KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Wednesday, 3 October 2018

Terkini, Pascagempa Lombok

Posted by   on Pinterest


Setelah gempa utama yang berkekuatan 6,4 Mw di Lombok Indonesia pada tgl 29  Juli 2018 pada pukul 06.47 WITA hingga pukul 10.20 WITA, telah terjadi 124 gempa bumi susulan dengan empat gempa berkekuatan lebih dari 5,0 Mw dan yang terbesar 5,7 Mw. Pusat Gempa darat yang melanda Pulau Lombok, berada di 47 km timur laut Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat dengan kedalaman 24 km. Gempa itu merupakan rangkaian gempa awal sebelum gempa bermagnitudo lebih besar mengguncang Lombok pada 5 Agustus 2018.

Gempa bumi itu berpusat di darat di dekat Gunung Rinjani wilayah Kabupaten Lombok Timur. Dengan memperhatikan lokasinya dan kedalaman hiposenter, maka gempa bumi ini merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas Sesar Naik Flores (Flores Back Arc Thrust). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Guncangan gempa bumi ini dilaporkan telah dirasakan di seluruh Pulau Lombok, Pulau Bali dan Pulau Sumbawa. Guncangan gempa bumi terkuat berada di seluruh wilayah Pulau Lombok terutama Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa Barat serta Sumbawa Besar berupa guncangan V-VI MMI. Sedangkan di Pulau Bali dirasakan kuat berupa III-IV MMI. Serta di Bima III MMI.

Dampak dan korban

Terlawas, jumlah korban jiwa akibat gempa Lombok sudah mencapai 564 orang. Melalui siaran pers, (Senin, 1/9/2018), Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho merinci jumlah korban meninggal dunia paling banyak berada di Kabupaten Lombok Utara, yaitu 467 orang. Jumlah itu berdasarkan data hingga Senin (1/9/2018) pagi. Jumlah korban jiwa meninggal dunia sebanyak 564 orang dengan rincian, yaitu Kabupaten Lombok Utara sebanyak 467 orang, Kabupaten Lombok Barat sebanyak 44 orang, dan Kabupaten Lombok Timur sebanyak 31 orang. Selain itu, sebanyak 2 korban berada di Kabupaten Lombok Tengah, 9 korban berada di Kota Mataram, 6 orang di Kabupaten Sumbawa, dan 5 korban di Kabupaten Sumbawa Barat. Sutopo juga menyebutkan ada 1.584 korban luka-luka yang tersebar di beberapa tempat. Daerah dengan korban luka-luka terbanyak berada di Lombok Utara dengan jumlah 829 orang. Sementara, Lombok Barat sebanyak 399 orang dan Lombok Timur sebanyak 122 orang. Kemudian, korban luka-luka di Sumbawa Barat berjumlah 115 orang.

Berikut daftar jumlah korban meninggal dunia berasarkan data yang diterima dari Posko Penanggungan Darurat Bencana (PDB) Provinsi:
a. Kabupaten Lombok Utara : 467 orang
b. Kabupaten Lombok Barat : 44 orang
c. Kabupaten Lombok Timur : 31 orang
d. Kabupaten Lombok Tengah : 2 orang
e. Kota Mataram : 9 orang
f.  Kabupaten Sumbawa : 6 orang
g. Kabupaten Sumbawa Barat : 5 Orang

Sementara yang luka-luka mencapai 1.584 orang dengan rincian:
a. Kabupaten Lombok Utara : 829 orang
b. Kabupaten Lombok Barat : 399 orang
c. Kabupaten Lombok Timur : 122 orang
d. Kabupaten Lombok Tengah : 3 orang
e. Kota Mataram : 63 orang
f.  Kabupaten Sumbawa : 53 orang
g. Kabupaten Sumbawa Barat : 115 Orang

Sementara, berdasarkan data yang diterima dari Posko PDB Provinsi, jumlah orang yang mengungsi mencapai 445.343 dengan rincian:
a. Kabupaten Lombok Utara : 101.735 orang
b. Kabupaten Lombok Barat : 116.453 orang
c. Kabupaten Lombok Timur : 104.060 orang
d. Kabupaten Lombok Tengah : 13.887 orang
e. Kota Mataram : 18.894 orang
f. Kabupaten Sumbawa : 49.188 orang
g. Kabupaten Sumbawa Barat : 41.126 Orang

Sementara rumah rusak sebanyak 149.715 unit, dengan rincian:
- Total siap dibangun kembali 22.073 unit rumah
- Total rumah telah dibongkar 4.679 unit
- Total terverifikasi 124.423 unit rumah
- Total telah di SK kan 95.882 unit rumah
- Total buku telah terbit 17.464 unit rumah
- Total buku tabungan telah berisi saldo 2.623 unit
- Total Pokmas terbentuk 54 TIM
- Rumah Risha 348 KK
- Rumah Non Risha 60 KK.

Data Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) menyebutkan salah satu korban meninggal dunia, warga negara Malaysia bernama Siti Nur Lesmawida. Orang Malaysia yang tewas itu dikatakan karena tertimpa material longsor, ketika sedang istirahat di penginapannya di Lombok Timur.

Saat terjadi Gempa itu, 333 pendaki yang sebagian pendaki dari luar negeri seperti dari Thailand, Belanda, Perancis, dan Malaysia terjebak di kaldera Gunung Rinjani. Guna mengevakuasi yang masih terjebak, BTNGR (Balai Taman Nasional Gunung Rinjani) telah mengutus 184 personeil, 100 dari antara itu merupakan anggota Kopassus.

Kerusakan sejumlah bangunan yang mengakibatkan kerugian material, yaitu 1.454 rumah, 7 unit fasiltas pendidikan, 22 tempat ibadah, 5 unit kesehatan, 37 kios, dan 1 jembatan yang rusak.

Meski saat ini perhatian publik tertuju pada bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah, Sutopo mengingatkan bahwa para korban di Lombok juga masih membutuhkan bantuan. Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan proses penanganan dan pemulihan. Ribuan korban gempa Lombok dan Sumbawa masih memerlukan banyak bantuan. Percepatan pemulihan dampak gempa juga masih dilakukan.

Pascagempa, pemerintah setempat segera menutup Taman Nasional Gunung Rinjani yang terletak tidak jauh dari pusat gempa. Segala kegiatan yang berada di dalam taman nadional ditutup untuk mengantisipasi longsoran tanah yang sewaktu-waktu terjadi akibat gempa.

Sesudah kunjungan Presiden Joko Widodo dari Sulawesi Selatan mendatangi Nusa Tenggara Barat, Presiden segera membahas soal penanganan pasca gempa dalam rapat terbatas di Bandar Udara Sultan Muhammad Kaharuddin III. Presiden memerintahkan jajarannya untuk lekas turun menangani pascagempa. Pemerintah pusat memerintahkan untuk membantu masyarakat yang terkena musibah.

Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi beserta jajarannya mengerahkan petugas untuk menangani dampak gempa di wilayahnya. Pemerintah NTB kemudian menyatakan masa tanggap darurat selama tiga hari dari waktu terjadinya gempa.

Dua kecamatan terparah di Lombok Timur dilaporkan yang paling terdampak gempa yang terdampak gempa di Wilayah Kabupaten Lombok Timur yakni Sembalun dan Sambelia. Korban luka-luka di dua kecamatan tersebut untuk sementara dirawat di tenda pengungsian yang dibangun oleh TNI, Polri, serta institusi pemerintah lainnya. Tenda didirikan mengingat keadaan Puskesmas di Sembalun, rusak karena gempa.

Menteri Sosial Idrus Marham menyatakan akan memberi bantuan logistik serta Tagana ke wilayah terdampak gempa. Dalam pada itu, Tagana juga sudah membagikan nasi bungkus untuk makan siang para korban dan relawan. Kemensos telah menurunkan 60 relawan Tagana, dan Tim Layanan Dukungan Psikososial juga bantuan logistik telah turun ke lokasi gempa. Bantuan logistik seperti matras, tenda, perlengkapan anak, perlengkapan lansia, makanan siap saji, dan lainnya dikirimkan bertahap.

Kebutuhan mendesak para pengungsi di Lombok saat ini adalah Logistik permakanan (MSS); Air bersih, MCK, dan sanitasi; Layanan kesehatan dan trauma healing; Hunian sementara berupa terpal / tenda (untuk warga yang mengungsi komunal atau mengungsi mandiri di depan rumahnya); Selimut; Keamanan petugas dan warga; Kebutuhan bayi dan balita; Tenda terpal untuk fasum dan fasos; Tikar; dan Kelambu.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada Agustus 2018 mencapai 1,51 juta, mengalami penurunan 1,93 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1,54 juta. Penurunan wisatawan yang disebabkan adanya bencana gempa bumi Lombok terlihat dari kunjungan melalui bandara internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat mengalami penurunan paling besar sebesar - 69,18 persen atau dari 13.980 orang menjadi 4.308 orang. Anjloknya kedatangan kedua terjadi di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali sebesar - 8,37 persen atau dari 624.263 orang menjadi 572.027 orang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Muhadjir Effendy (Minggu, 5/8/2018) saat menghadiri Pidato Kebangsaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengatakan, terdapat 553 sekolah yang rusak akibat gempa bermagnitudo 7,0 yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Nantinya, semua sekolah yang rusak akan dibangun kembali oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). MENDIKBUD masih fokus pada kegiatan belajar mengajar siswa yang terdampak gempa dan sudah mengirimkan 64 tenda yang diperuntukkan sebagai ruang kelas bagi siswa untuk melakukan aktivitas belajar dan, akan ditambah lagi kalau masih ada kurang. MenDikbud menjamin bagaimana supaya kegiatan belajar siswa tidak terganggu.

Demikian info terkini dari Lombok.


No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat