KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Tuesday 29 May 2018

Nilai UN 2018 Turun, Mengapa Masih Dipergunjingkan?

Posted by   on Pinterest


Nilai UN 2018 turun

Nilai Ujian Nasional atau Hasil UN SMP 2018 sederajat telah diumumkan serentak hari, Jumat, 25 Mei 2018. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Serah Terima Hasil Ujian Nasional (UN) jenjang SMA/MA/SMK kepada semua Dinas Pendidikan Provinsi pada hari Senin tanggal 30 April 2018 di Ruang Sidang Graha I, Jakarta.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman, saat penyerahan Daftar Kolektif Hasil Ujian Nasional (DKHUN) SMP/MTs se-Jawa Timur di Surabaya, (Kamis, 24 Mei 2018) mengatakan, hasil UN untuk wilayah Jawa Timur mengalami penurunan jika dibandingkan nilai ujian nasional tahun sebelumnya. Indikator penurunan itu dilihat dari banyaknya siswa yang mendapat nilai UN di bawah 55.

Tahun 2017/2018, dari 402.028 jumlah siswa peserta ujian, sebanyak 56,52 persen atau sekitar 170.172 siswa mendapat nilai di bawah 55. Ada penambahan 1,12 persen jika dibandingkan hasil UN tahun pelajaran 2016/2017. Tahun pelajaran 2016/2017 terdapat 398.984 peserta UN tingkat SMP se-Jatim. Dari angka tersebut sekitar 55,4 persen atau 171.665 siswa mendapat nilai di bawah 55.

Tahun ajaran 2015/2016 ada 406.760 siswa SMP menjadi peserta UN. Peraih nilai di bawah 55 hanya 34,84 persen atau sekitar 110.538 siswa. Bertambahnya jumlah nilai di bawah 55 terjadi pada jenjang MTs. Tahun ajaran 2016/2017 sebanyak 59,03 persen siswa dari 178.946 siswa mendapat nilai di bawah 55.

Tahun jaran 2017/2018 ini naik menjadi 73,34 persen siswa. Penyebabnya bukan salah muridnya, tapi karena tingkat kesulitan soal yang sangat tinggi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Mendikbud diminta meninjau ulang tingkat kesulitan soal ujian. Ternyata dengan adanya UNBK dan UNKP di jenjang SMP tidak menurunkan jumlah siswa peraih nilai di bawah 55.

Saiful, mantan Kepala Badan Diklat Jawa Timur ini menilai penurunan hasil UN merata terjadi di Indonesia. Salah satu cara membuat siswa serius dalam menghadapi UN adalah mengembalikan UN sebagai syarat kelulusan. Beberapa waktu lalu Kemendikbud sudah mewacanakan hal tersebut. Hasil di Jatim, masih cukup baik bila dibandingkan dengan daerah lain. Bahkan hasil SMP itu masih lebih baik dibanding SMA/SMK.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di kantor Metro TV, Jakarta, (Ahad, 27 Mei 2018) menganggap penurunan hasil nilai ujian nasional sekolah menengah pertama atau UN SMP 2018 adalah hal yang wajar. Kementerian, memang tengah meningkatkan standar pendidikan dengan menyisipkan soal dengan daya nalar tinggi atau High Order Thinking Skill (HOTS). Penurunan nilai siswa diimbangi oleh kualitas nilai yang meningkat. Kenaikan kualitas, terjadi tidak hanya karena standar kesulitan soal yang bertambah, tapi juga melalui penggunaan komputer dalam pelaksanaan ujian. Penggunaan komputer itu, membuat siswa tidak dapat melakukan kecurangan. Nilai secara skor memang turun, tapi secara kualitas naik, karena norma kejujurannya kami naikkan.

Pemerintah berkukuh akan mempertahankan pemakaian soal HOTS pada ujian tahun depan. Pemerintah perlu menaikkan standar kesulitan soal untuk memperbaiki Pendidikan di Indonesia, perlu diperbaiki untuk mengatasi ketertinggalan atas negara lain. Pemerintah dapat saja menurunkan standar soal agar rata-rata nilai siswa naik kembali, namun demi meningkatkan kualitas pendidikan nasional kebijakan yang tidak popular itu bukan masalah.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kemendikbud, Totok Suprayitno, dalam acara 'Penjelasan Hasil UN Jenjang SMA dan SMK Tahun Pelajaran 2017/2018' (8/5/2018) mengatakan bahwa secara umum terjadi penurunan rerata nilai UN, terutama untuk mapel matematika, fisika, dan kimia. Berdasarkan analisis Badan Peneliti dan Pengembangan, ada indikasi kuat bahwa penurunan rerata nilai UN disebabkan oleh dua factor yaitu :
1. Faktor norma.
Untuk UN 2018, memang dimasukkan beberapa soal dengan standar yang lebih tinggi dibanding UN Tahun 2017. Kesulitan ini tampak dialami oleh siswa2 di 50% sekolah, ditunjukkan dengan rerata nilai UN yang menurun. Tapi nilai UN di 50% sekolah lainnya justru mengalami kenaikan. Secara agregat faktor kesulitan soal ini tampaknya berpengaruh kecil.
2. Faktor perubahan moda ujian.
Pengaruh kedua ini dianggap lebih besar yakni perubahan dari Ujian Nasional Berbasis Kertas ( UNKP) Pensil ke Ujian Nasional Berbasis Komputer. Sekolah-sekolah yang semula UNKP dan berubah ke UNBK mengalami penurunan nilai (terkoreksi) sangat signifikan. Sekolah-sekolah dengan indeks integritas rendah (IIUN 2017) secara rerata terkoreksi nilainya (menurun) sebesar 39 poin. Bahkan ada beberapa sekolah yang rerata nilai UN-nya turun hampir 50 poin.

Hasil UN ini selanjutnya akan dianalisis untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. Hasil analisis tersebut akan didistribusikan ke semua Dinas Pendidikan untuk ditindaklanjuti dengan program-program peningkatan mutu pembelajaran.

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Bambang Suryadi, menambahkan bahwa penyelenggaraan UN 2018 sudah berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan Prosedur Operasi Standar (POS) UN yang telah ditetapkan. Sebagian besar siswa SMA (93%) dan siswa SMK (98%) telah melaksanakan UNBK, dengan relatif tertib dan lancar. Sebanyak 14,1% SMA, 20,3% MA, dan 12,2% SMK dari sekolah pelaksana UN menyelenggarakan UNBK dengan skema resource sharing.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Moch. Abduh, menerangkan bahwa pada tahun 2018, Indonesia menorehkan sejarah berhasil menyelanggarakan UN Berbasis Komputer kepada hampir 6 juta siswa yang tersebar di 59.467 sekolah. UN tahun 2018 juga menjadi awal mula penggunaan format soal isian singkat.

Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan, Dadang Sudiyarto menjelaskan, pelaksanaan UNKP Tahun 2018 jenjang SMA/MA dan SMK diikuti oleh 197.606 peserta, yaitu 9 % siswa SMA/MA dan 2 % siswa SMK. Hasil UNKP Tahun 2018 terjadi perbaikan Indeks Integritas Ujian Nasional (IIUN) dari sekolah yang IIUN rendah naik menjadi IIUN tinggi, yaitu sekitar 40% dari sekolah dengan IIUN lebih dari 80%. Keadaan ini menunjukkan adanya perbaikan pelaksanaan UNKP.

Berdasarkan data yang diperoleh Kompas.com dari Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian SMP/SMA Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, berikut daftar 10 sekolah dengan total nilai rata-rata UN SMP tertinggi di DKI Jakarta:
1. SMP LabSchool Kebayoran dengan total nilai rata-rata UN 349.20
2. SMP Kristen 2 BPK Penabur dengan total nilai rata-rata UN 347.65 
3. SMP Djuwita dengan total nilai rata-rata UN 347.38
4. SMP Negeri 115 dengan total nilai rata-rata UN 347.37
5. SMP LabSchool Kebayoran dengan total nilai rata-rata UN 345.14
6. SMP Santa Ursula dengan total nilai rata-rata UN 343.50
7. SMP Negeri 41 dengan total nilai rata-rata UN 343.30
8. SMP Kanisius dengan total nilai rata-rata UN 341.10
9. SMP Kristen 8 Penabur dengan total nilai rata-rata UN 341.06
10. SMP Kristen 7 Penabur dengan total nilai rata-rata UN 340.07

Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Jogja Hasyim (Harian Jogja, Minggu, 27/5/2018) mengatakan pihaknya mencatat ada empat siswa yang masuk dalam lima besar nilai tertinggi se-DIY hasil UN 2018, tepatnya di urutan kedua hingga kelima. Keempat siswa itu masing-masing adalah Danasti Adya Paramadhatu (SMPN 8) dengan nilai 390,5 di urutan kedua se-DIY, disusul Y Satriyo Adhinugroho (SMPN 8) dengan nilai 386,50 di urutan ketiga. Sedangkan di urutan ke empat diraih atas nama F Marselino Handoyo (SMPN 5) dengan nilai 386,50 dan Nathasyafa Indira Sista dari (SMPN 8) dengan nilai 386 di urutan kelima. “Di urutan keenam juga dari Kota Jogja atas nama Ariston Tristan Brysmana dari SMPN  8 juga, nilainya 385,50. Kalau di urutan pertama informasinya dari Bantul. Selain menduduki rangking dua hingga enam, siswa dari Kota Jogja juga berada di peringkat kedelapan hingga kesepuluh, sedangkan untuk peringkat ke tujuh diraih siswa dari Sleman. Ketiga siswa asal Kota Jogja tersebut adalah Nazhita Fathia Azzahra (SMPN 8) dengan nilai 384,5; Muhammad Luthfi (SMPN 5) dengan nilai 384,5; serta Danindra Ario Wiryawan (SMPN 5) dengan nilai 384,5. Di Kota Jogja, sebanyak delapan siswa meraih hasil UN SMP tertinggi sepuluh besar se-DIY. Capaian itu paling banyak diperoleh SMPN 8 Kota Jogja, sementara nilai tertinggi UN 2018 diraih dari satu siswa di Bantul.

Kelulusan SMA dan SMK 2018

Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mengatakan 56.465 siswa, mencapai 99,99 persen lulus dalam pengumuman kelulusan SMA 2018 pada Kamis, 3 Mei 2018. Dari jumlah sebanyak 56.474 siswa SMA yang menjadi peserta dalam ujian nasional berbasis komputer (UNBK), hanya ada Sembilan siswa yang dinyatakan tak lulus.
Untuk siswa SMK, tingkat kelulusannya mencapai 99,97 persen dari jumlah seluruh siswa SMK yang ikut, sebanyak 68.472 siswa. Ada 21 siswa SMK yang tak lulus dalam pengumuman hari ini.
Sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jakarta mengumumkan hasil kelulusan siswa Ujian Nasional SMA/MA Tahun Pelajaran 2017/2018 secara serempak melalui website masing-masing sekolah, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional, (Rabu, 2/5/2018). Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi siswa datang ke sekolah dan melakukan aksi corat-coret seragam. Tapi tak ada larangan siswa yang mau datang ke sekolah.

Berikut peringkat terbaik hasil rata-rata UN SMA/MA provinsi DKI Jakarta:

Bidang IPA
1. SMAN Unggulan MH Thamrin (86,90)
2. SMA Kristen 1 BPK Penabur (85,45)
3. SMA Santa Ursula (83,56)
4. SMA Kanisius (83,11)
5. SMA Kristen 3 BPK Penabur (81,82)

Bidang IPS
1. SMA Santa Ursula (83,92)
2. SMA Kanisius (82,39)
3. SMA Kristen 1 BPK Penabur (81,68)
4. SMA Kristen Karunia (81,16)
5. SMAN 8 (79,30)

Dari konfirmasi resmi Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang diterima Kompas.com untuk jenjang SMA bidang IPA, SMA Negeri Unggulan MH Thamrin meraih rata-rata nilai UN tertinggi dengan nilai 86,90. Menyusul kemudian SMA Kristen 1 BPK Penabur dengan nilai 85,45. SMA Santa Ursula dan SMA Kanisius menyusul masing-masing menempati peringkat ketiga dan empat dengan nilai rata-rata 83,56 dan 83,11. SMA Kristen 3 BPK Penabur menempati posisi selanjutnya dengan niai rata-rata UN 81,82. SMA Negeri Unggulan MH Thamrin memimpin pencapaian terbaik untuk beberapa bidang studi UN, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Fisika, dan Kimia. Rata-rata UN Matematika tertinggi diperoleh SMA Kristen 1 Penabur dengan nilai 88,78. SMA Santa Ursula menjadi peraih nilai rata-rata mata pelajaran Biologi UN tertinggi dengan nilai 88,17.

Selain merilis daftar nilai rata-rata ujian untuk jurusan IPA, Dinas Pendidikan DKI Jakarta juga merilis daftar SMA dari bidang IPS. Untuk jurusan IPS, SMA Santa Ursula menempati posisi pertama dengan nilai rata-rata UN 83,92. Kemudian berturut turut ditempati oleh SMA Kanisius (82,39), SMA Kristen 1 Penabur (81,68), SMA Kristen Karunia (81,16), dan SMA Negeri 8 (79,30). SMA Santa Ursula menjadi peraih nilai rata-rata hasil UN terbaik untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Geografi. SMA Kristen 1 Penabur dan SMA Kristen Karunia sama-sama meraih nilai mata pelajaran Bahasa Inggris terbaik dengan nilai (85,14). Nilai rata-rata Ekonomi diraih SMA Kristen Karunia dengan nilai 90,00 dan Sosial diraih SMA Negeri 8 dengan nilai 81,00.

Hasil UN Online

Selama ini, yang banyak diketahui orang-orang hanya mengecek atau melihat hasil UN SMP 2018 dan UN Mts 2018 melalui pengumuman di sekolah. Pada umumnya melihat hasil UN, orang tua siswa diminta untuk datang ke sekolah mewakili siswa untuk mengambil selembaran kertas yang berisi pengumuman hasil UN atau kelulusan. Di kertas tersebut tertuliskan Lulus atau Tidak Lulus berikut nilai hasil UN. Namun, ada pula sekolah yang menyerahkan hasil UN langsung kepada siswa yang bersangkutan.

Ternyata, ada cara untuk melihat hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMP maupun UN Mts 2018 Via online. Menurut situs unbk.kemdikbud.go.id dijelaskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasional dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya.

Berikut Cara Melihat Hasil Cara Melihat Hasil UN SMP dan Mts 2018 Via Online. Sebelumnya, tanyakan lebih dahulu ke sekolah apakah pengumuman hasil UN diumumkan secara online atau langsung di sekolah saja. Jika diumumkan secara Online, ikuti tahapan-tahapan berikut :

1. Buka laman Puspendik Kemendikbud yakni :

atau klik tautan berikut : PuspendikKemendikbud


2. Isi data terkait sebagai berikut :
* Jenjang : SMP / MTs, SMA / MA, atau SMK
* Program Studi : IPA , IPS, atau Bahasa
* Provinsi: isi sesuai dengan provinsi, dimana sekolah berada
* Kota / Kabupaten : Isi sesuai dengan kota / kabupaten, dimana sekolah berada
* Status Sekolah : Negeri atau Swasta
* Jenis Sekolah : SMA, MA, atau SMK
* NPSN: isi sesuai dengan nomor pokok sekolah
* Kode sekolah: isi sesuai dengan kode sekolah anda

3. Setelah data terisi, klik tombol ‘Cari’
4. Akan muncul data bisa diunduh file untuk dilihat detail

Semoga bermanfaat.

Jangan lupa berbagi dan Subscribe ya .....

SUMBER :

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat