* Antrean
panjang di Amerika Latin.
Perempuan-perempuan
datang berkonsultasi soal implan payudara mereka yang bermasalah dan berbahaya
bagi kesehatannya, serta soal kemungkinan implan bisa segera dicabut. Peristiwa
ini terjadi di sejumlah lembaga yang menangani bedah plastik di sejumlah kota. dr
Ignacio Sousa, mengatakan sejak kasus ini mulai merebak pada Desember 2011 dokter
bedah plastik yang telah menerima pasien puluhan perempuan setiap hari "Seperti
bola salju".
Ribuan
perempuan di Amerika Latin memilih berkonsultasi dengan dokter mengenai
kemungkinan gagalnya implan payudara yang mereka pakai. Mereka umumnya
menggunakan implan Poly Implant Prothese (PIP) dari Perancis yang bermasalah.
Di Amerika, ada dua merek implan silikon gel yang disetujui untuk wanita
berusia 22 tahun ke atas, yaitu Implan Natrelle dari Allergan dan implan MemoryGel
dari Divisi Mentor Johnson and Johnson. (AP, Selasa, 31/1/2012).
Presiden
Anvisa Dirceu Barbano mengatakan (Kamis, 12/1/2012)bahwa pasien dengan implan
PIP dan Rofil yang bermasalah akan mendapat perawatan dinas kesehatan umum. Badan
Nasional Pengawas Kesehatan (Anvisa) memperkirakan sebanyak 12.500 perempuan
Brasil telah memasang implan poly implant prosthese (PIP) buatan Perancis dan
sekitar 7.000 perempuan lainnya memasang impan Rofil buatan Belanda. Pemerintah
Brasil, menegaskan akan membayar biaya pencabutan implan payudara buatan
Perancis dan Belanda yang dinilai bisa membahayakan kesehatan mereka.
Pemerintah Brasil siap menanggung biaya pencabutan implan ini. Klinik yang
melayani pemasangan implan ini juga diancam denda.
* Ceko
mengimbau untuk mencabut gel silicon
Kementerian
Kesehatan Ceko mengimbau sekitar 2.000 perempuan di negara itu agar mencabut
gel silikon dari payudara mereka karena bisa membahayakan kesehatan. Imbauan
yang muncul dalam situs resmi Kementerian Kesehatan Ceko, (AFP, Jumat, 6/1/2012),
berkaitan dengan seruan dari Otoritas Kesehatan Perancis pada bulan seblumnya.
Seruan itu meminta sekitar 30.000 perempuan yang sudah memakai gel silikon dari
Poly Implant Prothese (PIP) buatan Perancis untuk melepasnya karena sangat
berisiko pecah. Jika para perempuan ini menolak melepaskan implan
silikon—mungkin karena khawatir tak seksi lagi—maka mereka perlu melakukan
pemeriksaan tahunan secara tetap. Sejumlah sumber menyebutkan, hampir 3.000 gel
silikon buatan PIP telah digunakan perempuan di Ceko. Pasien yang lolos dari
kanker payudara kerap hanya sekali memasang gel silikon, akhirnya harus
kehilangan payudara akibat penyakit itu
* Perancis
mengimbau mencabut implan segera
Valerie
Pecresse juru bicara pemerintah dalam wawancara dengan televisi Perancis,
mengatakan Departemen kesehatan Perancis mengatakan mereka akan meminta para
wanita yang melakukan pembesaran payudara dengan implan silikon untuk
mengangkat implan tersebut karena diduga kuat menyebabkan kanker. Implan
produksi Poly Implant Prothese (PIP) yang dipakai di Perancis, dan mungkin juga
banyak negara lain karena diekspor, tahun lalu ditemukan menggunakan bahan
silikon gel berkualitas rendah yang bersifat karsinogen dan juga rawan pecah.
PIP terbukti dalam beberapa kasus telah menimbulkan risiko kesehatan terhadap
penggunanya. Beberapa wanita yang memakai implan silikon juga melaporkan
gejala-gejala kesehatan mereka menghilang setelah implannya dilepas. Beberapa
juga memilih menuntut perusahaan pembuat implan atas penyakit yang mereka
derita. Sekitar 1.000 perempuan Afrika Selatan akan menggugat perusahaan implan
PIP Perancis menyangkut potensi gangguan kesehatan pada payudara penggunanya.
Kementerian
Kesehatan Perancis, (Rabu, 21/12/2011), menyatakan, implan payudara jenis poly
implant prosthese (PIP) berisiko menyebabkan kanker. Diperkirakan ada sekitar
30.000 perempuan di Perancis yang menggunakan implan jenis ini. Implan jenis
tersebut sudah dilarang di Amerika Serikat. Menurut pernyataan resmi Asosiasi
Bedah Plastik Inggris, PIP sudah tak digunakan lagi. Alasannya, implan jenis
ini menggunakan bahan silikon yang tidak sesuai standar medis. Malah silikon
yang dipakai sebenarnya buat bahan kasur.Pemerintah negara Perancis akan
membiayai operasi pelepasan implan payudara bagi puluhan ribu perempuan di
sana.
Pemerintah
Perancis mengevaluasi penggunaan implan tersebut sejak masalah ditemukan setahun
sebelumnya. Lebih dari 1.000 orang telah menjadi korban pecahnya implan
tersebut. Sementara itu, sudah ada 523 perempuan yang melepas implannya
kemudian. Dalam salah satu kasus, perempuan yang menggunakan implan tersebut
tewas setelah terkena serangan penyakit yang disebut anaplastic large cell
lymphoma (ALCL). Ini merupakan jenis kanker langka yang melemahkan sel pengatur
kekebalan tubuh. Namun, Pemerintah Perancis tidak secara langsung mewajibkan pengguna
implan PIP. Hanya disebutkan bahwa siapa pun yang menggunakan implan payudara
dan khawatir dengan kesehatannya atau takut implannya pecah diminta meminta
nasihat dari ahli bedah yang memasangnya. Tidak hanya akan ditanggung penuh
biaya pengambilan implan yang berisiko itu, perempuan yang harus memakai implan
karena masalah pada payudaranya juga akan dibiayai pemasangan implan baru. Hal
ini tentu tidak berlaku buat yang menggunakan implan payudara untuk sekadar
tujuan kecantikan.
* Jerman,
merekomendasi harus diangkat
Otoritas
kesehatan Jerman, Institut Obat dan Produk Kesehatan Federal (BfArM) memberi rekomendasi
pada kaum perempuan yang menggunakan implan payudara berpotensi rusak yang
dibuat oleh perusahaan Prancis PIP untuk mengangkat implannya. Asosiasi Jerman
mengatakan bahwa pihaknya terpaksa merevisi imbauan yang dikeluarkannya pada 23
Desember, yang mengatakan bahwa pasien harus meminta dokter untuk melakukan
pemeriksaan apakah implan mereka membahayakan atau tidak dan kemudian
memutuskan tindakan lebih lanjut yang diperlukan. Pemberitahuan itu mengatakan
bahwa silikon dari implan semacam itu sewaktu-waktu dapat bocor, bahkan pada
implan yang tidak robek.
Bos Pembuat
Implan Payudara Ditahan
Sekitar 300
ribu wanita di 65 negara diyakini menggunakan implan PIP, yaitu sebuah implan
yang dibuat dengan proporsi yang tidak diketahui dari gel sub-standar oleh
perusahaan produsen implan terbesar ketiga di dunia. Dengan alasan untuk
memotong biaya. PIP ditutup dan produknya dilarang pada 2010 setelah terungkap
telah menggunakan gel silikon yang memiliki tingkat pecah abnormal tinggi. Kasus
implan payudara yang berbahaya bagi pemakainya ini menyebar ke seluruh dunia.
Pemerintah Jerman, Ceko, dan Perancis sejauh ini mengimbau perempuan pengguna
implan murahan ini agar segera mencopotnya karena berbahaya bagi kesehatan.
SUMBER : www.cnnindonesia.com; http://jogja.tribunnews.com; Liputan6.com
POSTING TERKAIT :
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan