Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai institusi yang bertanggung
jawab dalam bidang pembinaan kesenian berusaha untuk memenuhi kebutuhan sarana
kesenian tradisional di sekolah-sekolah. Sampai akhir tahun 2017 yang lalu,
jumlah sekolah yang telah terfasilitasi adalah 4.078 sekolah, atau 29 persen
dari target. Dengan jumlah sekolah (SD, SMP, SMA/K, SLB) yang mencapai lebih
dari 280.000 sekolah, maka tugas tersebut menjadi sangat berat. Apabila
ditargetkan lima persen saja dari keseluruhan, maka jumlah yang harus
difasilitasi adalah 14.000 sekolah. Pada tahun 2018 ini Kemendikbud telah
mengalokasikan fasilitasi untuk 438 sekolah dengan besaran bantuan maksimal Rp.
90 juta.
Menurut
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di acara Lokakarya
(Workshop) Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan
Tahun 2018, di Jakarta, (Rabu, 7/3/2018) mengatakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan fasilitas sarana kesenian kepada 4.300 sekolah
di seluruh Indonesia. Paradigma baru disahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun
2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, harus punya strategi untuk memajukan
kebudayaan. Pemberian fasilitas ini sudah dilakukan sejak tahun 2012, demi
menunjang pembelajaran dan mengenalkan kesenian tradisional kepada peserta
didik, sehingga dapat mengenalkan kesenian kepada siswa dan menumbuhkan sikap
apresiasi siswa terhadap kesenian tradisional. Tahun ini, menjadi tahun ke-7
pemberian bantuan memfasilitasi sarana kesenian di sekolah. Diharapkan seluruh
kepala sekolah memiliki pemahaman terhadap penggunaan dan pertanggungjawaban
dari bantuan yang telah diterima. Selain itu, koordinasi dengan dinas
pendidikan dan kebudayaan tetap dan terus diintensifkan agar bantuan yang
diberikan dapat tepat sasaran. Diharapkan di masing-masing daerah memiliki
prioritas kesenian yang akan dikembangkan di daerahnya. Untuk itu, tahun depan ada
masukkan dari bawah tentang alat kesenian apa yang harus diadakan sesuai
kebutuhan.
Lokakarya
Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018
diikuti oleh 300 kepala sekolah SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB negeri maupun
swasta. Calon penerima bantuan berasal dari 34 provinsi seluruh Indonesia.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 10 Maret 2018, di Hotel Golden
Boutique Angkasa, Jakarta. Selamat kepada sekolah-sekolah yang tahun ini
mendapatkan bantuan fasilitasi sarana kesenian, mohon bantuan itu dapat
dimanfaatkan betul dan dipelihara sebaik-baiknya. Inspektorat Jenderal diminta untuk
mengecek apakah bantuan tersebut betul-betul tepat sasaran, dan kalau ternyata
tidak tepat sasaran atau tidak digunakan, mohon keikhlasannya untuk dialihkan
ke sekolah yang lebih membutuhkan. Lebih lanjut, peran pemerintah daerah,
masyarakat, dan dunia usaha diajak untuk terlibat dalam fasilitasi sarana
kesenian di satuan pendidikan. Pemerintah daerah dengan APBD-nya dapat
mengalokasikan anggarannya, begitu juga dunia usaha atau pihak swasta perlu
kita dukung agar memiliki komitmen yang sama, apakah melalui program CSR maupun
filantrophy.
Petunjuk
Teknis Fasilitasi Sarana Kesenian untuk Sekolah
Agar
kegiatan Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018 ini dapat
dilaksanakan dengan baik, Kemendikbud mengeluarkan Petunjuk Teknis Fasilitasi
Sarana Kesenian untuk Satuan Pendidikan Tahun 2018. Petunjuk teknis tersebut
mengatur segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan fasilitasi dari tata
cara pengajuan proposal, mekanisme penyaluran bantuan sampai dengan pertanggungjawaban keuangan.
Fasilitasi
Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan adalah kegiatan pemberian bantuan dana
secara langsung untuk pembelian sarana kesenian tradisional dari Pemerintah
melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan kepada satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar
(SD/LB), Sekolah Menengah Pertama (SMP/LB), Sekolah Menengah Atas (SMA/LB).
Sekolah-sekolah tersebut dapat mengajukan proposal, kemudian diverifikasi oleh
tim yang ditunjuk.
Ada
empat kriteria sekolah calon penerima, yakni:
1.Sekolah
Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk Sekolah Dasar Luar
Biasa/SDLB, dan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/SMPLB, SMA/K, SMALB, baik
negeri maupun yang dikelola oleh masyarakat (swasta);
2.Memiliki
jumlah siswa paling sedikit 60 (enam puluh) siswa/i untuk SD; 30 (tiga puluh)
siswa/i untuk SMP; 10 (sepuluh) siswa/i untuk SDLB; 5 (lima) siswa/i untuk
SMPLB, 30 (tiga puluh) siswa/i untuk SMA/K; dan 5 (lima) siswa/i untuk SMALB;
3.Belum
pernah menerima bantuan yang sejenis; dan
4.Penerima
bantuan Fasilitasi Sarana Kesenian pada sekolah yang memiliki:
a.
Guru/Pelatih Seni;
b.
Ekstrakurikuler Bidang Seni; dan
c.
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan bantuan sarana
kesenian.
Pelaksanaan
pemberian bantuan fasilitasi sarana kesenian pada tahun 2018 dilakukan dalam
dua tahap. Tahap I sebanyak 70% dari total penerima untuk proposal yang masuk
pada tahun 2017 tetapi tidak terverifikasi di tahun 2017. Sedangkan Tahap II
sebanyak 30% untuk proposal yang diterima pada tahun 2018. Tahap I dilakukan
verifikasi pada paling lambat Bulan Februari, dan ditetapkan paling lambat
April 2018. Adapun Tahap II dilakukan verifikasi paling lambat pada Bulan Juni
2018, dan ditetapkan paling lambat Bulan Agustus 2018.
Satuan
pendidikan dapat menyampaikan proposal permohonan kepada Direktur Kesenian
melalui POS ke alamat :
Direktur
Kesenian Direktorat Kesenian,
Direktorat
Jenderal Kebudayaan,
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan,
Komplek
Kemdikbud Gedung E Lantai IX,
Jl.
Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
Telepon/fax
(021) 5725549.
Informasi
lebih detail tentang petunjuk teknis ini dapat dilihat di laman:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/01/Juknis-Kesenian.pdf .
Bantuan
Revitalisasi SMK
Selain
bidang Kesenian, Pemeritah juga menyalurkan bantuan Revitalisasi SMK yang
diberikan berdasarkan analisa kebutuhan dari masing-masing sekolah yang
mengajukan melalui Aplikasi Takola. Pemberian bantuan tersebut dilakukan
sebagai wujud menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016,
tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing
Sumber Daya Manusia Indonesia. Diharapkan masing-masing sekolah yang
mendapatkan bantuan dapat mengoptimalkan layanan pendidikan kejuruan untuk
menghasilkan lulusan yang dapat diserap pasar kerja.
Direktur
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad di
hotel Candra Kartika, Jakarta, (Rabu, 25/4/2018) mengatakan, pemberian bantuan
tersebut dilakukan sebagai wujud menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor
9 tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan
Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Bantuan yang diberikan kepada 219 SMK
kali ini disesuaikan dengan kebutuhan setiap sekolah. Dengan begitu, diharapkan
minimal 80 persen lulusan SMK bisa diserap dunia industri ataupun berwirausaha.
Target utama, SMK yang direvitalisasi itu sudah link dengan industri. Karena
kan jumlah SMK kita banyak, ada 13.900 SMK jadi 219 SMK ini diharapkan bisa
menjadi model bagi sekolah lain. Persoalan minimnya guru juga masih menjadi
fokus utama pemerintah. Karenanya hingga kini, pelatihan keahlian ganda
terhadap guru SMK, masih terus dimaksimalkan. Kendati begitu, perlu waktu dan
proses yang cukup panjang untuk melihat hasil dari program keahlian ganda
tersebut. Jadi misal tahun kemarin kita mulai beri pelatihan ganda kepada guru
SMK, terus tahun ini kita tagih hasil dari pelatihan itu, kan tidak bisa
langsung begitu.
Total
nilai bantuan yang diberikan mencapai 169 miliar rupiah yang diharapkan mampu
digunakan secara optimal dalam menciptakan lulusan SMK yang lebih
berkualitas. Penandatanganan nota kesepahaman
(MoU) bantuan revitalisasi SMK dilakukan pada 25/4/2018 antara pihak
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan perwakilan sekolah
menengah kejuruan (SMK) penerima bantuan. Ada 219 SMK menerima bantuan program
revitalisasi pendidikan kejuruan yang terbagi dalam 15 kategori bantuan.
Direktur
Pembinaan SMK Bakrun menerangkan, terdapat 15 jenis bantuan yang diberikan
kepada 219 SMK. Berikut jenis bantuan yang diberikan yakni
- Bantuan Pembinaan Pengelolaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi diberikan kepada 219 SMK,
- Bantuan Teaching Factory diberikan kepada 105 SMK,
- Bantuan Technopark diberikan kepada 31 SMK, bantuan Pengembangan SMK Pariwisata diberikan kepada 47 SMK,
- Bantuan Pengembangan SMK Kelautan diberikan kepada 25 SMK, dan bantuan Pengembangan SMK Pertanian diberikan kepada 32 SMK,
- Bantuan Pelaksanaan Pemasaran Tamatan (Job Matching) diberikan kepada 6 SMK.
- Bantuan Pelaksanaan Kelas Industri diberikan kepada 18 SMK,
- Bantuan Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah diberikan kepada 75 SMK,
- Bantuan Pengembangan SMK di Kawasan Industri Nasional/Kawasan Ekonomi Khusus diberikan kepada 15 SMK,
- Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) diberikan kepada 7 SMK,
- Bantuan Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) diberikan kepada 147 SMK,
- Bantuan Peralatan Praktik Kompetensi Kerja diberikan kepada 90 SMK,
- Bantuan Pembangunan Perpustakaan diberikan kepada 7 SMK, dan
- Bantuan Rehabilitasi Gedung SMK diberikan kepada 25 SMK.
- Bantuan Sepatu dan Perlengkapan Pendidikan
Acara
Pemberian sepatu pada anak yang kurang beruntung memenuhi hak azasi mereka,
yaitu kesempatan untuk tersenyum dan bermain. Melalui Program Little Step
ForThe Brighter Future, yang dilaksanakan di Gaikindo Indonesia International
Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, JCC Senayan. Acara tersebut dihadiri
oleh Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director HMSI; Tim CSR Hino
Indonesia, Tim GNOTA, Guru perwakilan SMP PGRI 393 Palasari Tangerang dan 20
murid SMP PGRI 393 Tangerang yang menerima bantuan. Terlihat bagaimana hal
kecil seperti memberi sepatu dapat berdampak besar dan anak merasa dihargai di
istimewa.
Alex
Sutisna, Vice President Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) kepada
Yasinta Widowati, Sekretaris Pengurus Yayasan GNOTA dalam acara serah terima
secara simbolis yang dilaksanakan di Gaikindo Indonesia International
Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, JCC Senayan, menyebutkan Hino
Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Gerakan Nasional . Orang Tua Asuh (GNOTA)
untuk mendistribusikan 500 pasang sepatu dan 130 bantuan pendidikan dalam
béntuk perlengkapan sekolah kepada siswa siswi sekoiah dasar dan menengah di
wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Tangerang. Bantuan itu
diharapkan dapat diterima dengan baik dan dapat dipergunakan oleh siswa untuk
memacu semangat belajar. Teruslah belajar hingga jejang tertinggi dan
belajarlah dengan keras untuk mencapai masa depan yang Iebih baik, bukan hanya
untuk diri sendiri, tetapi untuk keiuarga serta bangsa dan Negara.
Yasinta
Widowati mengatakan GNOTA berharap dengan adanya bantuan ini anak-anak asuh
dapat belajar dengan Iebih rajin tekun dan berjuang meraih cita-cita. Ketiadaan
perlengkapan sekolah bukan menjadi alasan lagi untuk putus sekolah.
Siswa
Bisa, Guru luar biasa.
Tetap
semangat.
SUMBER
:
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan