KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saturday 17 March 2018

Kualitas Pengajaran Lebih Penting, Bukan Lamanya Belajar

Posted by   on Pinterest

Sebuah klasemen liga global yang baru, yang dibuat oleh Economist Intelligence Unit of Pearson, telah menempatkan Finlandia menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Pemeringkatan ini berdasarkan gabungan dari hasil tes internasional dan data seperti tingkat kelulusan antara tahun 2006 dan 2010, seperti yang dilaporkan oleh BBC.

Sistem pendidikan di Finlandia: sedikit pekerjaan rumah, sedikit waktu di dalam kelas, lebih banyak bermain, tak ada ujian nasional (UN) dan sebagainya. Namun, menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Mereka menerapkan reformasi pendidikan secara besar-besaran 40 tahun yang lalu, sistem sekolah di negara itu secara konsisten di atas rata-rata sistem pendidikan internasional.

Bagaimana mereka melakukannya? 5 Alasan Kenapa Sistem Pendidikan Finlandia No. 1 di Dunia.

1. Di Finlandia, Anak-anak Harus 7 Tahun Dulu Baru Boleh Sekolah.
Di Negara Finlandia secara hukum, anak-anak baru boleh disuruh bersekolah ketika berusia 7 tahun. Hal itu berdasarkan pertimbangan mendalam mengenai kesiapan mental anak-anak untuk duduk di ruang kelas. Mereka juga percaya kelebihan bermain dalam belajar, berimajinasi, dan menemukan jawaban sendiri. Anak-anak di usia itu justru dimotivasi untuk dilebihkan porsi bermain dan bersosialisasi dengan rekan sebaya. Tidak hanya itu, mereka juga dibiasakan untuk meneliti/observasi sendiri lingkugannya. Bahkan penilaian tugas tidak dilaksanakan guru sampai mereka memasuki kelas 4 SD. Sampai jenjang SMA pun, permainan interaktif masih mendominasi metode belajar.
Pelajar di Finlandia sudah terbiasa menemukan sendiri cara pembelajaran yang paling menyenangkan bagi mereka, sehingga nantinya tidak merasa dipaksa untuk belajar. Oleh sebab itu walaupun mulai telat, tetapi pelajar berusia 15 tahun di Negara Finlandia justru berjaya menekuk lutut murid lain dari penjuru dunia dalam ujian internasional Programme for International Student Assessment (PISA). Itu membuktikan keutamaan dan efektivitas cara belajar di Negara Finlandia.

2. Hanya Satu jam! 45 menit belajar, 15 menit istirahat
Setiap 45 menit pelajar di Negara Finlandia belajar, mereka deprogram untuk memperoleh istirahat sepanjang 15 menit. Orang-orang di Negara Finlandia mengimani bahwa kompetensi optimal murid dalam memperoleh pengetahuan baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka memilliki kesempatan merehatkan otak dan mengumpulkan fokus baru. Mereka juga menjadi lebih produktif di jam-jam belajar sebab mereka paham bahwa toh setelah ini mereka akan dapat kembali bermain.
Di samping menumbuhkan kemampuan fokus di atas, mendapatkan jam rehat yang lebih lama di sekolah juga sebenarnya mempunyai khasiat bagi kesehatan. Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain, tidak hanya duduk di ruangan. Bagus juga kan kalau tidak membiasakan anak-anak dari kecil untuk terlalu sering duduk.

3. Sekolah Negeri Bebas Biaya; Sekolah Swasta Diawasi Agar Tetap Terjangkau
Di Finlandia nggak mesti khawatir milih sekolah yang baik untuk anaknya, sebab semua sekolah/ tempat belajar di Negara Finlandia itu sama baiknya. Dan yang lebih keren lagi, sama gratisnya. Sistem pendidikan di Finlandia melembaga atas dasar kesetaraan. Bukan memrogramkan subsidi pada mereka yang membutuhkan, namun memberi pendidikan gratis dan berkualitas untuk semuanya.
Pembaharuan pendidikan yang diprakarsai ketika tahun 1970-an tersebut membuat sistem kepercayaan yang menghapus evaluasi atau peringkat sekolah sehingga antara sekolah nggak perlu merasa berkompetisi. Sekolah swasta pun diatur dengan peraturan ketat supaya tidak membebankan biaya tinggi pada siswa.
Tidak berhenti dengan biaya pendidikan tanpa biaya, pemerintah Finlandia juga menyediakan pelayanan pendukung proses pembelajaran seperti makan siang, biaya kesehatan, dan transportasi sekolah secara gratis. Memang sih sistem kayak gini bisa berjalan karena stabilitas perekonomian Negara Finlandia. Tapi jika memahami sentralnya kedudukan pendidikan dalam membentuk masa depan bangsa, seharusnya setiap negara juga berinvestasi besar pada pendidikan.

4. Guru Dibiayai untuk Mendapatkan Gelar Master Dan Gaji Guru Termasuk Pendapatan Tertinggi di Finlandia
Selain kesetaraan fasilitas dan tunjangan dana yang bersumber dari pemerintah, penyangga utama dari kualitas seimbang yang ditemukan di semua sekolah di Negara Finlandia adalah kualifikasi guru-gurunya yang setinggi langit. Guru menjadi salah satu pekerjaan paling bermartabat di Finlandia. Penghasilan guru di Finlandia pun lebih dari dua kali lipat dari guru di Amerika. Tidak peduli jenjang SD atau SMA, semua guru di Finlandia diharuskan memegang gelar master yang dibiayai penuh oleh pemerintah dan memiliki tesis yang sudah dipublikasi.
Finlandia memahami bahwa guru tidak lain adalah orang yang paling berpengaruh dalam meningkatkan mutu pendidikan generasi masa depannya. Maka dari itu, Negara Finlandia berinvestasi besar-besaran untuk meningkatkan mutu tenaga pengajarnya. Tidak saja kualitas, pemerintah Negara Finlandia juga memastikan bahwa ada cukup guru untuk pembelajaran intensif yang maksimal. Ada 1 guru untuk 12 siswa di Finlandia, rasio yang jauh lebih besar dibandikan negara-negara lain. Jadi, guru bisa memberikan perhatian khusus untuk tiap anak, nggak Cuma berdiri di depan kelas.

5. Gurulah yang Paling Tahu Tentang Muridnya, Bukan Ujian Nasional!

Kredibilitas dan mutu tenaga pengajar yang tinggi memungkinkan pemerintah menyerahkan tanggung jawab membentuk kurikulum dan evaluasi pembelajaran langsung kepada mereka. Hanya terdapat garis pedoman nasional longgar yang harus diikuti. Pemerintah meyakini bahwa guru adalah orang yang paling mengerti kurikulum dan cara penilaian terbaik yang paling sesuai dengan siswa-siswa mereka.
Ujian Nasional pun tidak diperlukan. Diversitas siswa seperti keberagaman tingkatan sosial atau latar belakang kultur biasanya jadi tantangan sendiri dalam menyeleraskan mutu pendidikan. Bisa jadi gara-gara fleksibilitas dalam sistem pendidikan Finlandia itu, semua diversitas justru bisa difasilitasi. Jadi dengan caranya sendiri-sendiri, siswa-siswa yang berbeda ini bisa mengembangkan potensinya secara maksimal.

Berikut paparan lengkap Prof Erno August Lehtinen di Hotel Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan (detikcom, Selasa, 18/10/2016) :

Garis besar sistem pendidikan di Finlandia
Pada awal abad setelah Perang Dunia II, Finlandia masih negara miskin. Tahun 1980 capaiannya masih di bawah rata-rata negara OECD (Organisation for Economic Cooperation and Development-red), Finlandia membuat sekolah dasar komprehensif 9 tahun dengan penekanan yang kuat untuk kesempatan yang sama dalam pendidikan. Bersamaan dengan itu diluncurkan model pendidikan guru yang baru, kemudian diikuti pembentukan kembali fungsi sistem pendidikan. Hasil saintifik yang kami dapat dari studi ini, memang ada ketegangan kecil dalam meningkatkan sistem pendidikan menjadi lebih tinggi.

Di Finlandia, tak diizinkan sekolah sebelum berusia 7 tahun, jam pelajaran SD hanya 3-4 jam sehari, waktu istirahat mencapai 75 menit, jarang ada PR, tidak ada PR hingga tak ada UN sama sekali untuk 9 tahun pertama sekolah?

Pendidikan dasar di Finlandia berbeda dengan negara lain. Anak-anak sangat dihargai bermain bebas dan melakukan hal-hal lain dari pada hanya duduk di kelas. Ini pada awal-awal tingkat sekolah. Kalau sudah sekolah, waktunya tak terlalu lama. Harus memperhatikan kualitas pengajaran, bukan panjangnya jam belajar. Ada keseimbangan yang bagus adanya PR dan kegiatan anak muda dan pendidikan menengah atas, untuk menghasilkan tekanan dan stres yang lebih sedikit dan motivasi lebih kuat serta pengembangan belajarnya.

Pembentukan karakter lebih penting untuk anak usia dini atau pendidikan dasar.
Finlandia mencoba mengembangkan kepribadian siswa, bukan skill, bukan belajar konten kurikulum yang spesifik. Pengembangan kepribadian sepenuhnya, belajar mengetahui dunia, belajar mengenal perbedaan mata pelajaran, juga kehidupan sosial, kesempatan untuk memenuhi kebutuhan dirinya sendiri, itu sangat penting untuk anak-anak muda.

Pelajaran matematika, fisika, kimia ini tak diperkenalkan pada pendidikan dasar namun pendidikan lebih tinggi.
Matematika adalah subyek penting untuk tingkat pendidikan dini, kemudian, pelajaran sains untuk yang pertama kali adalah lebih banyak praktik, kemudian dikombinasikan dengan suasana ilmiah. Di primary level (pendidikan dasar) ada pelajaran sains yang umum, dan pada lower secondary level (pendidikan menengah) menjurus ke spesifik kimia dan biologi.

Sistem kelasnya kelas inklusif.
Di Finlandia siswa yang pintar dan kurang pintar dijadikan satu, tidak ada kelas akselerasi, tempat berkumpul siswa pintar-pintar. Salah satu yang penting di pendidikan 9 tahun, nilai utamanya adalah kesetaraan dan membawa semua siswa ke dalam level yang sama. Tentu ada beberapa siswa pintar yang bisa melangkah lebih jauh, tapi kebijakan untuk menjamin, bahwa siswa dari semua latar belakang keluarga dan kesulitan belajar juga dipertahankan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar.
Finlandia memiliki sistem yang melacak kemampuan anak-anak itu saat pendidikan dasar 9 tahun itu. Tentu, anak-anak berkebutuhan khusus butuh diperhatikan secara khusus, ini butuh upaya yang sangat besar dari segi pendidik atau guru, dan untuk itulah mengapa kami sangat mendorong upaya pendidikan untuk guru. Ada dua kunci, skill dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk mendidik siswa berkebutuhan khusus dalam ruang kelas, ada pengaturan khusus. Kadang tidak hanya 1 orang guru dalam ruang kelas, tapi ada orang dewasa lain yang membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar itu. Siswa berkebutuhan khusus itu kadang memerlukan waktu pengajaran yang lebih banyak, atau di sekolah luar biasa, bisa dalam kelompok kecil dan dukungan intensif.

Bagaimana jika terjadi bullying di kelas inklusif?
Bullying terjadi di mana saja, di kelompok massa, anak-anak, orang muda, orang tua, terjadi di mana saja. Itu juga terjadi di dalam kelas sekolah-sekolah di Finlandia. Namun universitas memberikan perhatian untuk itu. Hasilnya riset sekitar 20 tahun membuat program khusus yang disebut Kiva koulu, untuk menghindari bullying dan Program yang berorientasi sistem. Ada banyak komponen yang membantu sekolah untuk memperlambat bullying, dan program ini sudah dilakukan di banyak negara-negara di dunia.

(Dalam situs UNESCO, program anti-bullying Kiva di Finlandia ini dikembangkan di Universitas Turku Finlandia dan didanai Kementerian Pendidikan Finlandia dan diaplikasikan sejak 2009. Kiva melibatkan orangtua, guru dan murid dan berhasil mengurangi bullying sekolah pada siswa tingkat 4-6-red)

Haruskah ada lebih dari satu guru dalam kelas?
Biasanya satu kelas di Finlandia itu maksimal 20 orang untuk tingkat pendidikan dasar, dan 20-30 orang untuk pendidikan menengah. Bila kelas itu ada kesulitan, kadang di ruang kelas ada seorang dewasa yang tidak mengajar, biasanya anak-anak SMA yang sudah lulus atau mahasiswa yang menjadi asisten guru untuk mengawasi anak-anak di sekolah itu. Bukan berarti ada beberapa guru di kelas. Dan ini sangat membantu bagi guru, ada orang dewasa lain di kelas itu. Orang dewasa yang tidak mengajar tapi bisa membantu.
Untuk situasi normal ada satu (orang). Dan sering sekali terjadi kelas itu membutuhkan bantuan orang dewasa lain. Dan di situasi yang berbeda dan sangat khusus, ada guru kelas dan guru untuk pendidikan anak berkebutuhan khusus bekerja sama.

Peranan Sekolah Kejuruan
Finlandia sangat mendukung sekolah kejuruan. Bahkan nyaris 50 persen siswa pendidikan dasar masuk ke sekolah kejuruan. Banyak negara memberi perhatian yang sedikit pada pendidikan kejuruan namun di Finlandia mungkin sekolah umum lebih advance daripada sekolah kejuruan. Dan kami punya banyak masalah pada sekolah kejuruan sekarang ini dan lebih butuh dikembangkan. Dalam pelatihan kejuruan, Finlandia ingin menemukan bentuk baru, bagaimana meningkatkan teknologi, bagaimana mengembangkan pendidikan kejuruan ini, butuh lebih baik daripada dunia kerja. Dan itu tantangan besar karena dunia kerja berubah sangat cepat. Fokus utama dalam sistem pendidikan Finlandia, tentu saja secara keseluruhan sistem, kami ingin sekolah kejuruan bisa dilakukan sejak dini.
Masalah utama sekolah kejuruan di Finlandia adalah perubahan sangat cepat di dunia kerja, dan masalah lain adalah motivasi. Sangat sulit memotivasi anak-anak muda di beberapa wilayah berkaitan dengan dunia kerja, sekolah kejuruan tidak begitu menarik buat mereka. Di satu wilayah sangat menarik, sangat bersaing untuk masuknya, dan di beberapa area sangat sulit menarik siswa karena tak begitu populer.

Keterkaitan sekolah kejuruan dengan industri kerja.
Tujuan sekolah kejuruan adalah orang langsung bisa kerja di industri bagian dari ekonomi. Sekarang situasi ekonomi tidak begitu bagus, dunia mengalami krisis ekonomi, banyak pengangguran di antara anak muda. Namun kini berangsur pulih, banyak anak muda bisa mengejarnya.

Bicara tentang pendidikan, otomatis bicara tentang guru. Guru dipandang sama Bergengsinya Dengan Profesi Lainnya.
Finlandia memperlakukan guru dengan sangat bagus, jam kerja pendek plus waktu pengembangan diri, gaji tinggi, syarat minimal lulusan master, dan sebagainya.
Guru sangat bernilai dalam budaya dan masyarakat Finlandia. Semua masyarakat mengerti bahwa guru adalah profesi paling penting karena harus mendidik generasi muda, sangat penting di masyarakat, profesi yang sangat populer di kalangan anak muda.
Lebih banyak pelamar yang mendaftar dalam program ilmu keguruan dan pendidikan daripada yang diterima. Hanya 10-15 persen lamaran yang diterima, kualitas tesnya rata-rata pendidikan menengah. Tingkat kepopulerannya dan kesulitan tesnya sama dengan fakultas kedokteran. Itu menjelaskan betapa populernya jurusan keguruan dan profesi guru itu di antara para anak muda. Akibatnya, Finlandia bisa mendapatkan guru-guru yang termotivasi.
Dibandingkan rata-rata negara di dunia, jam mengajarnya memang lebih pendek. Tapi bukan begitu. Kontak dengan siswa memang pendek. Waktu yang berkaitan dengan murid memang lebih pendek, tapi karena persyaratan menjadi guru itu sangat sulit, mereka harus menganalisa proses belajar yang dilakukan di kelas, jadi jatuhnya jam kerja mereka sangat panjang untuk proses pengajaran itu.
Guru dipandang sangat sama bergengsinya dengan dokter dan pengacara. Itu karena guru sangat bekerja keras mempersiapkan materi ajar untuk proses belajar mengajar yang mereka lakukan di kelas, dan berpikir sangat hati-hati bila ada murid yang membutuhkan intervensi dan motivasi belajar. Jadi profesi ini adalah profesi yang mengutamakan kepakaran.
Bagaimana Merit pay (gaji sesuai prestasi) untuk guru? Merit pay (gaji sesuai prestasi) tidak merupakan bagian penting dalam sistem gaji guru Finlandia. Ada negosiasi di tingkat sekolah antara kepala sekolah dan guru tentang pengembangan profesional, kadang mereka dapat tambahan gaji tergantung prestasinya. Tapi tidak dominan di sekolah.

Tidak ada Ujian Nasional (UN) pada tingkat pendidikan dasar.

Di pendidikan dasar tidak ada UN, adanya di sekolah menengah, akhir dari pendidikan secondary education (sekolah menengah), ujian matrikulasi. Finlandia memiliki sample base test examination. Badan yang menggelar test ini harus mengatur, menguji sampel, untuk beberapa siswa. Tes ini berkaitan dengan aspek pengajaran, motivasi siswa, kondisi kelas dan sebagainya.
Tidak ada rangking, tak digunakan langsung untuk kegiatan administrasi. Informasi ini sangat penting untuk pengembangan sistem pendidikan, hasilnya tugas guru untuk menjamin semua siswa belajar dengan pantas.
Jenis national sample base test ini untuk guru, bukan dalam rangka membandingkan siswa mereka, menggunakan informasi bukan administrasi, atau untuk melihat peringkat sekolah atau kelas tertentu. Sistem seperti itu harus dihindari. Dari pengalaman internasional, UN itu punya banyak konsekuensi negatif.

Cara mengukur output Sekolah.
Ada tes kuantitatif yang digunakan guru, tapi mereka juga menyiapkan bersama, banyak konfirmatif tes, proses pembelajaran pada siswa, bagaimana mereka bisa mengubah pembelajaran. Yang sangat penting adalah evaluasi, guru punya tanggung jawab tinggi dalam proses belajar ini.

Pendidikan di Finlandia gratis! dari TK sampai Universitas.

Setiap warga negara Finlandia dan warga negara Uni Eropa di Finlandia berhak mendapatkan pendidikan secara Gratis, dari dasar sampai doktoral. Ada aturan, juga gratis dari luar Uni Eropa. Tapi mulai musim gugur depan ini, akan ada biaya untuk mahasiswa internasional non Uni Eropa.
Dari mana dana untuk pendidikan gratis itu? Apakah warga bayar pajak sangat tinggi? Finlandia memiliki Sistem Kesejahteraan Skandinavia. Memang di Finlandia, tingkat pajak penghasilannya relatif tinggi, tetapi warga dapat pelayanan banyak mulai dari kesehatan, pemeliharaan kesehatan yang sangat murah, pendidikan gratis, dan banyak pelayanan lainnya dari pemerintah. Itu model negara-negara Skandinavia.
Pajak penghasilan dalam setahun diterapkan dengan sistem progresif berbasis jumlah pendapatan. Jika dapat gaji rendah, pajaknya juga rendah, pendapatan menengah dan tinggi makin besar persentasenya. Untuk yang gajinya tinggi hampir mendekati 50 persen dari penghasilan setahun. Berapa perrsentase anggaran pendidikan dari APBN Finlandia? Kurang dari 20 persen APBN.

Berapa lama Finlandia mengembangkan sistem pendidikan ini sampai sistemnya stabil?

Model pendidikan Finlandia yang sekarang dikembangkan ini mulai diciptakan tahun 1970-an, pendidikan dasar 9 tahun. Tapi model pendidikan universitas pada dasarnya sudah ada di akhir abad ke-18, sangat berkembang sekarang. Sistem sekolah kejuruan dari awal abad 20, tapi banyak pengembangan kualitas di antara tahun 1980-90-an.
Sistem pendidikan universitas mengalami restrukturisasi akhir-akhir ini, awal 2010, semua universitas menjadi entitas independen daripada sebelumnya, karena sebelumnya menjadi bagian dari negara, sekarang nggak lagi, independen.

Apakah Sistem pendidikan di Finlandia ini masih akan dikembangkan atau masih ada tantangan yang dihadapi?

Sistem ini dianggap belum sempurna, tapi standarnya tinggi, lebih sulit untuk diraih. Tantangan besarnya adalah meningkatkan kualitas pengajaran. Tentu ada banyak ketegangan di masyarakat tentang tantangan-tantangan ini, tentang aktifnya teknologi mobile, orang-orang muda menghabiskan banyak waktu dengan gadget, dan mereka lebih sedikit membaca dibanding generasi sebelumnya.

Tulisan ini mungkin bermanfaat bagi perbaikan Sistem Pendidikan Indonesia.
Semoga bermanfaat. 


SUMBER :

https://indonesiana.tempo.co

https://sulitabatigol.wordpress.com

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat