Jika
selalu berpikir dengan lebih simpel tak perlu kesulitan untuk menjadi seorang
yang bijak. Menjadi orang bijak bukanlah hal yang sulit. Siapa pun dan di mana
pun orang bisa menjadi bijaksana asalkan berani dan terus berusaha memperbaiki
diri. Tetapi seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah. Walaupun
masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu
pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit. Sebagai seorang anggota
tim yang baik, kita memiliki tanggung jawab bukan hanya dalam membawa tim kita
mencapai tujuan bersama, tetapi juga tanggung jawab dalam mencari cara terbaik
untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi.
Salah
waktu, pimpinan perusahaan kosmetik terbesar di Jepang, menerima keluhan dari
pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari
bahan kertas) dan isinya KOSONG. Tim manajemen meminta para teknisi untuk
memecahkan masalah tersebut. Ternyata setelah ditelusuri, bagian pengepakan
yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke
departemen pengiriman, terluput dari satu kotak sabun kosong dan terkirim ke
bagian pengepakan dalam keadaan KOSONG. Akhirnya, para teknisi pun bekerja
keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang
dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar
tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong. Dan tak diragukan
lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak
sedikit.
Tetapi
saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil menghadap permasalahan
yang sama, ia tidak berpikir tentang hal-hal yang rumit. Dia muncul dengan
solusi yang berbeda.Karyawan tersebut tidak berpikir tentang sinar X atau
apalah yang rumit karena dia tidak memiliki kemampuan sampai disana. Dia hanya
berpikir : Bagaimana Mengetahui Kotak Sabun Yang Kosong? Yang tidak ada isinya?
Bagaimana
Memisahkan yang Ringan dari Yang Berat? Sesuatu yang ringan akan terbang jika
di tiup dengan sekuat tenaga. Maka, jawaban yang sederhana adalah KIPAS ANGIN.
Si karyawan membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri yang memiliki
tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas
angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, maka
kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun
terbuat dari bahan kertas yang ringan.
Pada
saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa
pulpen mereka tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen
tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut,
mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar. Mereka mengembangkan
sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi nol,
terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam
derajat temperatur mulai dari di bawah titik beku sampai lebih dari 300 derajat
Celcius. WOW (Spektakuler bukan?). Lalu Bagaimana Menulis Di luar Angkasa
Dengan Grativasi nol? Jika Pulpen tidak dapat menulis maka kita mengunakan
P-E-N-S-I-L.
Suatu
hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggan yang mulai merasa
waktu tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di
apartemen itu. Sang pemilik, mengundang sejumlah pakar untuk menngatasinya. Para
pakar menyarankan agar menambah jumlah lift, kdarenaengan bertambahnya lift,
waktu tunggu jadi berkurang. Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift
yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani. Dan Kedua saran
tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Sebenarnya, inti dari komplain
pelanggan tersebut adalah mereka merasa lama menunggu. hendak naik lift? Bagaimana
mengalihkan perhatian dari menunggu menjadi tidak merasa menunggu?
Perhatikan
lift yang ada di lingkungan sekeliling anda? apa yang sering anda lakukan jika
sedang menunggu lift? Seorang karyawan tang berfikir sederhana hanya
menyarankan untuk menginvestasikan Kaca Cermin di depan lift, agar pelanggan
teralihkan perhatiannya dari pekerjaan "menunggu" dan merasa
"tidak menunggu lift".
Dalam
ujian Fisika di Universitas Copenhagen, penguji bertanya kepada seorang
mahasiswa, "Jelaskan bagaimana menetapkan tinggi suatu bangunan pencakar
langit dengan menggunakan sebuah barometer." Salah seorang mahasiswa
menjawab: "Ikatlah suatu tali panjang pada leher barometer, lalu turunkan
barometer dari atap pencakar langit sampai menyentuh tanah. Panjang tali
ditambah panjang barometer akan sama dengan tinggi pencakar langit."
Membaca
jawaban ujian seperti itu, pemeriksa geram
dan akibatnya sang mahasiswa langsung tidak diluluskan. Si mahasiswa naik
banding dengan alasan bahwa jawabannya tidak bisa disangkal kebenarannya,
sehingga universitas menunjuk seorang arbiter yang independen untuk memutuskan
kasusnya. Akhirnya, Arbiter menyatakan bahwa jawaban mahasiswa itu memang benar.
Hanya saja tidak memperlihatkan secuil pun pengetahuan mengenai ilmu fisika. Tetapi
Universitas memutuskan untuk memanggil si mahasiswa untuk memberikan jawaban
verbal yang menunjukkan latar belakang pengetahuan si mahasiswa mengenai
prinsip-prinsip dasar ilmu fisika.
Selama
lima menit, si mahasiswa tidak bisa memutuskan prinsip fisika yang mana yang
akan dipakai. Arbiter mengingatkan bahwa waktu akan habis dan dia harus memiliki
berbagai jawaban yang sangat relevan. Akhirnya si mahasiswa menjawab sbb:
"Pertama-tama,
ambillah barometer dan bawalah sampai ke atap pencakar langit. Lemparkan
melewati pinggir atap, dan ukurlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tanah.
Ketinggian bangunan bisa dihitung dari rumus H = 0.5g x t pangkat 2. Tetapi ya
sayang barometernya menjadi rusak.
Atau,
bila matahari sedang bersinar, anda bisa mengukur tinggi barometer, tegakkan
diatas tanah, dan ukurlah panjang bayangannya. Setelah itu, ukurlah panjang
bayangan pencakar langit, sehingga hanya perlu perhitungan aritmatika proporsional
secara sederhana untuk menetapkan ketinggian pencakar langitnya.
Tapi
kalau anda betul-betul ingin jawaban ilmiah, anda bisa mengikat seutas tali
pendek pada barometer dan menggoyangkannya seolah pendulum. Pertama di
permukaan tanah kemudian saat diatas pencakar langit. Ketinggian pencakar
langit bisa dihitung atas dasar perbedaan kekuatan gravitasi T = 2 pi akar dari
(l/g).
Atau
kalau pencakar langitnya memiliki tangga darurat yang eksternal, akan mudah
sekali untuk menaiki tangga, lalu menggunakan panjangnya barometer sebagai
satuan ukuran pada dinding bangunan, sehingga tinggi pencakar langit =
penjumlahan seluruh satuan barometernya pada dinding pencakar langit.
Bila
anda hanya ingin membosankan dan bersikap ortodoks, tentunya anda akan
menggunakan barometer untuk mengukur tekanan udara pada atap pencakar langit
dan di permukaan tanah, lalu mengkonversikan perbedaannya dari milibar ke
satuan panjang untuk memperoleh ketinggian bangunan.
Tetapi
karena kita senantiasa ditekankan agar menggunakan kebebasan berpikir dan
menerapkan metoda-metoda ilmiah, tentunya cara paling tepat adalah mengetuk
pintu pengelola gedung dan mengatakan: 'Bila
anda menginginkan barometer baru yang cantik, saya akan memberikannya pada anda
jika anda memberitahukan ketinggian pencakar langit ini."
Akhirnya,
sang Arbiter termangut-mangut mendengarkat penjelasan si Mahasiswa yang bernama
Niels Bohr. Dia dikenal sebagai satu- satunya warga Denmark yang memenangkan
hadiah Nobel untuk Fisika.
Kasus
diatas hanya sedikit contoh tentang efisiensi dari cara berpikir. Cara berfikir
seperti itu dikenal dengan Filosofi K.I.S.S (Keep It Simple, Stupid!), yaitu
selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun
dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan
untuk memecahkan masalah yang ada. Berfikir harus belajar untuk fokus pada
solusi daripada berfokus pada masalah.
Robert
Kiyosaki dalam bukunya mengatakan bahwa jika seseorang ingin sukses, dia harus
dapat mengubah masalah yang di hadapinya menjadi lebih sederhana dan dapat di
pahami. Sebuah filosofi yang amat berlawanan dengan apa yang diajarkan di
sekolah.
"Bila kita melihat pada apa yang tidak kita punya di
dalam hidup kita, kita tidak akan memiliki apa-apa. Tetapi bila kita melihat
pada apa yang ada di tangan kita, kita memiliki segalanya."
Beranikah
Anda menjadi orang bijak? Siapkah Anda untuk menerapkan dan mempelajarinya? Berikut
TIPS yang harus Anda pahami :
1.
Pikirkanlah Setiap Hal Sebelum Berbicara. Fakta menunjukkan masih ada saja seseorang
yang belum benar-benar menerapkannya. Bahkan ada yang bertindak semaunya dan
berbicara tidak sesuai fakta yang ada. Bicarakanlah hal yang bisa dilakukan dan
jangan membicarakan hal yang bahkan belum Anda diketahui sebelumnya.
2.
Tak Pernah Ada Waktu yang Tepat.
Tak
perlu menunda-nunda pekerjaan atau keinginan. Masa depan ada pada waktu itu
juga. Ubahlah pola pikir jika masih menunggu terus waktu yang tepat untuk
mendapatkan keinginan. Jika terus berusaha setiap saat dan memberikan sesuatu
yang terbaik tiap waktu, Anda pun akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan
usaha yang telah dilakukan. Ingatlah, jangan pernah menunggu waktu yang tepat
untuk berjalan menggapai keinginan. Tak pernah ada waktu yang tepat untuk
memulai segala usaha yang telah dimulai sebelumnya.
3.
Jangan Bersikap Egois
Manusia
adalah makhluk sosial dan selalu memerlukan bantuan orang lain. Entah apa pun
hal yang Anda hadapi. Bersikap egois bukanlah sebuah pilihan atau pola pikir
orang bijak. Memang memikirkan kebutuhan diri sendiri, itu perlu. Namun, memikirkan
kebutuhan orang lain dan selalu bersikap peka dengan keadaan di sekitar, juga
penting, agar tetap seimbang. Jika gagal dalam menyeimbangkannya, kesulitan
akan terjadi dalam hidup Anda. Dan masalah tersebut pun akan sangat sulit untuk
diatasi kalau Anda tidak pandai dalam menyelesaikannya. Menjadi seorang yang
bijak memang butuh pengorbanan dan usaha dari diri sendiri untuk meninggalkan
segala kebiasaan yang merugikan.
4.
Kendalikan Emosi.
Biasanya
banyak orang yang meletakkan segala permasalahan pada emosi yang sedang naik
dan tidak dapat dikendalikan. Hal seperti itu akan merugikan diri Anda sendiri
karena nantinya akan sulit dikendalikan dan dinormalkan seperti sedia kala.
5.
Berpendirian Pasti.
Pegang
teguh pendirian yang Anda miliki dan jangan pernah tergoyahkan. Dengan memiliki
pendirian kokoh, Anda pun akan lebih mengenal diri sendiri dan sulit untuk
dikendalikan orang lain. Pendirian yang kuat akan menguntungkan diri Anda kelak
ketika berhadapan dengan hal-hal baru dan sangat asing.
6.
Jangan Mudah Terpengaruh dengan Orang Lain.
Setiap
orang bijak selalu dapat menyadari pengaruh negatif yang ditularkan dari orang
lain. Pengaruh negatif membuat banyak orang berubah dengan drastis dan tak
dapat mengenali dirinya sendiri. Jangan mudah terpengaruh dari apa yang telah
orang lain lakukan dan tularkan.
7.
Milikilah Tujuan Pasti.
Memiliki
tujuan yang harus digapai adalah salah satu langkah yang cocok untuk menjadi
orang bijak dan selalu bersikap berani dalam menggapai tujuan tersebut. Dengan
memiliki tujuan, Anda akan lebih termotivasi dan bersemangat untuk bisa
menggapainya.
Begitulah
berfikir sederhana. Kalau bisa dipermudah, mengapa hrus dipersulit?
Semoga
bermanfaat
No comments:
Write commentsTerim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan