KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Thursday 28 June 2018

Sudah Dapatkah Bantuan Pendidikan 2018? Begini caranya.

Posted by   on Pinterest


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam bidang pembinaan kesenian berusaha untuk memenuhi kebutuhan sarana kesenian tradisional di sekolah-sekolah. Sampai akhir tahun 2017 yang lalu, jumlah sekolah yang telah terfasilitasi adalah 4.078 sekolah, atau 29 persen dari target. Dengan jumlah sekolah (SD, SMP, SMA/K, SLB) yang mencapai lebih dari 280.000 sekolah, maka tugas tersebut menjadi sangat berat. Apabila ditargetkan lima persen saja dari keseluruhan, maka jumlah yang harus difasilitasi adalah 14.000 sekolah. Pada tahun 2018 ini Kemendikbud telah mengalokasikan fasilitasi untuk 438 sekolah dengan besaran bantuan maksimal Rp. 90 juta.

Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, di acara Lokakarya (Workshop) Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018, di Jakarta, (Rabu, 7/3/2018) mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan fasilitas sarana kesenian kepada 4.300 sekolah di seluruh Indonesia. Paradigma baru disahkannya Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, harus punya strategi untuk memajukan kebudayaan. Pemberian fasilitas ini sudah dilakukan sejak tahun 2012, demi menunjang pembelajaran dan mengenalkan kesenian tradisional kepada peserta didik, sehingga dapat mengenalkan kesenian kepada siswa dan menumbuhkan sikap apresiasi siswa terhadap kesenian tradisional. Tahun ini, menjadi tahun ke-7 pemberian bantuan memfasilitasi sarana kesenian di sekolah. Diharapkan seluruh kepala sekolah memiliki pemahaman terhadap penggunaan dan pertanggungjawaban dari bantuan yang telah diterima. Selain itu, koordinasi dengan dinas pendidikan dan kebudayaan tetap dan terus diintensifkan agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. Diharapkan di masing-masing daerah memiliki prioritas kesenian yang akan dikembangkan di daerahnya. Untuk itu, tahun depan ada masukkan dari bawah tentang alat kesenian apa yang harus diadakan sesuai kebutuhan.

Lokakarya Bantuan Pemerintah Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018 diikuti oleh 300 kepala sekolah SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB negeri maupun swasta. Calon penerima bantuan berasal dari 34 provinsi seluruh Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 10 Maret 2018, di Hotel Golden Boutique Angkasa, Jakarta. Selamat kepada sekolah-sekolah yang tahun ini mendapatkan bantuan fasilitasi sarana kesenian, mohon bantuan itu dapat dimanfaatkan betul dan dipelihara sebaik-baiknya. Inspektorat Jenderal diminta untuk mengecek apakah bantuan tersebut betul-betul tepat sasaran, dan kalau ternyata tidak tepat sasaran atau tidak digunakan, mohon keikhlasannya untuk dialihkan ke sekolah yang lebih membutuhkan. Lebih lanjut, peran pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha diajak untuk terlibat dalam fasilitasi sarana kesenian di satuan pendidikan. Pemerintah daerah dengan APBD-nya dapat mengalokasikan anggarannya, begitu juga dunia usaha atau pihak swasta perlu kita dukung agar memiliki komitmen yang sama, apakah melalui program CSR maupun filantrophy.

Petunjuk Teknis Fasilitasi Sarana Kesenian untuk Sekolah

Agar kegiatan Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan Tahun 2018 ini dapat dilaksanakan dengan baik, Kemendikbud mengeluarkan Petunjuk Teknis Fasilitasi Sarana Kesenian untuk Satuan Pendidikan Tahun 2018. Petunjuk teknis tersebut mengatur segala hal terkait dengan pelaksanaan kegiatan fasilitasi dari tata cara pengajuan proposal, mekanisme penyaluran bantuan sampai dengan  pertanggungjawaban keuangan.

Fasilitasi Sarana Kesenian di Satuan Pendidikan adalah kegiatan pemberian bantuan dana secara langsung untuk pembelian sarana kesenian tradisional dari Pemerintah melalui Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada satuan pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD/LB), Sekolah Menengah Pertama (SMP/LB), Sekolah Menengah Atas (SMA/LB). Sekolah-sekolah tersebut dapat mengajukan proposal, kemudian diverifikasi oleh tim yang ditunjuk.

Ada empat kriteria sekolah calon penerima, yakni:
1.Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) termasuk Sekolah Dasar Luar Biasa/SDLB, dan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa/SMPLB, SMA/K, SMALB, baik negeri maupun yang dikelola oleh masyarakat (swasta);
2.Memiliki jumlah siswa paling sedikit 60 (enam puluh) siswa/i untuk SD; 30 (tiga puluh) siswa/i untuk SMP; 10 (sepuluh) siswa/i untuk SDLB; 5 (lima) siswa/i untuk SMPLB, 30 (tiga puluh) siswa/i untuk SMA/K; dan 5 (lima) siswa/i untuk SMALB;
3.Belum pernah menerima bantuan yang sejenis; dan
4.Penerima bantuan Fasilitasi Sarana Kesenian pada sekolah yang memiliki:
a. Guru/Pelatih Seni;
b. Ekstrakurikuler Bidang Seni; dan
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka pemanfaatan bantuan sarana kesenian.

Pelaksanaan pemberian bantuan fasilitasi sarana kesenian pada tahun 2018 dilakukan dalam dua tahap. Tahap I sebanyak 70% dari total penerima untuk proposal yang masuk pada tahun 2017 tetapi tidak terverifikasi di tahun 2017. Sedangkan Tahap II sebanyak 30% untuk proposal yang diterima pada tahun 2018. Tahap I dilakukan verifikasi pada paling lambat Bulan Februari, dan ditetapkan paling lambat April 2018. Adapun Tahap II dilakukan verifikasi paling lambat pada Bulan Juni 2018, dan ditetapkan paling lambat Bulan Agustus 2018.

Satuan pendidikan dapat menyampaikan proposal permohonan kepada Direktur Kesenian melalui POS ke alamat :
Direktur Kesenian Direktorat Kesenian,
Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
Komplek Kemdikbud Gedung E Lantai IX,
Jl. Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270.
Telepon/fax (021) 5725549.
Informasi lebih detail tentang petunjuk teknis ini dapat dilihat di laman:
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/wp-content/uploads/2018/01/Juknis-Kesenian.pdf .

Bantuan Revitalisasi SMK

Selain bidang Kesenian, Pemeritah juga menyalurkan bantuan Revitalisasi SMK yang diberikan berdasarkan analisa kebutuhan dari masing-masing sekolah yang mengajukan melalui Aplikasi Takola. Pemberian bantuan tersebut dilakukan sebagai wujud menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Diharapkan masing-masing sekolah yang mendapatkan bantuan dapat mengoptimalkan layanan pendidikan kejuruan untuk menghasilkan lulusan yang dapat diserap pasar kerja.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbud Hamid Muhammad di hotel Candra Kartika, Jakarta, (Rabu, 25/4/2018) mengatakan, pemberian bantuan tersebut dilakukan sebagai wujud menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 tahun 2016, tentang Revitalisasi SMK dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia. Bantuan yang diberikan kepada 219 SMK kali ini disesuaikan dengan kebutuhan setiap sekolah. Dengan begitu, diharapkan minimal 80 persen lulusan SMK bisa diserap dunia industri ataupun berwirausaha. Target utama, SMK yang direvitalisasi itu sudah link dengan industri. Karena kan jumlah SMK kita banyak, ada 13.900 SMK jadi 219 SMK ini diharapkan bisa menjadi model bagi sekolah lain. Persoalan minimnya guru juga masih menjadi fokus utama pemerintah. Karenanya hingga kini, pelatihan keahlian ganda terhadap guru SMK, masih terus dimaksimalkan. Kendati begitu, perlu waktu dan proses yang cukup panjang untuk melihat hasil dari program keahlian ganda tersebut. Jadi misal tahun kemarin kita mulai beri pelatihan ganda kepada guru SMK, terus tahun ini kita tagih hasil dari pelatihan itu, kan tidak bisa langsung begitu.

Total nilai bantuan yang diberikan mencapai 169 miliar rupiah yang diharapkan mampu digunakan secara optimal dalam menciptakan lulusan SMK yang lebih berkualitas.  Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bantuan revitalisasi SMK dilakukan pada 25/4/2018 antara pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan perwakilan sekolah menengah kejuruan (SMK) penerima bantuan. Ada 219 SMK menerima bantuan program revitalisasi pendidikan kejuruan yang terbagi dalam 15 kategori bantuan.

Direktur Pembinaan SMK Bakrun menerangkan, terdapat 15 jenis bantuan yang diberikan kepada 219 SMK. Berikut jenis bantuan yang diberikan yakni
  1. Bantuan Pembinaan Pengelolaan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi diberikan kepada 219 SMK, 
  2. Bantuan Teaching Factory diberikan kepada 105 SMK,
  3. Bantuan Technopark diberikan kepada 31 SMK, bantuan Pengembangan SMK Pariwisata diberikan kepada 47 SMK,
  4. Bantuan Pengembangan SMK Kelautan diberikan kepada 25 SMK, dan bantuan Pengembangan SMK Pertanian diberikan kepada 32 SMK,
  5. Bantuan Pelaksanaan Pemasaran Tamatan (Job Matching) diberikan kepada 6 SMK.
  6. Bantuan Pelaksanaan Kelas Industri diberikan kepada 18 SMK,
  7. Bantuan Pengembangan SMK Berbasis Industri/Keunggulan Wilayah diberikan kepada 75 SMK,
  8. Bantuan Pengembangan SMK di Kawasan Industri Nasional/Kawasan Ekonomi Khusus diberikan kepada 15 SMK,
  9. Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) diberikan kepada 7 SMK,
  10. Bantuan Pembangunan Ruang Praktik Siswa (RPS) diberikan kepada 147 SMK,
  11. Bantuan Peralatan Praktik Kompetensi Kerja diberikan kepada 90 SMK,
  12. Bantuan Pembangunan Perpustakaan diberikan kepada 7 SMK, dan
  13. Bantuan Rehabilitasi Gedung SMK diberikan kepada 25 SMK.
  14. Bantuan Sepatu dan Perlengkapan Pendidikan

Acara Pemberian sepatu pada anak yang kurang beruntung memenuhi hak azasi mereka, yaitu kesempatan untuk tersenyum dan bermain. Melalui Program Little Step ForThe Brighter Future, yang dilaksanakan di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, JCC Senayan. Acara tersebut dihadiri oleh Santiko Wardoyo, Sales and Promotion Director HMSI; Tim CSR Hino Indonesia, Tim GNOTA, Guru perwakilan SMP PGRI 393 Palasari Tangerang dan 20 murid SMP PGRI 393 Tangerang yang menerima bantuan. Terlihat bagaimana hal kecil seperti memberi sepatu dapat berdampak besar dan anak merasa dihargai di istimewa.

Alex Sutisna, Vice President Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) kepada Yasinta Widowati, Sekretaris Pengurus Yayasan GNOTA dalam acara serah terima secara simbolis yang dilaksanakan di Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2018, JCC Senayan, menyebutkan Hino Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Gerakan Nasional . Orang Tua Asuh (GNOTA) untuk mendistribusikan 500 pasang sepatu dan 130 bantuan pendidikan dalam béntuk perlengkapan sekolah kepada siswa siswi sekoiah dasar dan menengah di wilayah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Tangerang. Bantuan itu diharapkan dapat diterima dengan baik dan dapat dipergunakan oleh siswa untuk memacu semangat belajar. Teruslah belajar hingga jejang tertinggi dan belajarlah dengan keras untuk mencapai masa depan yang Iebih baik, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi untuk keiuarga serta bangsa dan Negara.

Yasinta Widowati mengatakan GNOTA berharap dengan adanya bantuan ini anak-anak asuh dapat belajar dengan Iebih rajin tekun dan berjuang meraih cita-cita. Ketiadaan perlengkapan sekolah bukan menjadi alasan lagi untuk putus sekolah.

Siswa Bisa, Guru luar biasa.
Tetap semangat.

SUMBER :

No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat