KOMPI+25

Komunitas Pendidikan Indonesia

Jaringan Komunikasi KOMUNITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Saturday 20 January 2018

Krisis Pangan? Jagung Solusinya

Posted by   on Pinterest

Ciri-ciri: panjang, berisi, ada buahya

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.
Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang dan pelepah daun.
Pada umumnya, satu tanaman hanya dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah, ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.


Produksi jagung dan perdagangan dunia

Produsen jagung terbesar saat ini adalah Amerika Serikat (38,85% dari total produksi dunia), diikuti China 20,97%; Brazil 6,45%; Mexico 3,16%; India 2,34%; Afrika Selatan 1,61%; Ukraina 1,44% dan Canada 1,34%. Sedangkan untuk negara-negara Uni Eropa sebanyak 7,92% dan negara-negara lainnya 14,34%. Total produksi jagung pada tahun 2008/2009 adalah sebesar 791,3 juta MT. Provinsi penghasil jagung di Indonesia : Jawa Timur : 5 jt ton; Jawa Tengah : 3,3 jt ton; Lampung : 2 jt ton; Sulawesi Selatan: 1,3 jt ton; Sumatera Utara : 1,2 jt ton; Jawa Barat : 700 – 800 rb ton, sisa lainnya (NTT, NTB, Jambi dan Gorontalo) dengan rata-rata produksi jagung nasional 16 jt ton per tahun

Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) mengembangkan pertanian khususnya budidaya jagung di lahan tandus di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Meski jagung ditanam di lahan tandus di atas tanah berbatu bekas letusan gunung berapi, produktivitas tanaman jagung per hektar tinggi, mencapai 8 ton jagung pipilan kering.

Menurut Sekretaris Jenderal HKTI, Benny Pasaribu, Senin (19/3/2012) usai panen jagung perdana di Desa Tolping, Kecamatan Simanindo, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, kdi Jawa, banyak tanaman jagung dengan produktivitas tinggi mencapai 10 ton jagung pipilan kering. Itu bisa terjadi karena lahan pertanian di Jawa subur.

Dengan teknik budidaya yang baik dan benih serta pupuk yang tepat, produktivitas bisa tinggi.
Kondisi ini berbeda dengan di Pulau Samosir, yang umumnya tanah datarnya berbatu. Untuk mencetak lahan pertanian perlu waktu lama, karena harus menyingkirkan bebatuan. Lahan yang tandus dan berbatu ini harus diolah. Waktunya juga tidak singkat. Apalagi sistem pengairannya sebagian besar mengandalkan air hujan.

Meski begitu, dengan kemauan, lahan tandus itu bisa ditanami dengan produktivitas tinggi. Dalam panen perdana di kebun percontohan HKTI di Desa Tolping, misalnya, produktivitas tanaman jagung mencapai 8 ton jagung pipilan kering. Jagung yang ditanam jenis jagung hibrida varietas pertiwi 2 dan pertiwi 3. Pada kesempatan itu, petani juga diajarkan cara berbudidaya jagung dengan baik, agar menghasilkan produktivitas tinggi, sehingga bisa meningkatkan pendapatan petani jagung. Para petani juga berharap, kebun percontohan HKTI diperbanyak. 

Zaintan Nainggolan (66), petani Desa Tolping, Kecamatan Simanindo, menyatakan, keinginan petani menanam jagung hibrida dengan produktivitas tinggi ada, tetapi terbentur keterbatasan modal. Harga benih jagung hibrida mahal, sementara tingkat kegagalan panen atau resiko gagal panen jagung belakangan ini tinggi. Ini akibat iklim yang terus berubah. "Kalau banyak hujan petani senang, karena bisa tanam jagung dan panen. Kalau hujan terlalu deras, tinggal membuat aliran air saja. Kondisi sulit pada musim kemarau, karena tanaman kekurangan air dan mati," katanya. Karena itu, para petani berharap agar harga benih jagung hibrida bisa lebih murah. Petani juga minta harga jual jagung dinaikkan. Di Samosir, umumnya petani memiliki lahan kurang dari 0,5 hektar. Lahan tidak dalam bentuk satu hamparan, tetapi terpisah-pisah bukit dan bebatuan. Potensi lahan tandus untuk pertanaman jagung juga masih luas. Jagung hibrida varietas baru, yakni Pertiwi 2 dan Pertiwi 3 dipanen perdana di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Jagung hibrida hasil persilangan tunggal itu diproduksi PT Agri Makmur Pertiwi. Panen dilakukan di lahan percontohan Himpunan Kerukunan Tani di Desa Tolping, Pulau Samosir, Sumatera Utara, Senin (19/3/2012).

Direktur Utama PT Agri Makmur Pertiwi Junaedi, yang merupakan produsen benih jagung Pertiwi 2 dan Pertiwi 3 menyatakan, kehadiran perusahaannya untuk mengimbangi dominasi perusahaan perbenihan multi nasional yang sudah eksis. Dengan adanya perusahaan swasta nasional, akan mengimbangi produsen benih multinasional. "Di China, kenapa harga benih jagung hibrida di sana lebih murah 30 persen dibanding di Indonesia. Itu karena ada kompetitor dari perusahaan nasional. Di tingkat petani, harga. Benih jagung Pertiwi 2 dan Pertiwi 3 Rp 45.000 per kilogram dan merupakan hasil persilangan tunggal. Tahun ini kami menargetkan memproduksi 2.000 ton benih jagung," katanya.

Keunggulan benih jagung Pertiwi 2 lebih tahan penyakit bulai. Pertiwi 3 selain tahan bulai, juga hawar dan karat daun. Untuk Pertiwi 3 tongkol besar sehingga produktivitas rata-rata mencapai 9,4 ton jagung pipilan kering per hektar. Pertiwi 2 tongkol lebih kecil, tapi panjang dengan produktivitas 9,41 ton per hektar. Umur pertanaman sampai panen 100 hari. Dengan klobot yang sudah kering disaat tanaman masih hijau. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak. Selain memproduksi benih jagung, PT Agri Makmur Pertiwi juga memproduksi benih sayur semusim. Seperti benih ketimun, tomat cabe, melon, semangka, kacang-kacangan, dan gambas.

Jemat Sebayang petani dari Karo yang juga Ketua Himpunan Petani Jagung Indonesia berharap pertanaman percontohan agar dibuat lebih banyak. Apalagi hasilnya bagus. Petani juga keberatan membeli benih jagung hibrida yang harganya Rp 280.000 sampai Rp 300.000 per kemasan 5 kilogram. Sementara harga jagung di petani rendah, hanya Rp 1.800 sampai Rp 2.000 per kilogram. "Kami minta harha benih jagung ditekan," katanya.

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah di-rekayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.
Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung, yang dalam Bahasa Sanger/Sangihe: katela dan dalam bahasa Tolitoli: binte adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu.  Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays) merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutamaZea mays ssp. mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp.mays. Proses domestikasi menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

Kandungan gizi


Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah

Kalori : 355 Kalori
Protein : 9,2 gr
Lemak : 3,9 gr
Karbohidrat : 73,7 gr
Kalsium : 10 mg
Fosfor : 256 mg
Ferrum : 2,4 mg
Vitamin A : 510 SI
Vitamin B1 : 0,38 mg
Air : 12 gr

Dan bagian yang dapat dimakan 90 %. Untuk ukuran yang sama, meski jagung mempunyai kandungan karbohidrat yang lebih rendah, namum mempunyai kandungan protein yang lebih banyak. Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari.


Pemanfaatan

Selain sebagai bahan pangan dan bahan baku pakan, saat ini jagung juga dijadikan sebagai sumber energi alternative. Lebih dari itu, saripati jagung dapat diubah menjadi polimer sebagai bahan campuran pengganti fungsi utama plastik. Salah satu perusahaan di Jepang telah mencampur polimer jagung dan plastik menjadi bahan baku casing komputer yang siap dipasarkan.

Keanekaragaman

Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Kiri atas adalah jagung gigi-kuda, di kiri latar depan adalah podcorn, sisanya adalah jagung tipe mutiara.

Jagung yang dibudidayakan memiliki sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Di dunia terdapat enam kelompok kultivar jagung yang dikenal hingga sekarang, berdasarkan karakteristik endosperma yang membentuk bulirnya:

Indentata (Dent, "gigi-kuda")
Indurata (Flint, "mutiara")
Saccharata (Sweet, "manis")
Everta (Popcorn, "berondong")
Amylacea (Flour corn, "tepung")
Glutinosa (Sticky corn, "ketan")
Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)

Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat dikenal berbagai tipe kultivar:
  • galur murni, merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih
  • komposit, dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul
  • sintetik, dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam
  • hibrida, merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga, atau empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.


No comments:
Write comments

Terim Kasih Komentarnya. Semoga menyenangkan

KABAR TEMAN

ARSIP

*** TERIMA KASIH SUDAH BERKUNJUNG *** SEMOGA BERMANFAAT *** SILAHKAN DATANG KEMBALI ***
Komunitas Pendidikan Indonesia. Theme images by MichaelJay. Powered by Blogger.
Hai, Kami Juga Hadir di Twitter, like it - @iKOMPI25
Kirim Surat