Kementerian Agama kembali membuka Program Beasiswa
Santri Berprestasi (PBSB). Pendaftaran PBSB tahun 2018 ini mulai dibuka pada
Kamis (15/03) besok. Pendaftaran akan dibuka selama sebulan hingga 15 April
2018.
Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengatakan,
PBSB sudah bergulir sejak tahun 2005. Program ini menjadi salah satu upaya
Pemerintah melalui Kementerian Agama untuk memperluas akses bagi santri
berprestasi untuk bisa kuliah di sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Bidang yang digeluti juga beragam, antara lain: ilmu kedokteran, kesehatan,
farmasi, keperawatan, ilmu murni (Matematika, Fisika, Biologi, Kimia), teknik
industri, teknik sipil, teknik mesin, teknologi informasi, teknik perkapalan,
pertanian, agribisnis, ilmu agama Islam (Islamic Studies), seni dan desain,
hingga bahasa dan ilmu pengetahuan budaya. Dari situ, kiprah alumni pesantren
dalam pembangunan di masa mendatang lebih variatif, tidak hanya pada aspek
pendidikan agama dan keagamaan.
Sejak 2005, total sudah ada 4.276 santri penerima
beasiswa PBSB. Sebanyak 3.428 santri sudah lulusan sarjana dan berhidmat pada
beragam profesi, sedang 848 santri lainnya, masih menjalani kuliah. Saat kali
pertama dibuka pada 2005, PBSB hanya merekrut 33 santri. Jumlah ini secara
berturut meningkat menjadi 177 santri (2006), 381 santri (2007), dan 442 santri
(2008). Sempat turun menjadi menjadi 342 santri (2009), kuota PBSB kembali naik
menjadi 675 santri (2010). Sejak tahun 2011, kuota PBSB terus turun menjadi 552
santri, 337 santri (2012), dan 163 santri (2013). Pada tahun 2014, kembali naik
menjadi 359 santri, lalu 515 santri di 2015. Kuota PBSB kembali turun pada 2016
menjadi 143 santri dan 157 santri di 2017. “Tahun ini, kuota PBSB adalah 290
santri,” tegasnya.
“Program ini sudah berjalan lebih sepuluh tahun.
Faktanya, para santri saat diberi kesempatan, mereka terbukti tidak kalah
dengan siswa lain. Prestasi mereka di perguruan tinggi sangat gemilang.
Sebagian sudah menjadi professional pada bidangnya, mulai dokter, pendidik, teknokrat,
ahli gizi, dan lainnya. Sebagian sedang melanjutkan belajar di sejumlah
perguruan tinggi ternama di luar negeri. PBSB sekaligus menjadi bentuk
kehadiran negara dalam mengapresiasi kontribusi pesantren dalam mengisi
kemerdekaan. Apalagi, pesantren sudah menjadi sumber mata air keilmuan sejak
abad 14, sebelum Belanda menjajah. Para santri PBSB diharapkan menjadi generasi
tangguh, tonggak keberlanjutan pesantren. Mereka diharapkan menjadi
ilmuwan-santri moderat yang kelak akan menempati posisi-posisi penting di
negeri ini. PBSB juga sejalan dengan upaya menjadikan Indonesia sebagai
destinasi pendidikan Islam dunia,” ujar Kamaruddin di Jakarta.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren
(PD Pontren) Ahmad Zayadi mengatakan bahwa masa pendaftaran calon peserta PBSB
tahun ini sedianya akan dibuka pada 28 Maret 2018. Rencana itu dimajukan
menjadi tanggal 15 Maret 2018 berdasarkan hasil diskusi bersama dengan
Perguruan Tinggi Mitra (PTM).
“Masa pendaftaran calon peserta PBSB dibuka selama
satu bulan. Setelah itu masih ada proses verifikasi data dan pelaksanaan
seleksinya. Pelaksanaan seleksi PBSB dijadwalkan pada awal bulan puasa. Jadi
kita menghindari pelaksanaan seleksi mendekati Idul Fitri,” jelas Ahmad Zayadi.
Kuota beasiswa PBSB tahun 2018 ini berjumlah 290
dan tersebar di 14 PTM. Keempat belas PTM tersebut terdiri dari tujuh Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), yaitu:
- UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (menjalin kemitraan PBSB sejak 2005),
- UIN Sunan Ampel Surabaya (2006),
- UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (2007),
- UIN Walisongo Semarang (2007),
- UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (2009),
- UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2013), dan
- UIN Alauddin Makassar (2016).
- Institut Pertanian Bogor (menjalin kemitraan PBSB sejak 2005),
- Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya (2006),
- Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta (2006),
- Universitas Airlangga (Unair) Surabaya (2007),
- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung (2010),
- Universitas Cendrawasih (Uncen) Jayapura (2016), dan
- Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta (2018).
Berbeda dengan sebelumnya, beasiswa PBSB tahun ini
hanya akan diberikan khusus kepada madrasah aliyah swasta yang berada di
pesantren.
“Dua tahun lalu, akses terhadap program ini juga
diberikan kepada santri pondok pesantren yang belajar di MAN. Tahun ini,
beasiswa khusus diberikan kepada santri yang belajar di MA swasta milik
pesantren. Selain mendapat biaya perkuliahan, para santri yang lolos seleksi
PBSB ini nantinya akan mendapat insentif bulanan serta dana pembinaan,”
tegasnya.
Teknis Seleksi
Kepala Subdit Pendidikan Pesantren Basnang Said
menjelaskan bahwa pendaftaran PBSB akan dilakukan secara online dan offline.
Pendaftaran offline hanya diperuntukan bagi santri di kawasan Indonesia Timur.
Adapun persyaratan khusus mendaftar PBSB adalah sebagai berikut:
1) Santri merupakan lulusan Madrasah Aliyah swasta
milik pondok pesantren, atau pondok pesantren muadalah, atau pondok pesantren
salafiyah;
2) Santri telah mukim (tinggal) di pesantren
minimal selama 3 tahun terakhir; dan
3) Santri telah mendapatkan rekomendasi dari
pimpinan pondok pesantren.
Kepada para santri yang akan mendaftar, Basnang
mengingatkan untuk teliti dan cermat dalam mengisi form pendaftaran serta
menentukan pilihan jurusan dan perguruan tinggi. Peserta diminta membaca terlebih
dahulu ketentuan dalam petunjuk teknis PBSB.
Ada beberapa perguruan tinggi yang menetapkan
persyaratan khusus tambahan, misalnya: persyaratan tidak buta warna pada
beberapa prodi, tinggi badan minimal 155cm pada prodi Keperawatan, Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan, hafalan Alquran minimal 3 juz di UIN Bandung serta 10 juz
di UIN Malang dan UIN Yogyakarta. Bahkan, untuk pilihan Prodi Ilmu Hadits, UIN
Yogyakarta mensyaratkan hafal 100 Hadits.
Menurut Basnang, Seleksi PBSB menggunakan Computer
Based Test (CBT). Jadwal serta lokasi pelaksanaan ditentukan oleh Kanwil
Kemenag Provinsi, kecuali untuk pilihan prodi di UNAIR Surabaya. Pihak UNAIR
menetapkan bahwa pelaksanaan seleksi dilakukan di kampus UNAIR Surabaya, bukan
pada wilayah masing-masing seperti pada pilihan prodi lainnya. Biaya
transportasi dan akomodasi selama proses seleksi di UNAIR juga ditanggung oleh
masing-masing santri.
Tes CBT dibagi menjadi empat sessi.
- Pertama, Tes Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan kepesantrenan selama 60 menit.
- Kedua, Tes Potensi Akademik selama 70 menit.
- Sesi ketiga adalah Tes Kemampuan Bidang Studi (120 menit).
- Sesi keempat adalah wawancara (150 menit). Sessi ini hanya dilakukan untuk peserta seleksi yang mengambil pilihan studi di UIN Malang.
Untuk materi MIPA, tes mencakup: Matematika IPA,
Fisika, Kimia, dan Biologi. Sedang untuk materi IPS, tes mencakup: matematika IPS, ekonomi, sosiologi,
dan geografi. Untuk materi keagamaan, tes mencakup: Fiqih, Tafsir, Hadits,
Aqidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan Islam.
“Semua
persyaratan khusus tambahan ini merupakan ketetapan Perguruan Tinggi. Sebelum
mendaftar, kami minta para santri memahami petunjuk teknis pelaksanaan PBSB
pada situs resmi Kemenag, Ditpdpontren, dan PBSB,” tutup Basnang.
Berikut jadwal tahapan seleksi PBSB tahun 2018:
- Masa Pendaftaran (15 Maret – 15 April 20180;
- Verifikasi Data (16 – 30 April 2018);
- Pengumuman Tempat Seleksi (2 Mei 2018);
- Pelaksanaan Seleksi (14 – 18 Mei 2018);
- Penentuan Kelulusan (1 Juni 2018); dan
- Pengumuman Kelulusan (4 Juni 2018)
Info selengkapnya, download Juknis PBSB Tahun 2018 dan info lengkapnya disini.
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan