroperasi pada mudik Lebaran 2018. Pengerjaan proyek itu akan dipercepat dan
ditargetkan selesai pada H-10 Lebaran. Namun hingga saat ini, jalan di kawasan
Kaligangsa masih dalam keadaan yang belum memadai, kondisi jalan masih belum layak
dilintasi oleh kendaraan roda empat. Kaligangsa sampai Gandulan. Exit Gandulan
kurang lebih 30 Km belum begitu bagus, masih dalam tahap pengerjaan. Namun H-10
sudah selesai dalam kriteria tol operasional.
5. Tol
Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi).
Pimpinan
Proyek Tol Bocimi PT Trans Jabar Tol Joko Susilo mengatakan, progres
pembangunan fisik Tol Bocimi Seksi I (Ciawi- Ci gombong) yang merupakan bagian
megaproyek solusi kemacetan yang sempat mangkrak selama 25 tahun, per 25 Maret 2018
konsruksinya sudah sekitar 77,5%. Proyek
jalan tol Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) dan Bogor Outer Ring Road (BORR), pekerjaan
optimis selesai tepat waktu sehingga bisa difungsikan sebagai jalur mudik
Lebaran. Pembangunan Tol Bocimi terbagi empat seksi. Untuk seksi II
(Cigombong-Cibadak) yang melewati perbatasan Bogor-Sukabumi masuk tahapan pembebasan
tanah mencapai 98%. Sementara, seksi III (Cibadak-Sukabumi Barat) dan seksi IV
(Sukabumi Barat- Sukabumi Timur) masih tahap musyawarah untuk ganti untung,
bukan ganti rugi kepada masyarakat.
6. Tol
Semarang-Solo.
Pada Kamis
(8/9/2018) Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan Tol Semarang-Solo Seksi
IV dan V yang menghubungkan Salatiga dan Kartasura sepanjang 32,24 kilometer
ditargetkan akan fungsional pada masa mudik lebaran 2018. Dengan fungisionalnya
Tol Salatiga-Katasura maka proyek tol dari Semarang hingga Salatiga selesai.
Sebelumnya proyek Semarang hingga Salatiga sepanjang 40,41 kilometer telah
lebih dahulu beroperasi pada tahun lalu. Ditargetkan Jalan Tol Semarang hingga
Solo Seksi IV dan V ini bisa fungsional pada saat mudik, kecuali di Kali Kenteng
yang merupakan titik kritis. Bila tidak, kendaraan akan melalui jalur yang
bawahnya.
7. Tol
Pandaan-Malang.
Rabu
(14/2/2018) Direktur Utama PT JPM Agus Purnomo di Jakarta, mengatakan, bahwa
Jalan Tol Pandaan-Malang diproyeksikan akan beroperasi penuh pada penghujung
tahun 2018. Pembangunan proyek jalan tol Pandaan-Malang terus dilakukan
percepatan, dan diharapkan dapat menjadi solusi atas tingginya volume kendaraan
dari kota Surabaya dan kota Malang, terlebih ketika arus mudik Lebaran 2018.
Jalan Tol Pandaan-Malang dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik
Lebaran 2018. Jalan Tol Pandaan-Malang
dibagi menjadi lima seksi, yang terdiri dari Seksi I Pandaan - Purwodadi
(15.475 Km), Seksi II Purwodadi - Lawang (8.05 Km), Seksi III Lawang -
Singosari (7,10Km), Seksi IV Singosari - Pakis (4.75Km), dan Seksi V Pakis -
Malang (3.113 Km). Jalan Tol Pandaan-Malang akan terhubung dengan Jalan Tol
Gempol-Pandaan. Dengan beroperasinya jalan tol ini akan mampu mengurai simpul
kemacetan yang ada di jalan arteri, dan dapat memangkas waktu tempuh dari
Malang menuju Pandaan atau sebaliknya.
8. Tol Trans
Jawa ruas Tol Salatiga – Kartasura (Solo) juga bisa digunakan saat Lebaran.
9. Tol
penghubung Jateng dan Jatim yakni Tol Solo - Sragen dan Tol Solo – Ngawi, juga dipastikan beroperasi saat Lebaran.
10. Tol
Ngawi – Kertosono di Jawa Timur, akan
difungsikan sebagai jalur fungsional
11. Tol
Mojokerto - Jombang Jawa Timur sudah beroperasi.
Pada Kamis
(23/8/2012) mengingat dirilis dari Posko Harian Kemenhub, Jakarta Menteri Perhubungan EE
Mangindaan mengatakan, Pada periode itu juga, total pemudik melalui angkutan
umum telah mencapai 10.670.810 atau naik 7,42 persen dari periode yang sama
tahun lalu sebesar 9.933,144. Kenaikan Itu terjadi pada moda angkutan darat,
kereta api, laut, dan udara. Data Angka kerugian materi kecelakaan lalu lintas
selama arus mudik dan balik hingga 22 Agustus 2012 mencapai Rp 7,4 miliar.
Sedikitnya telah terjadi 3.587 kecelakaan mengakibatkan 641 orang meninggal
dunia, 1.031 luka berat, dan 3.444 luka ringan hingga H+2 Lebaran. Angka
kecelakaan lalu lintas pada data hitungan Korlantas Polri tersebut bukan hanya pengendara
pemudik saja, melainkan juga para pengendara biasa non-mudik. Jadi semua
kecelakaan mudik dan biasa di seluruh Indonesia termasuk kecelakaan H-7 sampai
H+2 digabung. Kerugian materi ditaksir hanya mencapai Rp 58,8 juta.
Kala itu, masih
banyak pemudik menggunakan kendaraan roda dua yang memaksakan diri pulang ke
kampung halamannya. Padahal, para pemudik tersebut masih bisa membawa motornya
saat mudik, asal pengendaranya naik bis sementara motornya diangkut menggunakan
kereta api, truk, ataupun kapal. Kecelakaan sepeda motor di jalan terjadi
karena mengantuk dan capai di perjalanan, juga terlalu banyak barang dan orang
yang diangkut.
Mudik sudah
dekat, usahakan pakai kendaraan yang pantas. Ingat, keselamatan juga penting.
SUMBER :
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan